3. Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji t satu sampel one sample t test dan uji t dua sampel dependen Paired Sampel
t-Tes. Uji t satu sampel digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan ketiga. Sedangkan, uji t dua sampel Paired Sampel t-Tes digunakan
untuk menguji hipotesis kedua yaitu untuk mengetahui pengaruh kenaikan BBM terhadap abnormal return sebelum dan sesudah
pengumuman.
a. Pengaruh Kenaikan BBM terhadap Abnormal Return
Karena abnormal Return dapat bernilai positif ataupun negatif maka digunakan uji t satu sampel dua sisi, jika t hitung berada diluar
daerah penerimaan t tabel maka H1 diterima., sedangkan jika t hitung masuk dalam wilayah penerimaan t tabel maka H1 ditolak.
Hasil uji t satu sampel yang telah diolah dengan aplikasi pengolah data adalah sebagai berikut.
Sumber: Hasil Output Olah Data Lampiran V Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji t Satu Sampel
Test Value = 0 t
df Sig. 2-
tailed Mean
Difference 95 Confidence Interval
of the Difference Lower
Upper RRTN
-2,405 19
0,027 -0,00257541
-0,0048166 -0,0003342
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai t hitung -2,405, sedangkan t tabel dua sisi pada tingkat signifikansi 5 yaitu 2,09302
dan -2,09302, maka nilai t hitung berada diluar penerimaan t tabel -2,405 -2, 09302.
Pengumuman kenaikan BBM menyebabkan mayoritas harga saham perusahaan yang masuk indeks LQ-45 turun secara signifikan,
penurunan harga saham paling besar terjadi pada H-9. Akibat penurunan harga saham, return yang didapat investor tidak sesuai
dengan return ekspektasi yang investor harapakan sehingga menimbulkan abnormal return negatif yang cukup besar.
Berdasarkan uji hipotesis tersebut, dapat disimpulkan kenaikan BBM berpengaruh memberikan Abnormal Return negatif secara
signifikan pada perusahaan yang masuk indeks LQ-45, sehingga H1 diterima.
b. Pengaruh Kenaikan BBM terhadap Abnormal Return Sebelum
dan Sesudah Pengumuman
Hasil pengujian perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan harga BBM dengan menggunakan uji
paired sample t test diperoleh sebagai berikut.
Tabel 9. Uji Beda Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Kenaikan BBM
Sumber: Hasil output Olah data Lampiran VI Rata rata abnormal return saham 10 hari sebelum kenaikan
harga BBM Juni 2013 H-10 sampai H-1 diperoleh sebesar -0,0027801 atau terjadi reaksi negatif dari investor, sedangkan sesudah
pengumuman rata-rata abnormal return adalah -0,023707 atau menunjukkan abnormal return setelah kenaikan BBM cenderung
mengalami pergerakan positif walaupun masih berada pada zona negatif. Namun demikian pengujian kemaknaan perbedaan saham
secara stastistik diperoleh nilai t = -0,148 dengan signifikansi sebesar 0,886 nilai sig t diperoleh lebih besar dari 0,05 hal ini bahwa pada
taraf 5 tidak terdapat adanya perbedaan abnormal Return yang signifikan sebelum dan sesudah kenaikan BBM Juni 2013.
Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan BBM 22 Juni 2013, perubahan reaksi
harga saham tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis 2 penelitian
ini ditolak.
Abnormal Return Saham Sebelum
Pengumuman Abnormal Return
Saham Setelah Pengumuman
Mean -0,0027801
-0,023707 Standar Deviasi
0,00483492 0,00499430
t -0,148
Sig t 0,886
c. Pengaruh Kenaikan BBM terhadap Trading Volume Activity