BAB III BAB III
BAB III BAB III
Perkembangan Perbankan Perkembangan Perbankan
Perkembangan Perbankan Perkembangan Perbankan
3.1. Kondisi Umum
Meskipun hingga akhir triwulan I-2009 perbankan nasional masih diliputi kekhawatiran oleh imbas memburuknya kondisi perekonomian global yang diperkirakan akan
menggangu stabilitas sistem keuangan, namun secara umum kondisi perbankan Sulawesi Tenggara baik bank umum maupun BPR masih menunjukkan kinerja yang baik. Terjaganya
kinerja yang baik tersebut terlihat pada beberapa indikator antara lain masih meningkatnya total aset, dana pihak ketiga yang dihimpun dan kredit yang disalurkan, serta perolehan laba
usaha. Minimalnya imbas krisis keuangan global terhadap kinerja perbankan Sulawesi
Tenggara tidak terlepas dari struktur perbankan yang sebagian besar merupakan kantor cabang bank dan kantor pusat bank pembangunan daerah yang tidak melakukan kegiatan
transaksi surat berharga dalam valuta asing yang diterbitkan oleh lembaga keuangan internasional. Selain itu, kondusifnya iklim usaha di Sulawesi Tenggara juga telah memberikan
peluang kepada perbankan untuk mengembangkan aktivitas usahanya sehingga kinerjanya cukup terjaga.
Pada triwulan I-2009, total aset perbankan Sulawesi Tenggara tercatat sebesar Rp6.624,10 miliar, meningkat 12,12 dibandingkan posisi triwulan IV-2008 yang sebesar
Rp5.907,92 miliar. Pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi dari pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2008 yang sebesar 4,15. Dari sisi pasiva, peningkatan aset tersebut
sebagian besar masih didorong oleh meningkatnya dana pihak ketiga DPK yang dihimpun dan pinjaman antar bank.
DPK yang dihimpun tercatat sebesar Rp4.909,54 miliar, meningkat 6,50 dibandingkan posisi Desember 2008. Peningkataan DPK terutama terjadi pada giro dan
deposito masing-masing sebesar 52,09 dan 4,64, sedangkan tabungan mengalami penurunan sebesar 8,02. Peningkatan yang terjadi pada giro terutama didorong oleh
adanya dropping dana DAU tahap I dari pemerintah pusat yang dialokasikan untuk membiayai kegiatan pemerintahan di daerah. Penurunan tabungan terutama pada tabungan
45 milik perorangan antara lain didorong oleh adanya penarikan dana oleh deposan untuk
keperluan biaya pemilu legislatif. Melihat potensi dana yang dapat digali sekaligus mengedukasi masyarakat terutama
para pelajar untuk menabung sejak dini dan mengurangi budaya konsumtif, maka sebagai bagian dari usaha untuk mendorong peningkatan DPK, Badan Musyawarah Perbankan
Daerah BMPD Sulawesi Tenggara bekerja sama dengan dinas pendidikan dan berbagai sekolah di Sulawesi Tenggara telah menginisiasi program “Gerakan Sekolah Menabung”
lihat Boks 3.1 : “Gerakan Sekolah Menabung”. Semakin meningkatnya DPK yang dihimpun tentunya telah menambah likuiditas
perbankan, sehingga mendorong kemampuan perbankan Sulawesi Tenggara untuk meningkatkan porsi penyaluran kreditnya. Posisi kredit yang disalurkan pada triwulan I-2009
tercatat sebesar Rp3.988,04 miliar, meningkat 4,23 dibandingkan posisi Desember 2008. Laju pertumbuhan ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun
2008 yang sebesar 6,96 q-t-q. Penurunan laju pertumbuhan kredit ini antara lain dipengaruhi oleh kebijakan bank yang sedikit lebih selektif dalam menyalurkan kreditnya
terutama kepada sektor-sektor usaha yang terpengaruh oleh imbas krisis keuangan perekonomian global. Secara sektoral, penurunan penyaluraan kredit pada triwulan I-2009
terjadi pada sektor industri dan pertambangan yang turun masing-masing sebesar 0,61 dan 5,81 q-t-q.
