menthaphetamine dalam bentuk tablet atau kapsul, sabu – sabu berbentuk
kristal berisi zat menthaphetamin. b. Golongan II adalah psikotropika dengan daya aktif yang kuat untuk
menyebabkan Sindroma ketergantungan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : ampetamin dan metapetamin.
c. Golongan III adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sedang berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: lumubal, fleenitrazepam.
d. Golongan IV adalah psikotropika dengan daya adiktif ringan berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: nitra zepam, diazepam
Efek pemakaian psikotropika yaitu dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan
timbulnya halusinasi mengkhayal, ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi
merangsang bagi para pemakainya. Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan pembatasan pejabat kesehatan dapat menimbulkan dampak
yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai, tidak jarang
bahkan menimbulkan kematian.
2.1.2. Penyebab Ketergantungan Narkoba Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan penyalahgunaan
narkotika antara lain : 1. Faktor Lingkungan
a. Hubungan ayah dan ibu yang retak
Universitas Sumatera Utara
Kurang harmonisnya hubungan ayah dan ibu akan mengakibatkan anak merasa terombang-ambing. Anak merasa terabaikan, serba salah,
bahkan kadangkala merasa menjadi penyebab dari keretakan hubungan kedua orangtuanya.
b. Komunikasi yang kurang efektif antara orangtua dan anak
Kemampuan orangtua untuk mengadakan komunikasi yang efektif juga akan berpengaruh pada penyalahgunaan narkoba. Orangtua yang tidak
mampu menjalin komunikasi efektif akan membuat si anak merasa tidak dimengerti dan cenderung akan mencari pengertian diluar
lingkungan keluarganya. c. Adanya anggota keluarga yang tergolong pemakai narkoba
Hal ini menjadi contoh bagi si anak sehingga anak memiliki risiko lebih besar ikut mencoba dan menyalahgunakan narkoba.
d. Keluarga yang kurang religius, tidak dekat dengan tuhannya Keluarga yang demikian kurang menekankan moral dan etika sosial
yang berlaku. Pola asuh cenderung permisif sehingga anak sering kali tidak tahu batasan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.
e. Teman Sebaya Teman sebaya banyak memberikan pengaruh dalam kehidupan anak
dan remaja. Anak remaja biasanya memilih melakukan apa yang dikehendaki kelompoknya sekalipun hal itu melanggar norma yang
berlaku di keluarga atau masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
f. Sekolah Peredaran narkoba sudah merambah ke institusi pendidikan. Saat ini
peredarannya bahkan sampai ke sekolah dasar. g. Kemudahan untuk mendapatkan narkoba dilingkungannya.
Apabila narkoba mudah didapat dan murah harganya maka risiko yang dihadapi seseorang untuk terjerat narkoba semakin besar.
2. Faktor dari Dalam Diri Individu a. Adanya gangguan kepribadian
Dalam kasus penyalahgunaan narkoba, biasanya yang lebih banyak berperan adalah faktor kepribadian individu tersebut.
b. Motivasi remaja dalam menyalahgunakan narkoba Anak dan remaja dibawah 20 tahun biasanya mencoba menggunakan
narkoba dengan motivasi untuk mengatasi perasaan gelisah, memenuhi rasa ingin tahu, memperoleh pengalaman baru, iseng dan untuk hiburan.
c. Karakteristik fase perkembangan Secara psikologis dan biologis anak dan remaja amat rentan terhadap
pengaruh dari lingkungannya. Karena proses pencarian jati diri mereka masih terombang-ambing dan masih sulit mencari tokoh panutan.
d. Cara berpikir atau keyakinan yang keliru Sejumlah
orang sadar
mengonsumsi narkoba
karena ingin
menghilangkan trauma masa lalu. Ada yang percaya bahwa penggunaan narkoba berefek menambah kekuatan fisik dan mental Prisaria, 2012.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3. Dampak Penyalahgunaan dan Ketergantungan Narkoba