13. Periode Estimasi
Tidak ada patokan untuk lamanya panjang periode estimasi ini. Panjang periode estimasi yang umum digunakan adalah berkisar 100
hari sampai 250 hari atau selama setahun untuk hari-hari perdagangan dikurangi lamanya periode jendela untuk data harian dan berkisar dari
24 sampai dengan 60 bulan untuk data bulanan Jogiyanto, 2010: 29. Penelitian ini menggunakan periode penelitian selama 107 hari
bursa yaitu mulai 1 Februari 2013 sampai 5 Juli 2013. Periode penelitian ini terdiri dari periode estimasi selama 87 hari dan periode
jendela selama 20 hari. Perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-45 akan selalu
diperbaharui setiap enam bulan sekali yaitu pada bulan Februari dan Agustus, maka awal periode estimasi menggunakan tanggal 1 Februari
2013 agar sampel perusahaan yang masuk indeks LQ-45 dapat konsisten tidak berganti. Sedangkan t+10 dari pengumuman kenaikan
BBM jatuh pada tanggal 5 Juli 2013. Lamanya hari bursa selama 1 Februari 2013 sampai 5 Juli 2013 adalah 107 hari. Inilah yang
menjadikan dasar peneliti menggunakan periode penelitian selama 107 hari.
Gambar 1. Panjang Periode Estimasi dan Panjang Periode Jendela
Periode Estimasi
H-97 H-11 H-10 0 H+10
Periode Jendela
14. Abnormal Return
Abnormal return adalah return yang didapat investor yang tidak sesuai dengan pengharapan. Abnormal return adalah selisih
antara return yang diharapkan dengan return yang didapatkan. Selisih return akan positif jika return yang didapat lebih besar dari return
yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan return negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return yang diharapkan.
Studi peristiwa menganalisis return tidak normal abnormal return dari sekuritas yang mungkin terjadi disekitar pengumuman dari
suatu peristiwa. Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return
normal. Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan ekspektasi return Jogiyanto, 2010: 94.
Untuk menghitung abnormal return saham i pada hari ke t digunakan formula sebagai berikut.
AR
it
= Rit – E Rit
AR
it
: Abnormal return saham i pada hari t R
it
: Actual returnuntuk saham i pada hari t E R
it
: expected returnuntuk saham i pada waktu t
Jogiyanto, 2010: 94
B. Penelitian yang Relevan
1. St Tri Adi Setyawan 2006
Penelitian dengan judul “Analisis eaksi Pasar Modal terhadap
kenaikan Harga BBM Studi Kasus: di Bursa Efek Jakarta Untuk