latihan kerja yang dapat diadakan di pusat rehabilitasi. Ini dilakukan setelah rehabilitasi medis selesai.
2.2. Pola Konsumsi Makanan
Pola makan atau pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu.
Baliwati, 2004. Menurut Geissler dan Powers 2005 dalam penelitian Sebayang 2012, pola makan adalah cara seseorang atau kelompok orang memilih dan
mengonsumsi makanan sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologi, psikologi, budaya dan sosial sebagai bagian yang memengaruhi pola makan meliputi kegiatan
memilih pangan, cara memperoleh dan menyimpan. Beberapa faktor yang memengaruhi kebutuhan makan manusia yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik.Pola
konsumsi pangan menunjukan segala sesuatu mengenai frekuensi konsumsi makanan, kebiasaan makan, konsumsi minuman, ukuran porsi, dan kualitas makanan sehari-hari
Batissini, 2005
2.3. Zat Gizi 2.3.1 Energi
Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak
dan protein yang ada di dalam bahan makanan. Kandungan karbohidrat, lemak dan protein suatu bahan makanan menentukan nilai energinya Almatsier, 2009. Energi
yang digunakan oleh tubuh tidak hanya berasal dari katabolisme zat gizi yang tersimpan di dalam tubuh, tetapi juga berasal dari energi dalam makanan yang
dikonsumsi oleh individu tersebut Arisman, 2004. Kecukupan energi bisa
Universitas Sumatera Utara
didapatkan dari konsumsi makanan yang menjadi sumber karbohidrat, protein, dan lemak. Karbohidrat dan protein merupakan sumber energi utama bagi tubuh, karena
protein memiliki fungsi utama untuk pertumbuhan. Kecukupan energi dicapai bila energi yang masuk kedalam tubuh melalui
makanan sama dengan energi yang dikeluarkan. Keadaan ini akan menghasilkan berat badan ideal atau normal. Apabila konsumsi energi melalui makanan kurang dari
energi yang dikeluarkan, maka akan terjadi kekurangan energi. Akibatnya berat badan akan kurang dari berat badan seharusnya ideal. Sedangkan, jika jumlah
energi melalui makanan melebihi energi yang dikeluarkan, maka kelebihan energi tersebut akan diubah menjadi lemak tubuh Almatsier, 2009
Penimbunan lemak tubuh yang terus menerus dapat menyebabkan berat badan lebih atau kegemukan. Kegemukan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti
konsumsi makanan yang berlebih seperti karbohidrat, lemak maupun protein serta akibat kurang bergerak. Kegemukan dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh,
yang merupakan resiko untuk menderita penyakit kronis, seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, kanker, dan dapat memperpendek harapan
hidup. Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan makanan sumber lemak,
seperti lemak dan minyak, kacang-kacangan dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan sumber karbohidrat, seperti padi-padian dan umbi-umbian, dan gula murni
memenuhi 50-60 dari total kebutuhan energi depkes, 2003. Semua bahan makanan yang dibuat dari dan dengan bahan makanan tersebut merupakan sumber
energi.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Protein