4.2. Karakteristik Pecandu Narkoba
Karakteristik  pecandu  narkoba  dalam  penelitian  ini  meliputi  umur,  lamanya pecandu narkoba di rehabilitasi, jenis narkoba dan lamanya pemakaian narkoba.
4.2.1. Umur Pecandu Narkoba
Umur  pecandu  narkoba  yang  menjalani  rehabilitasi  di  Panti  Sosial  Pamardi Putra  Insyaf  Sumatera  Utara  dikelompokkan  atas  15-19  tahun,  20-24  tahun,  25-29
tahun, dan 30-34 tahun. Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar pecandu narkoba berada pada usia 16-19 tahun sebanyak 41 orang 57,7 dan sebagian kecil
berada pada usia 30-34 tahun sebanyak 2 orang 2,8.
Tabel  4.2.Distribusi  Pecandu  Narkoba  Berdasarkan  Kelompok  Umur  Di  PSPP Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014
Umur tahun Jumlah
Persen
15-19 tahun 41
57.7 20-24 tahun
22 31,0
25-29 tahun 6
8,5 30-34 tahun
2 2,8
Jumlah
71 100
4.2.2. Lamanya Pecandu Narkoba Rehabilitasi
Lama  pecandu  narkoba  rehabilitasi  di  Panti  Sosial  Pamardi  Putra  Insyaf Sumatera  Utara  di  kelompokkan  berdasarkan  bulan.  Pada  tabel  4.3  menunjukkan
sebagian besar pecandu narkoba menjalani rehabilitasi selama 5 bulan yaitu sebanyak 27  orang  38  dan  sebagian  kecil  menjalani  rehabilitasi  selama  10  bulan  yaitu
sebanyak 1 orang 1,4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3.Distribusi Pecandu Narkoba Berdasarkan Lama Rehabilitasi di PSPP Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014
Lama Rehabilitasi Jumlah
Persen
1 bulan 1
1,4 2 bulan
5 7,0
3 bulan 12
16,9 4 bulan
25 35,2
5 bulan 27
38,0 10 bulan
1 1,4
Jumlah 71
100
4.2.3. Jenis Narkoba
Jenis  narkoba  yang  digunakan  oleh  pecandu  narkoba  yaitu  di  Panti  Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara adalah ganja, shabu, inex, lem, dan miras. Pada
tabel  4.4  menunjukkan  pemakaian  ganja  pada  pecandu  narkoba  sebesar  50  orang 70,4.
Tabel  4.4.Distribusi  Pemakaian  Ganja,  Shabu,  Inex,  Lem  dan  Miras  di  PSPP Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014
Jenis Narkoba Ya
Tidak Jumlah
n n
n
Ganja 50
70,4 21
29,6 71
100 Shabu
35 49,3
36 50,7
71 100
Inex 3
4,2 68
95,8 71
100 Lem
9 12,7
62 87,3
71 100
Minuman Keras 26
36,6 45
63,4 71
100 4.2.4. Lama Pemakaian Narkoba
Lama  pemakaian  narkoba  di  Panti  Sosial  Pamardi  Putra  Insyaf  Sumatera Utara
dikelompokkan atas ≤ 12 bulan, 13-60 bulan, dan ≥ 61 bulan. Pada tabel 4.5 menunjukkan  bahwa  sebagian  besar  pecandu  narkoba  memakai  narkoba  pada
kelompok 13-60 bulan sebesar 41 orang 57,7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5.Distribusi Pecandu Narkoba Berdasarkan  Lama Pemakaian Narkoba di PSPP Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014
Lama Pemakaian Jumlah
Persen
≤ 12 bulan 24
33,8 13-60 bulan
41 57,7
≥ 61 bulan 6
8,5
Jumlah
71 100
4.3. Pola Makan Pecandu Narkoba
Pola  makan  pecandu  narkoba  meliputi  jenis,  jumlah  dan  frekuensi  makan  yang dikonsumsi  oleh  pecandu  narkoba  di  Panti  Sosial  Pamardi  Putra  Insyaf  Sumatera
Utara. 4.3.1. Pola Makan Pecandu Narkoba Menurut Jenis dan Frekuensi Makanan
