BAB BAB
BAB BAB V
V V
V
Perkembangan Sistem Pembayaran Perkembangan Sistem Pembayaran
Perkembangan Sistem Pembayaran Perkembangan Sistem Pembayaran
5.1. Kondisi Umum
Aktivitas transaksi pembayaran baik yang dilakukan secara tunai maupun non tunai pada suatu wilayah mencerminkan pula aktivitas kegiatan perekonomian di wilayah yang bersangkutan.
Sejalan dengan kondisi perekonomian Sulawesi Tenggara pada triwulan I-2009 dimana laju pertumbuhannya mengalami sedikit perlambatan, aktivitas sistem pembayaran di wilayah ini juga
mengalami sedikit penurunan, sebagaimana terlihat pada menurunnya volume dan nominal transaksi pembayaran, baik untuk transaksi tunai maupun non tunai.
Jumlah uang kartal yang diedarkan out flow oleh KBI Kendari pada triwulan I-2009 tercatat sebesar Rp124,76 miliar, turun 81,51 dibandingkan triwulan IV-2008 yang sebesar
Rp674,82 miliar, sementara transaksi melalui sistem kliring nasional SKN BI tercatat sebesar Rp593,59 miliar turun sebesar 70,00 dan transaksi melalui sistem BI-RTGS pada periode yang
sama tercatat sebesar Rp9.798 miliar turun 22,40. Dalam upaya menekan beredarnya penggunaan uang palsu di Wilayah Sulawesi Tenggara,
Bank Indonesia Kendari senantiasa melakukan tindakan preventif melalui kegiatan edukasi kepada berbagai lapisan masyarakat secara kontinue, edukasi dilakukan berupa sosialisasi ciri-ciri keaslian
uang rupiah. Sementara itu, untuk mendukung clean money policy serta upaya memenuhi kebutuhan uang kartal masyarakat dalam pecahan jumlah yang cukup, Bank Indonesia Kendari juga
secara kontinue melakukan kegiatan kas keliling pada beberapa wilayah di Sulawesi Tenggara. Pada triwulan I-2009, kegiatan kas keliling dilakukan sebanyak 3 kali di dalam kota Kendari
yang dipusatkan pada pasar tradisionil, tempat pameran, dan pusat perdagangan lainnya. Sementara itu, uang palsu yang ditemukan sebanyak 6 lembar, yang terdiri dari 2 lembar pecahan
Rp100.000,00, 2 lembar pecahan Rp50.000,00, 1 lembar pecahan Rp20.000,00 dan 1 lembar pecahan Rp1.000,00.
5.2. Perkembangan Aliran Uang Masuk inflow dan Uang Keluar outflow KBI Kendari.
Melambatnya aktivitas perkenomian, telah mendorong berkurangnya permintaan uang kartal masyarakat, terutama untuk kebutuhan transaksi transaction motive sehingga uang kartal
74
Grafik 5.1. Perkembangan Aliran Uang MasukKeluar kedari KBI Kendari
1.000 800
600 400
200 -
200 400
600 800
1.000 1.200
Trw. I
Trw. II
Trw. III
Trw. IV
Trw. I
Trw. II
Trw. III
Trw. IV
Trw. I
Trw. II
Trw. III
Trw. IV
Trw I
2006 2007
TAHUN 2008 TH
2009 M
il ia
r R
p .
Inflow Outflow
Net OutlowInflow
Sumber : BI diolah
yang berada di sistem perbankan mengalir kembali ke Bank Indonesia, meskipun Bank Indonesia telah membatasi penyetoran dari perbankan hanya untuk uang yang tidak layak edar UTLE. Hal ini
tercermin pada lebih tingginya volume uang masuk inflow dibandingkan volume uang keluar outflow ke dan dari Kantor Bank Indonesia Kendari.
Bank Indonesia, sesuai amanat undang-undang No.23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan undang-undang No.10 tahun 2003 tentang Bank Indonesia, merupakan satu-
satunya lembaga yang berwenang untuk mengedarkan uang kartal. Jumlah uang kartal yang diedarkan outflow oleh KBI Kendari pada triwulan I-2009 baik melalui perbankan maupun
langsung kepada masyarakat di Sulawesi Tenggara melalui layanan kegiatan bayaran bank, kas keliling dan loket penukaran yang dibuka setiap hari kerja tercatat sebesar Rp124,76 miliar, turun
81,51 dibandingkan triwulan IV-2008. Berdasarkan nominal, pecahan terbesar yang diedarkan adalah pecahan Rp50.000,00 sedangkan berdasarkan jumlah bilyet terbanyak yang diedarkan
adalah bilyet pecahan Rp1.000,00. Sementara itu jumlah uang kartal yang masuk inflow dari perbankan dan masyarakat di
Sulawesi Tenggara pada triwulan I-2009 sebesar Rp515,35 miliar, meningkat
sebesar 93,88 dibandingkan triwulan IV-2008.
Dengan demikian
selama triwulan I-2009 di KBI Kendari terjadi net
inflow sebesar Rp390,59 miliar. Kondisi ini berbeda dengan periode sebelumnya
yang selalu terjadi net ouflow grafik 5.1. Pecahan yang masuk sebagian
besar yaitu pecahan Rp50.000,00 dan pecahan Rp100.000,00. Besarnya aliran uang masuk ke KBI Kendari pada periode ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor, salah satunya adalah posisi likuiditas perbankan di Sulawesi Tenggara. Aturan mengenai setoran dan bayaran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia mengharuskan bank-bank
hanya dapat menyetorkan Uang Tidak LayakEdar UTLE saja, sedangkan uang yang masih layak edar ULE yang ada diperbankan diwajibkan untuk diedarkan kembali kepada masyarakat luas.
75
Grafik 5.2. Perbandingan Inflow PTTB
- 100
200 300
400 500
600
Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I 2006
2007 2008
2009 M
ili a
r R
p .
20 40
60 80
100 120
Inflow PTTB
PTTB Thd Inflow
Sumber : BI diolah
5.3. Pemberian Tanda Tidak Berharga PTTB