75
Grafik 5.2. Perbandingan Inflow PTTB
- 100
200 300
400 500
600
Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I 2006
2007 2008
2009 M
ili a
r R
p .
20 40
60 80
100 120
Inflow PTTB
PTTB Thd Inflow
Sumber : BI diolah
5.3. Pemberian Tanda Tidak Berharga PTTB
Pemusnahan uang yang dilakukan oleh Bank Indonesia dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kualitas uang Rupiah yang
beredar di masyarakat dalam kondisi yang layak edar clean money policy. Sampai
dengan akhir Maret 2009 KBI Kendari telah melakukan pemusnahaan uang
yang tidak layak edar UTLE sebesar Rp37,85 miliar. Rasio pemusnahan uang
terhadap uang yang masuk inflow sebesar 7,34. Berdasarkan jumlah
bilyet, pecahan Rp1.000,00 paling banyak dimusnahkan, hal ini tidak terlepas dari
tingkat perputaran uang tersebut yang relatif cepat sehingga lebih cepat lusuh. Sedangkan secara nominal jumlah pecahan UK yang paling banyak dimusnahkan adalah pecahan Rp100.000,00,
Pemberian PTTB pada triwulan I-2008 meningkat 5,30 dibandingkan triwulan IV-2008 yang sebesar Rp35,96 miliar. grafik 5.2.
5.4. Perkembangan Kliring
Seperti halnya dengan kegiatan transaksi tunai, perlambatan aktivitas perekonomian di Sulawesi Tenggara pada triwulan I-2009 juga telah mengurangi jumlah transaksi pembayaran non
tunai melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia SKNBI, baik di sisi volume maupun nominal. Volume kliring tercatat sebanyak 36.912 warkat, turun sebesar 14,90 dibandingkan triwulan IV-
2008 yang sebanyak 43.374 warkat. Sementara nominal kliring mencapai Rp593,59 miliar atau rata-rata Rp197,86 miliar per bulan, turun 7,00 dibandingkan triwulan IV-2007 yang sebesar
Rp638,23 miliar grafik 5.3. Transaksi melalui SKNBI ini umumnya dilakukan untuk transaksi dengan nominal kecil dibawah Rp100 juta, sementara untuk transaksi di atas Rp100 juta
dilakukan melalui Real Time Gross Setlement RTGS.
76 Grafik 5.3. Perkembangan Transaksi Melalui SKNBI
200.000 400.000
600.000 800.000
W a
rk a
t
5.000 10.000
15.000 20.000
25.000 30.000
35.000 40.000
45.000 50.000
Ju ta
R p
.
Nominal Juta Rp 472.814 578.043 654.367 638.232 593.585 Volume Warkat
31.519 39.729 42.534 43.374 36.912 Tw I
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
2008 2009
Sumber : BIDASP di olah
Sementara itu guna mendorong kelancaran sistem pembayaran dan perekonomian daerah, sejak triwulan II-2007 Bank Indonesia Kendari telah menginisiasi terbentuknya pelaksanaan sistem
kliring nasional non-BI di Kota Bau-Bau. Kegiatan kliring di wilayah ini pada triwulan I-2009 juga mengalami penurunan di bandingkan triwulan IV-2008, sebagaimana terlihat pada perkembangan
jumlah warkat dan nominal transaksi. Jumlah warkat transaksi tercatat sebanyak 877 warkat turun 23,54, sementara nominal transaksi tercatat sebesar Rp47.225 juta turun sebesar 43,10
Grafik 5.4. Meskipun kegitan SKN Non BI pada triwulan I-2009 mengalami penurunan, namun keberadaan SKN Non BI di Kota Bau-Bau sangat membantu kelancaran aktifitas perekonomian di
wilayah tersebut.
77
Grafik 5.4. Perkembangan Transaksi Melalui SKN Non BI di Bau-Bau
20.000 40.000
60.000 80.000
100.000
W a
rk a
t
200 400
600 800
1.000 1.200
1.400
N o
m in
a l
Nominal Juta Rp 53.065 43.414 49.931 82.999 47.225 Volume Warkat
982 1.063
1.172 1.147
877 Tw I
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
2008 2009
5.5. Perkembangan RTGS