Jenis  makanan  yang  dikonsumsi  pecandu  narkoba  di  Panti  Sosial  Pamardi Putra Insyaf beragam jenisnya terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran,
buah-buahan dan lain-lain. Frekuensi makan pecandu tersebut adalah 3xsehari. Pada tabel  4.6  menunjukkan  nasi  putih  dikonsumsi  setiap  hari  dan  nasi  uduk  dikonsumsi
≤2xbulan  oleh  seluruh  pecandu  narkoba  sebanyak  71  orang  100.  Ayam dikonsumsi 1-5xminggu sebanyak 69 orang 97,2 dan 2 orang 2,8 tidak makan
ayam  karena  alergi.  Telur  dikonsumsi  1-5xminggu  sebanyak  61  orang  85,9  dan 10  orang  14,1  tidak  makan  telur  karena  alergi  dam  tidak  suka.  Ikan  dencis
dikonsumsi  1-5xminggu  sebanyak  66  orang  93  dan  5  orang  7  tidak  makan ikan  dencis    karena  alergi  dam  tidak  suka.  Ikan  tongkol  dikonsumsi  1-5xminggu
sebanyak  65  orang  91,5  dan  6  orang  8,5  tidak  makan  ikan  tongkol  karena alergi  dam  tidak  suka.  Makanan  yang  disukai  oleh  semua  pecandu  narkoba  adalah
tahu, ikan teri, kacang tanah, bubur kacang hijau, bubur sumsum, agar-agar, nagasari,
Universitas Sumatera Utara
semangka  dan  pisang.  Makanan  tersebut  dikonsumsi  oleh  seluruh  pecandu  narkoba sebanyak  71  orang  100.  Teh  dan  susu  dikonsumsi  sebanyak  71  orang  100.
Selengkapnya  mengenai  jenis  dan  frekuensi    makanan  pecandu  narkoba  di  Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel  4.6.Distribusi  Jenis  dan  Frekuensi  Makanan  Pecandu  Narkoba  di  PSPP Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014
Jenis Makanan Frekuensi Makan per Bulan
≥1xhari 1-5xminggu
≤2xbulan Tidak Pernah
n n
n n
-  Nasi putih -  Nasi uduk
-  Ayam -  Telur
-  Ikan dencis -  Ikan tongkol
-  Ikan lele -  Daging lembu
-  Tempe -  Tahu
-  Ikan teri -  Kentang
-  Wortel -  Sawi
-  Kacang tanah -  Kacang panjang
-  Labu -  Jipang
-  Daun ubi -  Tauge
-  Bayam -  Terong
-  Semangka -  Pisang
-  Timun -  Pepaya
-  Bubur kacang
hijau -  Bubur sumsum
-  Agar-agar -  Nagasari
-  Kerupuk -  Teh
-  Susu 71
71 100
100 69
61 66
65
70 71
71 67
66 63
71
61 60
64 69
66
71 71
67 68
71
71 71
71 -
71 71
97,2 85,9
93 91.5
98,6 100
100 94,4
93 88,7
100 85,9
84,5 90,1
97,2
93 100
100 94,4
95,8 100
100 100
100 -
100 100
71
70 66
69
66 100
98,6 93
97,2
93 2
10 5
6 1
5 1
4 5
8 2
10 11
7 2
5 5
4 3
2,8 14,1
7 8,5
1,4 7
1,4 5,6
7 11,3
2,8 14,1
15,5 9,9
2,8 7
7
5,6 4,2
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Tingkat Konsumsi Energi dan Protein Pecandu Narkoba
Konsumsi energi dan protein pecandu narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf  Sumatera  Utara  diperoleh  dengan  menggunakan  food  record  dan  food
frequency.  Pada  tabel  4.7  dapat  dilihat  bahwa  tingkat  konsumsi  energi  pecandu narkoba  dengan  kategori  sedang  yaitu  sebanyak  38  orang  53,5  dan  tingkat
konsumsi pecandu narkoba dalam kategori rendah sebanyak 33 orang 46,5. Serta tidak terdapat  pecandu narkoba dengan kategori baik  untuk  tingkat  konsumsi energi
yang  memiliki  kriteria  ≥100  dan  pecandu  narkoba  dengan  kategori  defisit  yang memiliki kriteria 70.
