Kondisi Umum Perkembangan Inflasi di Provinsi Sulawesi Tenggara

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Bulanan m.t.m 1.94 -0.07 1.02 0.44 2.13 6.49 1.77 -0.06 1.57 0.91 -0.62 0.45 1.98 0.19 0.79 Thn Berjalan y.t.d 1.94 1.87 2.91 3.36 5.56 10.78 12.74 12.67 14.44 15.48 14.76 15.28 1.98 2.18 2.99 Tahunan y.o.y 7.50 7.65 8.42 8.58 9.57 13.19 13.40 13.98 16.22 16.43 14.89 15.28 15.88 15.81 15.81 Inflasi Umum 2008 2009 BAB II BAB II BAB II BAB II Asesmen Inflasi Asesmen Inflasi Asesmen Inflasi Asesmen Inflasi

2.1 Kondisi Umum

Struktur PDRB Sulawesi Tenggara masih didominasi oleh konsumsi dimana pangsanya sekitar 70 dari PDRB. Pada sisi lain, Sulawesi Tenggara masih memiliki ketergantungan pasokan barang dari luar Sulawesi Tenggara. Kondisi ini berdampak terhadap pembentukan harga di Sulawesi Tenggara dimana pertumbuhan PDRB akan direnspon secara positif oleh kenaikan harga yang tercermin pada perubahan Indeks Harga Konsumen IHK di Kota Kendari. Pada triwulan I-2009, perkembangan harga secara umum di Sulawesi Tenggara yang digambarkan oleh perubahan IHK di Kota Kendari, mengalami inflasi sebesar 15,81 y.o.y atau lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2008 yang mengalami inflasi sebesar 8,42 y.o.ytabel 2.1. Laju inflasi di Sulawesi Tenggara tersebut juga tercatat masih lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 7,92 y.o.y. Berdasarkan kelompoknya, inflasi tertinggi di Sulawesi Tenggara terjadi pada kelompok bahan makanan dimana laju inflasi tahunan kelompok bahan makanan sebesar 35,44 y.o.y. Tabel 2.1. Perkembangan Inflasi Provinsi Sulawesi Tenggara Sumber: data BPS diolah Secara umum, inflasi di Sulawesi Tenggara dipengaruhi oleh faktor kelancaran arus distribusi , kondisi cuaca, dan struktur pembentukan harga ditingkat pelaku usaha Lihat Boks 2: Pembentukan Harga, Struktur Pasar Dan Jalur Distribusi Komoditas Penyumbang Inflasi Di Kota Kendari .

2.2 Perkembangan Inflasi di Provinsi Sulawesi Tenggara

Perkembangan IHK di Kota Kendari pada periode Januari 2009 – Maret 2009 ditandai dengan terjadinya inflasi bulanan dimana inflasi bulanan tertinggi terjadi pada bulan Januari 2009 32 yaitu sebesar 1,98 m.t.m. Inflasi yang terjadi pada bulan Januari 2009 terutama didorong oleh inflasi yang terjadi pada kelompok bahan makanan khususnya sub kelompok sayur-sayuran dan sub kelompok ikan segar dimana kedua sub kelompok tersebut masing-masing mengalami inflasi sebesar 11,21 m.t.m dan 11,24 m.t.m. Kenaikan harga tersebut antara lain dipengaruhi oleh berkurangnya pasokan meskipun permintaan terhadap ikan segar dan sayur-sayuran relatif tetap. Grafik 2.1. Perkembangan Inflasi Bulanan m.t.m Nasional Kendari Sementara itu inflasi pada bulan Februari 2009 tercatat sebesar 0,19 m.t.m. Inflasi Kota Kendari pada bulan Februari 2009 didorong oleh inflasi pada komoditi beras, tepung terigu, daging ayam kampung, ikan bawal, ikan bandeng, dan bawang merah.

2.3 Faktor-Faktor Penyumbang Inflasi