sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi Supariasa, 2001.
2.6.2 Klasifikasi Status Gizi
Keadaan kesehatan gizi sesuai dengan tingkat konsumsi dibagi menjadi tiga, yaitu Sediaoetama, 1996.
a. Gizi lebih overnutritional state Gizi lebih adalah tingkat kesehatan gizi sebagai hasil konsumsi berlebih.
Kondisi ini ternyata mempunyai tingkat kesehatan yang lebih rendah, meskipun berat badan lebih tinggi dibandingkan berat badan ideal. Keadaan
demikian, timbul penyakit-penyakit tertentu yang sering dijumpai pada orang kegemukan seperti ; penyakit kardiovaskuler yang menyerang jantung dan
sistem pembuluh darah, hipertensi, diabetes mellitus dan lainnya. b. Gizi baik eunutritional state
Tingkat kesehatan gizi terbaik yaitu kesehatan gizi optimum eunutritional state. Dalam kondisi ini jaringan penuh oleh semua zat tersebut. Tubuh
terbebas dari penyakit dan mempunyai daya kerja dan efisiensi yang sebaik- baiknya. Tubuh juga mempunyai daya tahan yang setinggi-tingginya.
c. Gizi kurang undernutrition Gizi kurang merupakan tingkat kesehatan gizi sebagai hasil konsumsi
defisien. Mengakibatkan terjadi gejala-gejala penyakit defisiensi gizi. Berat badan akan lebih rendah dari berat badan ideal dan penyediaan zat-zat gizi
bagi jaringan tidak mencukupi, sehingga akan menghambat fungsi jaringan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.7.Kerangka Konsep
Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan :
Gambar 1. Kerangka Konsep
Keterangan :
Pola Konsumsi makan dipengaruhi oleh karakteristik pecandu narkoba umur dan lamanya rehabilitasi. Pola konsumsi makan dapat dilihat jenis makanan, jumlah, dan
frekuensi makan pecandu narkoba dan dihitung kecukupan energi serta kecukupan proteinnya, yang dapat memengaruhi status gizi pecandu narkoba di PSPP Insyaf.
Pola Konsumsi Makan
: -
Jenis Makanan -
Jumlah Makanan -
Frekuensi Makanan
- Kecukupan Energi - Kecukupan Protein
Status Gizi Pecandu Narkoba
Karakteristik Pecandu Narkoba :
- Umur
- Lamanya Rehabilitasi
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif yaitu menggambarkan pola konsumsi makanan pecandu narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf
Sumatera Utara tahun 2014. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional yaitu penelitian yang mengamati subjek dengan pendekatan suatu saat atau subjek
diobservasi pada saat peneitian .
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara. Lokasi ini ditentukan dengan alasan bahwa di Panti Sosial tersebut
merupakan salah satu Panti Sosial yang dikelola pemerintah dan lokasi yang terjangkau sehingga memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari mulai Juli 2013-Juli 2014.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi merupakan semua elemen yang mempunyai kriteria tertentu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pecandu narkoba yang menjalani
rehabilitasi di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara berjumlah 102 orang.
33
Universitas Sumatera Utara