Tabel  4.7.Distribusi  Pecandu  Narkoba  Berdasarkan  Tingkat  Konsumsi  Energi di PSPP Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014
Tingkat Konsumsi Energi Jumlah
Persen
Sedang 80-99 38
53,5 Rendah 70-79
33 46,5
Jumlah
71 100
Pada  tabel  4.8  dapat  dilihat  bahwa  tingkat  konsumsi  protein  pecandu  narkoba sebagian  besar  masuk  kedalam  kategori  baik  yaitu  sebanyak  67  orang  94,4  dan
sebanyak  3  orang  4,2  masuk  kedalam  tingkat  konsumsi  protein  dengan  kategori sedang.  Untuk  tingkat  konsumsi  protein  kategori  rendah  terdapat  1  orang  1,2.
Tidak terdapat pecandu narkoba yang masuk dalam tingkat konsumsi protein dengan kategori defisit yang memiliki kriteria 70.
Universitas Sumatera Utara
Tabel  4.8.Distribusi  Pecandu  Narkoba  Berdasarkan  Tingkat  Konsumsi  Protein di PSPP Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014
Tingkat Konsumsi Protein Jumlah
Persen
Baik ≥100 67
94,4 Sedang 80-99
3 4,2
Rendah 70-79 1
1,2
Jumlah 71
100
4.4. Status Gizi Pecandu Narkoba
Status  gizi  pecandu  narkoba  di  Panti  Sosial  Pamardi  Putra  Insyaf  didapat  dengan mengukur  tinggi  badan  dan  berat  badan  pecandu  narkoba  tersebut.  Tabel  4.9
menunjukkan  status  gizi  pada  awal  masuk  Panti  Sosial  Pamardi  Putra  Insyaf, sebagian  besar  berada  pada  kategori  normal  yaitu  sebanyak  50  orang  50
sedangkan  untuk  kategori  kurus  sebanyak  16  orang  22,5  dan  untuk  kategori gemuk sebanyak 5 orang  7. Saat  penelitian,  didapat  status  gizi  pecandu narkoba
sebagian  besar  berada  pada  kategori  normal  yaitu  sebesar  59  orang  83,1.  Untuk kategori kurus terdapat 7 orang 9,9, sedangkan kategori gemuk sebanyak 5 orang
7.
Tabel 4.9.Distribusi Pecandu Narkoba Berdasarkan  Status Gizi di PSPP Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014
Status Gizi Awal
Penelitian n
n
Kurus 16
22,5 7
9,9 Normal
50 70,4
59 83,1
Gemuk 5
7,0 5
7,0
Jumlah 71
100 71
100
Tabel  4.10 menunjukkan status  gizi   berdasarkan lama rehabilitasi  pecandu narkoba di  Panti  Sosial  Pamardi  Putra  Insyaf  Sumatera  Utara  yaitu  status  gizi  kurus    paling
banyak terdapat pada pecandu narkoba dengan lama rehabilitasi 4 bulan sebanyak 4
Universitas Sumatera Utara
orang 16. Untuk status gizi normal paling banyak terdapat pada pecandu narkoba dengan lama rehabilitasi 4 bulan sebanyak 19 orang 76 dan  5 bulan sebanyak 25
orang 92,6. Sedangkan status gizi gemuk terdapat pada pecandu narkoba dengan lama rehabilitasi 2 bulan sebanyak 1 orang 20, 3 bulan sebanyak 2 orang 16,7
dan 4 bulan sebanyak 2 orang 8.
