14. Abnormal Return
Abnormal return adalah return yang didapat investor yang tidak sesuai dengan pengharapan. Abnormal return adalah selisih
antara return yang diharapkan dengan return yang didapatkan. Selisih return akan positif jika return yang didapat lebih besar dari return
yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan return negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return yang diharapkan.
Studi peristiwa menganalisis return tidak normal abnormal return dari sekuritas yang mungkin terjadi disekitar pengumuman dari
suatu peristiwa. Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return
normal. Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan ekspektasi return Jogiyanto, 2010: 94.
Untuk menghitung abnormal return saham i pada hari ke t digunakan formula sebagai berikut.
AR
it
= Rit – E Rit
AR
it
: Abnormal return saham i pada hari t R
it
: Actual returnuntuk saham i pada hari t E R
it
: expected returnuntuk saham i pada waktu t
Jogiyanto, 2010: 94
B. Penelitian yang Relevan
1. St Tri Adi Setyawan 2006
Penelitian dengan judul “Analisis eaksi Pasar Modal terhadap
kenaikan Harga BBM Studi Kasus: di Bursa Efek Jakarta Untuk
Saham-Saham LQ-45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan harga BBM 1 Maret 2005 dan 1 Oktober 2005 menyebabkan
adanya fluktuasi harga saham di Bursa Efek Jakarta sekarang Bursa Efek Indonesia, harga saham bereaksi saat ada pengumuman tentang
kenaikan harga BBM, tetapi berdasarkan hasil penelitian menunjukkan perbedaan abnormal return dan total volume perdagangan tidak
signifikan pada sebelum sesudah pengumuman kenaikan BBM. Selain itu tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan
kenaikan BBM 1 Maret 2005 dengan 1 Oktober 2005. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan variabel
abnormal return dan trading volume activity untuk mengukur reaksi pasar terhadap peristiwa. Sedangkan perbedaannya adalah peristiwa
yang diteliti dan jumlah hari periode estimasi serta periode periode jendela.
2. Devita Nurmala Octavina 2008
Penelitian dengan judul “Analisis Abnormal Return dan aktivitas volume perdagangan Saham di Seputar pengumuman
Deviden Study pada Perusahaan Manufaktur yang go public di Bursa Efek. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan pada abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham antara sebelum, saat, dan sesudah pengumuman
dividen. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengumuman dividen tidak mempunyai kandungan informasi yang mengakibatkan pasar
tidak bereaksi terhadap pengumuman dividen tersebut. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan abnormal
return dan aktivitas volume perdagangan untuk mengukur rekasi pasar modal dari suatu peristiwa. Perbedaan dengan penelitian ini adalah
peristiwa yang diteliti dan fokus perusahaan yang diteliti. 3.
Laksmi Swastika Wardani 2013 Penelitian dengan judul “ eaksi Pasar Modal ndonesia
terhadap Peristiwa Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Putaran II 2012 Event Study pada Saham Anggota Indeks Kompas 100. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat abnormal return bernilai posisitif signifikan pada beberapa hari di sekitar tanggal peristiwa,
pasar merespon peristiwa sebagai kabar baik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara TVA pada
periode saat-setelah peristiwa, namun tidak signifikan pada periode sebelum-setelah peristiwa. Persamaan dengan penelitian ini adalah
sama-sama menggunakan abnormal return dan trading volume activity untuk mengukur reaksi pasar modal, sedangkan perbedaannya adalah
peristiwa yang diteliti dan indeks yang digunakan. 4.
Mochamad Zaqi 2006 Penelitian dengan judul “Rekasi Pasar Modal Indonesia
terhadap Peristiwa-Peristiwa Ekonomi dan Peristiwa-Peristiwa Sosial- Politik Dalam Negeri Studi pada Saham LQ-45 Di BEJ Peiode 1999-
2003”. Hasil penelitian ini adalah pasar bereaksi terhadap peristiwa
ekonomi maupun peristiwa sosial-politik. Akan tetapi, pasar bereaksi secara berbeda terhadap kedua kelompok tersebut. Persamaan dengan
penelitian ini adalah sama-sama menganalisis peristiwa ekonomi dan politik. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel penelitian ini
lebih spesifik yaitu kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi tahun 2013, serta variabel pengukur yang digunakan untuk melihat
reaksi pasar juga berbeda yaitu abnormal return dan trading volume activity.
5. Andi Pramana 2012
Penelitian dengan judul “Analisis Perbandingan Trading
Volume Activity dan Abnormal Return Saham sebelum dan sesudah Pemecahan Saham Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2007- 2011”, dalam penelitian ini dapat
disimpulkan terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa, Dan tidak terdapat
perbedaaan yang signifikan pada abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama
menggunakan abnormal return dan trading volume activity untuk melihat reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa. Perbedaan dengan
penelitian ini adalah peristiwa yang diteliti dan indeks saham yang digunakan.
6. Mardiyanti, dkk. 2005.
Penelitian dengan judul “Pengaruh Pembagian Saham Bonus dan Stock Split pada Masa Sebelum Right Issue terhadap Kemakmuran
Pemegang Saham Di BEJ”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return di sekitar hari pengumuman right issue yang
didahului dengan stock split tidak mempengaruhi kemakmuran pemegang saham. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama
merupakan penelitian studi peristiwa event study dan menggunakan abnormal return untuk mengukur kemakmuran pemegang saham.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah peristiwa yang diteliti serta penambahan trading volume activity untuk melihat reaksi pasar.
C. Kerangka Berpikir