14
Padi
93,826.00 349,429.00
110,498.00 423,316.00
103,447.00 405,660.00
105,528.00 418,536.00
Jagung
33,343.00 74,672.00
40,975.00 97,037.00
38,195.00 95,654.00
31,615.00 80,675.00
Kedelai
3,499.00 2,982.00
3,719.00 3,375.00
5,041.00 4,680.00
5,673.00 5,072.00
Kacang Tanah
8,227.00 6,756.00
8,696.00 7,628.00
8,724.00 7,779.00
10,002.00 8,296.00
Kacang Hijau
1,955.00 1,475.00
2,273.00 1,832.00
2,900.00 2,432.00
2,409.00 2,084.00
Ubi Kayu
14,825.00 238,039.00
14,933.00 239,271.00
13,142.00 234,821.00
12,094.00 194,987.00
Ubi Jalar
3,058.00 24,432.00
3,357.00 27,588.00
4,533.00 38,985.00
3,884.00 33,074.00
Total
158,733.00 697,785.00
184,451.00 800,047.00
175,982.00 790,011.00
171,205.00 742,724.00
Panen ha Produksi ton
Panen ha Produksi
ton Panen ha
Produksi ton
Komoditi 2006
2007 2008
2009 Panen ha
Produksi ton
1.2.1 Sektor Pertanian
Sektor pertanian pada triwulan I-2009 tumbuh sebesar 5,07 y.o.y. Namun jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, pertumbuhan sektor pertanian pada periode laporan
menunjukkan kecenderungan yang melambat. Perlambatan terjadi antara lain dipengaruhi oleh kinerja sub sektor perkebunan khususnya kakao yang belum membaik karena masih adanya
serangan hama PBK, usia tanama kakao yang sudah tua, serta belum datangnya masa panen kakao. Lebih lanjut, program gerakan peningkatan mutu kakao yang didalamnya mencakup
revitalisasi perkebunan kakao belum berjalan secara optimal dan belum memberikan dampak positif terhadap produksi kakao. Sementara itu, kinerja sub sektor tanaman bahan makanan tabama
juga menunjukkan kecenderungan yang menurun. Penurunan pada sub sektor tabama tersebut antara lain ditandai dengan produksi jagung, ubi, dan kacang yang cenderung menurun
sebagaimana yang ditunjukkan oleh angka ramalan ARAM I-2009 dimana produksi tabama diperkirakan turun 5,99 seiring dengan menurunnya luas panen sebesar -2,71.
Tabel 1.4 Luas Panen Dan Produksi Tabama
Sumber: Data BPS diolah Angka Sementara
Angka Ramalan I-2009
Sementara itu, produksi padi di Sulawesi Tenggara diperkirakan tumbuh positif sebesar 3,17 seiring dengan meningkatnya luas panen sebesar 2,01, dengan adanya peningkatan
produksi padi tersebut mampu meredam menurunnya kinerja sub sektor tabama. Hal tersebut disebabkan oleh struktur produksi tabama Sulawesi Tenggara didominasi oleh produksi padi,
dimana pangsa produksi padi terhadap total produksi tabama sebesar 56,35. Meskipun kinerja sektor pertanian menunjukkan kecenderungan yang menurun namun
Sulawesi Tenggara masih memiliki beberapa potensi yang dapat memberikan dampak positif bagi kenerja sektor pertanian. Selain kakao dan rumput laut, perkebunan kelapa cukup potensial untuk
dikembangkan di Sulawesi Tenggara dimana luas perkebunan kakao mencapai 55.710
5
Ha Lihat Boks 1: Potensi Kelapa Dalam Di Sulawesi Tenggara.
5
Data BPS Sultra 2007
15
1.2.2 Sektor Pertambangan