Tabel  4.10.Distribusi  Status  Gizi  Berdasarkan  Lama  Rehabilitasi  Pecandu Narkoba di PSPP Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014
Lama Rehabilitasi Status Gizi
Jumlah Kurus
Normal Gemuk
n n
n n
1 bulan 1
100 1
100 2 bulan
4 80,0
1 20,0
5 100
3 bulan 1
8,3 9
75,0 2
16,7 12
100 4 bulan
4 16,0
19,0 76,0
2 8
25 100
5 bulan 2
7,4 25,0
92,6 27
100 10 bulan
1 100
1 100
Pada tabel 4.11 dapat dilihat status gizi berdasarkan lama pemakaian narkoba di  Panti  Sosial  Pamardi  Putra  Insyaf.  Status  gizi  kurus  paling  banyak  berada  pada
lama pemakaian narkoba 13-60 bulan sebanyak 5 orang 12,2. Status gizi normal paling banyak berada pada lama pemakaian narkoba 13-60 bulan sebanyak 34 orang
82,9  dan  status  gizi  gemuk  paling  banyak  berada  pada  lama  pemakaian  narkoba
≥61 bulan sebanyak 2 orang 33,3.
Tabel 4.11.Distribusi Status Gizi Berdasarkan Lama Pemakaian Narkoba Pada Pecandu Narkoba di PSPP Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014
Lama Pemakaian Narkoba
Status Gizi Jumlah
Kurus Normal
Gemuk n
n n
n
≤12 bulan 2
8,3 21
87,5 1
4,2 24
100 13- 60 bulan
5 12,2
34 82,9
2 4,9
41 100
≥61 bulan 4
66,7 2
33,3 6
100
Universitas Sumatera Utara
Pada  tabel  4.12  dapat  dilihat  status  gizi  berdasarkan  jenis  narkoba  pada pecandu  narkoba  di  Panti  Sosial  Pamardi  Putra  Insyaf.  Status  gizi  kurus  paling
banyak  terdapat  pada  pecandu  narkoba  yang  memakai  ganja  sebanyak  6  orang 12,0,  status  gizi  normal  paling  banyak  terdapat  pada  pecandu  narkoba  yang
memakai  ganja  sebanyak  41  orang  82,0  dan  status  gizi  gemuk  paling  banyak terdapat pada pecandu narkoba yang memakai ganja, shabu, dan minuman keras.
Tabel  4.12.Distribusi  Status  Gizi  Berdasarkan  Jenis  Narkoba  Pada  Pecandu Narkoba di PSPP Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014
Jenis Narkoba Status Gizi
Jumlah Kurus
Normal Gemuk
n n
n n
Ganja 6
12,0 41
82,0 3
6,0 24
100 Shabu
2 5,7
30 85,7
3 8,6
35 100
Inex 3
100 3
100 Lem
1 11,1
7 77,8
1 11,1
9 100
Minuman Keras 2
5,7 30
85,7 3
8,6 35
100
4.4.1.  Status  Gizi  Berdasarkan  Tingkat  Konsumsi  Energi  dan  Protein  Pecandu Narkoba
Tingkat  konsumsi  energi  dan  protein  yang  baik  akan  membantu  dalam  menjaga
ataupun  meningkatkan  status  gizi  pecandu  narkoba  di  Panti  Sosial  Pamardi  Putra Insyaf Sumatera Utara.
4.4.2. Status Gizi Berdasarkan Tingkat Konsumsi Energi Pecandu Narkoba S
tatus  gizi  berdasarkan  tingkat  konsumsi  energi  pecandu  narkoba  di  Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13
menunjukkan  untuk  status  gizi  kurus  paling  banyak  terdapat  pada  pecandu  narkoba dengan tingkat konsumsi energi rendah sebanyak 4 orang 12,1, untuk  status gizi
normal paling banyak terdapat pada pecandu narkoba dengan tingkat konsumsi energi
Universitas Sumatera Utara
sedang sebanyak 34 orang 89,5. Sedangkan untuk status gizi gemuk terdapat pada pecandu narkoba dengan tingkat konsumsi energi rendah sebanyak 4 orang 12,1.
Tabel  4.13.Distribusi  Status  Gizi  Berdasarkan  Tingkat  Konsumsi  Energi Pecandu Narkoba di PSPP Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014
Tingkat Konsumsi Energi
Status Gizi Jumlah
Kurus Normal
Gemuk n
n n
n
Sedang 3
7,9 34
89,5 1
2,6 38
100 Rendah
4 12,1
25 75,8
4 12,1
33 100
4.4.3. Status Gizi Berdasarkan Tingkat Konsumsi Protein Pecandu Narkoba