Sementara itu, peran perbankan di luar Sulawesi Tenggara dalam membiayai proyek- proyek yang berlokasi di Sulawesi Tenggara juga cukup signifikan. Hal ini terlihat pada kredit
berdasarkan lokasi proyek, yakni kredit yang disalurkan perbankan di Indonesia untuk membiayai proyek-proyek yang berlokasi di Sulawesi Tenggara dimana pada triwulan I-2009
mencapai Rp4.760,27 miliar. Dari jumlah tersebut sebesar Rp3.815,42 miliar disalurkan oleh perbankan di Sulawsi Tenggara, dengan demikian terdapat Rp944,82 miliar 19,86 kredit
yang disalurkan dari perbankan di luar Sulawesi Tenggara. Relatif besarnya kredit dari perbankan luar daerah tersebut yang masuk ke wilayah ini menunjukkan bahwa di Sulawesi
Tenggara masih banyak terdapat sektor usaha yang potensial untuk dibiayai. Laba usaha tahun berjalan yang berhasil dibukukan oleh perbankan Sulawesi
Tenggara pada triwulan I-2009 tercatat sebesar Rp94,32 miliar, meningkat sebesar Rp19,43 miliar 25,95 dibandingkan perolehan laba pada triwulan yang sama tahun 2008 yang
sebesar Rp74,87 miliar. Laba tersebut sebagian besar 90,40 merupakan core base income yakni pendapatan bungabagi hasil. Namun demikian, mengingat mahalnya biaya dana cost
46 of Fund yang dikeluarkan perbankan telah mendorong meningkatnya biaya operasional yang
dikeluarkan oleh perbankan sebagaimana tercermin pada meningkatnya rasio BOPO yakni rasio antara pendapatan operasional dengan beban operasional dari 63,36 pada triwulan I-
2008 menjadi 66,26 pada triwulan I-2009. Sementara itu dilihat dari sisi risiko kredit credit risk, kualitas kredit yang disalurkan
perbankan Sulawesi Tenggara pada triwulan laporan masih berada pada level yang aman, hal ini terlihat pada rasio kredit bermasalahnon performing loan NPLs gross yang sebesar
3,33, meskipun sedikit meningkat dibandingkan posisi Desember 2008 yang sebesar 2,82. Untuk memitigasi risiko yang muncul, bank telah membentuk cadangan PPAP yang
cukup sebagaimana terlihat pada NPLS Nett yang sebesar 1,92.
Tabel 3.1. Perkembangan Indikator Perbankan Sulawesi Tenggara Juta Rupiah
2.009 Tw I
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
q-t-q y-t-d
y-o-y Aset
5.356.080 5.523.781 5.769.497 5.907.923 6.624.105 12,12
12,12 23,67
- Bank Umum 5.311.193 5.472.534 5.712.576 5.855.031 6.567.266
12,16 12,16
23,65 - BPR
44.887 51.247
56.921 52.892
56.839 7,46
7,46 26,63
DPK 4.131.714 4.335.081 4.539.260 4.609.924 4.909.545
6,50 6,50
18,83
- Bank Umum 4.092.218 4.291.751 4.491.929 4.563.263 4.861.170
6,53 6,53
18,79 - BPR
39.496 43.330
47.331 46.661
48.375 3,67
3,67 22,48
Kredit 3.011.481 3.402.845 3.754.348 3.825.769 3.988.039
4,24 4,24
32,43
- Bank Umum 2.977.109 3.363.730 3.710.907 3.787.686 3.940.947
4,05 4,05
32,37 - BPR
34.372 39.115
43.441 38.083
47.092 23,66
23,66 37,01
LDR 72,89
78,50 82,71
82,99 81,23
- Bank Umum 72,75
78,38 82,61
83,00 81,07
- BPR 87,03
90,27 91,78
81,62 97,35
NPLs Gross 4,44
5,07 2,70
2,82 3,33
- Bank Umum 4,37
5,05 2,67
2,77 3,29
- BPR 9.93
6,48 5,50
7,20 6,44
Growth Indikator
2008
Sumber: LBU BUBPR diolah
3.2 Perkembangan Bank Umum 3.2.1 Aset