Jenis-jenis bercerita Metode Bercerita
32 memungkinkan penggunaan media tersebut berfungsi optimal. Bercerita
menggunakan boneka sebagai media masih menjadi pilihan para guru saat ini. Sama juga seperti wayang, karena media ini dianggap mendekati naturalitas
bercerita. Tokoh-tokoh yang diwujudkan melalui wayang berbicara dengan gerakan-gerakan yang mendukung cerita dan mudah diikuti anak. Melalui media
wayang ini nantinya anak tahu tokoh mana yang sedang berbicara, apa isi yang dibicarakan, dan bagaimana perilakunya. Bercerita dengan media wayang
membutuhkan persiapan yang lebih matang, terutama persiapan memainkan wayang. Keterampilan memainkan wayang menjadi salah satu faktor penentu
keberhasilan bercerita selain keterampilan mengolah suara. Teknik pelaksanaan bercerita menggunakan media wayang kartun:
a. Jarak media wayang tidak tidak terlalu dekat dengan mulut pencerita.
b. Kedua tangan harus lentur memainkan wayang.
c. Antara gerakan boneka dengan suara tokoh harus sinkron. Untuk itu guru
harus hafal dengan karakter suara dan sifat masing-masing tokoh. d.
Sebisa mungkin, selipkan nyanyian dalam cerita melalui perilaku tokoh, ajak anak-anak untuk menyanyikan lagu tersebut bersama tokoh cerita.
e. Selipkan beberapa pernyataan non cerita untuk melibatkan anak.
f. Melakukan improvisasi melalui tokoh secara langsung melakukan
interaksi dengan anak. g.
Tutup cerita dengan membuat kesimpulan dan ajukan pertanyaan yang berfungsi latihan bagi siswa.
33 Langkah-langkah
pembelajaran bercerita
dengan bahasa
Jawa menggunakan media wayang:
1. Guru menyiapkan cerita menggunakan bahasa Jawa beserta dengan media
wayang. 2.
Anak-anak diajak untuk duduk di kursi atau di karpet kemudian membuat kesepakatan sebelum kegiatan bercerita dimulai.
3. Guru memberikan apersepsi tentang cerita yang akan disampaikan.
4. Guru memulai cerita dengan media wayang menggunakan bahasa Jawa.
5. Selesai bercerita, guru memberikan kesimpulan sekaligus beberapa
pertanyaan kepada siswa terkait dengan cerita tersebut dengan menggunakan bahasa Jawa.
6. Setelah itu, anak diberikan kesempatan untuk mencoba menceritakan
kembali cerita tersebut menggunakan media wayang dengan bahasa Jawa.