Dana Pihak Ketiga DPK

48 Grafik 3.3. Pangsa DPK Bank Umum Berdasarkan Jenis Simpanan Triwulan I-2009 53,24 29,36 17,41 Tabungan Giro Deposito Sumber: LBU

3.2.2 Dana Pihak Ketiga DPK

Meskipun hingga akhir triwulan I-2009 perbankan nasional termasuk regional Sulawesi Tenggara masih dihinggapi issue imbas krisis keuangan global, namun tingkat kepercayaan masyarakat terhadap performa perbankan Sulawesi Tenggara masih tetap tinggi. Hal ini terlihat pada meningkatnya dana pihak ketiga yang dihimpun. Total DPK bank umum Sulawesi Tenggara pada triwulan I-2009 tercatat sebesar Rp4.861,18 miliar, meningkat sebesar 6,53 q-t-q dan 22,23 y-o-y. DPK yang dihimpun tersebut sebagian besar berupa tabungan, dengan total dana sebesar Rp2.587,3 miliar 53,24, diikuti oleh giro sebesar Rp1.427,15 miliar 29,36, dan deposito Rp846,09 miliar 17,41 grafik 3.2. Berdasarkan komposisi DPK tersebut dimana tabungan memiliki pangsa terbesar, hal ini mencerminkan bahwa motivasi masyarakat dalam menempatkan dananya di bank bukan untuk tujuan investasi tetapi untuk tujuan berjaga-jaga precautionary. Komposisi ini berbeda dengan komposisi DPK nasional yang didominasi oleh deposito. Berdasarkan pertumbuhannya, giro menunjukkan pertambahan yang sangat signifikan yakni bertambah sebesar Rp488,76 miliar atau meningkat sebesar 52,09, diikuti oleh tabungan yang bertambah sebesar Rp32,12 miliar 3,95, sementara tabungan mengalami penurunan sebesar Rp222,98 miliar 7,9. Peningkatan yang terjadi pada giro terutama didorong oleh meningkatnya giro milik pemerintah daerah terkait dengan adanya droping DAU tahap I tahun anggaran 2009 dari pemerintah pusat untuk pembiayaan kegiatan pembangunan daerah, baik untuk belanja langsung maupun tidak langsung yang ditransfer melalui bank-bank pemerintah. Peningkatan DPK pada deposito didorong oleh masih menariknya suku bunga yang ditawarkan oleh perbankan meskipun suku bunga deposito untuk jangka waktu 1 dan 3 bulan mukai menunjukkan penurunan seiring dengan menurunnya suku bunga acuan bank Bank Indonesia BI Rate pada akhir triwulan I-2009 berada pada level 7,75 serta belum adanya altenatif investasi yang lebih menarik dan aman tabel 3.2. Secara triwulanan, 49 Grafik 3.4 Pangsa DPK Berdasarkan Golongan Pemilik 19,20 4,28 2,25 1,79 72,48 Perorangan Pemerintah Daerah Pemerintah Pusat Perusahaan Swasta Lainnya peningkatan nominal deposito terbesar terjadi pada deposito yang berjangka waktu 1 bulan, yakni bertambah sebesar Rp19,84 miliar 3,85, jangka waktu 3 bulan Rp16,39 miliar 16,76 dan jangka waktu 6 bulan Rp7,00 miliar 7,75. Sementara deposito berjangka waktu 12 bulan turun sebesar Rp6,27 miliar -7,17. Tabel 3.2 : Pergerakan Suku Bunga Deposito Rata-Rata Bank Umum Sulawesi Tenggara 2009 Tw-I Tw-II Tw-III Tw-IV Tw-I Tw-II Tw-III Tw IV Tw I 1 bulan 7,07 6,79 6,42 6,34 6,05 6,21 7,51 7,94 7,47 3 bulan 7,51 7,10 6,76 6,59 6,31 6,32 7,17 9,00 8,87 6 bulan 7,76 7,33 6,84 6,27 6,21 6,21 6,79 7,54 7,89 12 bulan 8,17 7,75 7,29 6,64 6,46 6,42 6,63 7,96 8,12 24 bulan 8,50 8,58 8,57 8,03 7,34 6,42 6,17 6,16 6,17 2008 Jangka Waktu 2007 Sumber : LBU diolah Sementara itu, penurunan tabungan terutama milik perorangan antara lain didorong oleh adanya penarikan dana deposan untuk keperluan pembiayaan kampanye pemilu legislatif yang akan berlangsung pada tanggal 9 April 2009. Berdasarkan golongan pemilik, DPK perbankan Sulawesi Tenggara kepemilikannya masih didominasi oleh kelompok perorangan yang mencapai pangsa sebesar 72,48, diikuti oleh pemerintah daerah 19,20, perusahaan swasta 2,25, pemerintah pusat 1,79 dan lainnya 4,28 grafik 3.4. Sebagian besar DPK yang dimiliki oleh kelompok perorangan tersebut umumnya merupakan dana-dana jangka pendek yang terdiri dari giro, tabungan dan deposito dengan jangka waktu kurang 3 bulan yang mencapai 84,60 dari total DPK. Dengan komposisi DPK yang demikian, tentunya perbankan dihadapkan pada tingginya volatilitas dana, yang pada gilirannya agak menyulitkan perbankan untuk menyalurkan pembiayaan dalam bentuk investasi yang jangka waktunya relatif panjang. Hal ini terlihat pada struktur kreditpembiayan perbankan Sulawesi Tenggara, dimana penyaluran kredit perbankan Sulawesi Tenggara lebih terkonsentrasi pada kredit konsumsi dan modal kerja yang jangka waktu pengembaliannya relatif lebih pendek. 50 Grafik 3.6. Pangsa Penyaluran Kredit Berdasarkan Penggunaan ; Modal Kerja 36,01 Investasi; 9,61 ; Konsumsi 54,38 Sumber: LBU

3.2.3 Perkembangan Kredit