Instrumen Penelitian Definisi Operasional Aspek Pengukuran

3.5. Instrumen Penelitian

Intrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Formulir food records 2. Formulir food frequency 3. Formulir metode riwayat makanan 4. Microtoise 5. Nutrisurvey 2005 6. Timbangan Berat Badan

3.6. Definisi Operasional

1. Pecandu narkoba adalah pengguna narkoba yang mendapat rehabilitasi di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara 2. Pola makan adalah cara atau perilaku dalam memilih, menggunakan bahan makanan dalam konsumsi pangan setiap hari yang meliputi jenis makanan, jumlah makanan dan frekuensi makanan di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara. 3. Jenis makan adalah setiap macam makanan yang dikonsumsi oleh pecandu narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara dalam sehari. 4. Jumlah makanan adalah banyaknya asupan makanan yang dkonsumsi oleh pecandu narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara dalam sehari. 5. Frekuensi makan adalah berapa kali pecandu narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara mengonsumsi pangan tertentu, yang diukur Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan Food Frequency yaitu ≥ 1xhari, 1-5 xminggu, ≤2 xbulan dan tidak pernah sama sekali. 6. Kecukupan energi adalah nilai persentase rata-rata asupan energi yang dikonsumsi pecandu narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara dalam sehari yang dibandingkan dengan kecukupan energi yang dianjurkan berdasarkan AKG. 7. Kecukupan protein nilai persentase rata-rata asupan protein yang dikonsumsi pecandu narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara dalam sehari yang dibandingkan dengan kecukupan protein yang dianjurkan berdasarkan AKG. 8. Status gizi adalah keadaan fisik pecandu narkoba yang diukur dengan antropometri dan ditentukan dengan indeks massa tubuh berdasarkan klasifikasi FAOWHO.

3.7. Aspek Pengukuran

Jenis makanan dan frekuensi makan diperoleh melalui food frekuensi. Jumlah makanan diperoleh dengan menggunakan formulir food records untuk pecandu narkoba yang hanya menerima asupan makanan dari panti dan formulir metode riwayat makanan untuk pecandu narkoba yang sudah bisa mengonsumsi makanan dari luar. Jumlah zat gizi diukur dengan menggunakan food record dan riwayat makanan dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk persen. Tingkat kecukupan gizi diukur dengan melihat tingkat konsumsi Energi dan Protein dengan menggunakan rumus: Supariasa, 2001 . Universitas Sumatera Utara Keterangan : TK : Tingkat Kecukupan K : Konsumsi KC : Kecukupan yang dianjurkan Hasil analisis bahan makanan akan dihitung rata-rata konsumsi energi dan proteinnya, kemudian dibandingkan dengan angka kecukupan energi dan protein. Tingkat energi dan protein dapat digolongkan atas Supariasa, 2001 : - Baik : ≥ 100 AKG - Sedang : 80-99 AKG - Rendah : 70-79 AKG - Defisit : 70 AKG Penilaian status gizi pecandu narkoba menggunakan metode antropometri dengan mengukur berat badan dan tinggi badan berdasarkan Indeks Massa Tubuh IMT. Secara sederhana IMT dihitung dengan menggunakan rumus: Hasil pengukuran status gizi dikategorikan berdasarkan klasifikasi Indeks Massa Tubuh menurut FAOWHO Tabel 3.1. Klasifikasi IMT Menurut FAOWHO Keadaan Kategori IMT Kurus - Kekurangan berat badan tingkat berat 17 - Kekurangan berat badan tingkat ringan 17 - 18,5 Normal 18,5 - 25 Gemuk - Kelebihan berat badan tingkat ringan 25 - 27 - Kelebihan berat badan tingkat berat 27 Sumber : FAOWHO, 1995 Universitas Sumatera Utara 3.8. Pengolahan dan Analisis Data 3.8.1. Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Gambaran Dukungan Keluarga pada Klien Pengguna Napza di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara

15 116 82

Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008

0 66 64

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

8 116 152

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 0 16

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 2 2

Gambaran Dukungan Keluarga pada Klien Pengguna Napza di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Gambaran Dukungan Keluarga pada Klien Pengguna Napza di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Narkoba - Gambaran Pola Konsumsi Pangan dan Status Gizi Pada Pecandu Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014

0 2 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Gambaran Pola Konsumsi Pangan dan Status Gizi Pada Pecandu Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014

0 0 7

GAMBARAN POLA KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI PADA PECANDU NARKOBA DI PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA INSYAF SUMATERA UTARA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salahh Satu Syarat Untuk Memeroleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

0 0 14