APBD Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2009 Per KabupatenKota

69 - 100,000 200,000 300,000 400,000 Belanja bunga Belanja subsidi Belanja hibah Belanja bantuan sosial Belanja bagi hasil kpd PropKabKota dan Pemdes Belanja bantuan keuangan kpd PropKabKota dan Pemdes Belanja tidak terduga 2009 2008 kepada provinsikabupatenkota dan pemerintah desa. Pada tahun anggaran 2009, belanja subsidi tercatat sebesar Rp12,56 miliar atau meningkat 6,33 dibandingkan tahun anggaran 2008 sebesar Rp 7,78 miliar. Lebih lanjut, balanja bantuan keuangan kepada provinsikabupatenkota dan pemerintah desa pada tahun anggaran 2009 sebesar Rp355,53 miliar atau meningkat 73,94 dibandingkan tahun anggaran 2008 sebesar Rp204,39 miliar. Peningkatan tersebut antara lain dipengaruhi oleh adanya blockgrant Rp100 juta per desa yang merupakan salah satu agenda dalam program Bahteramas. Grafik 4.2. Belanja Tidak Langsung jutaan Rp

4.2. APBD Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2009 Per KabupatenKota

Berdasarkan kabupatenkota, pendapatan daerah untuk tahun anggaran 2009 masih berada pada kisaran Rp250 miliar - Rp650 miliar dimana pendapatan Kabupaten Kolaka untuk tahun anggaran 2009 tercatat lebih besar dibandingkan daerah lain sebesar Rp620,25 miliar. Sementara itu, untuk belanja Kabupaten Kolaka tahun anggaran 2009 sebesar Rp656,14 miliar juga merupakan yang terbesar dibandingkan daerah lain. Kabupaten Kolaka mengalami peningkatan Pendapatan Daerah sebesar 13,25 pada APBD TA 2009 menjadi sebesar Rp620,25 milliar. Peningkatan Pendapatan Daerah ini juga diikuti dengan peningkatan Belanja Daerah sebesar 11,59 menjadi Rp656,14 milliar. Alokasi Belanja Daerah tersebut terbesar adalah untuk Belanja pegawai yaitu sebesar Rp250,57 milliar atau 38,19 dari total Belanja Daerah, dan Belanja modal sebesar Rp175,76 milliar atau sebesar 26,79 dari total Belanja Daerah. Sumber : Data http:www.djpk.depkeu.go.id diolah Data tidak termasuk belanja pegawai 70 Daerah Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan Lain-lain pendapatan daerah yang sah TOTAL PENDAPATAN Belanja tidak langsung Belanja langsung TOTAL BELANJA SURPLUS DEFISIT Prov. Sulawesi Tenggara 472,992 728,363 63,571 1,264,927 683,666 727,325 1,410,990 146,064 - Kab. Buton 12,587 417,757 6,742 437,085 282,051 188,351 470,402 33,317 - Kab. Konawe 12,448 496,508 12,250 521,206 359,342 228,817 588,159 66,953 - Kab. Kolaka 64,765 505,772 49,714 620,250 289,524 366,616 656,140 35,890 - Kab. Muna 24,123 497,308 81,547 602,979 379,865 254,818 634,683 31,705 - Kota Kendari 31,595 412,217 24,788 468,600 348,007 190,982 538,989 70,389 - Kota Bau-Bau 19,380 328,068 9,846 357,295 178,564 206,387 384,951 27,656 - Kab. Konawe Selatan 11,934 423,858 8,171 443,963 227,135 240,493 467,629 23,666 - Kab. Bombana 64,751 303,751 13,710 382,212 123,866 252,068 375,934 6,279 Kab. Wakatobi 12,012 280,866 58,267 351,144 136,821 297,656 434,477 83,333 - Kab. Kolaka Utara 8,000 292,457 43,431 343,888 134,904 245,102 380,005 36,117 - Kab. Konawe Utara 9,987 338,259 8,126 356,372 121,643 243,597 365,240 8,868 - Kab. Buton Utara 2,586 251,532 5,488 259,607 59,280 199,326 258,607 1,000 SULTRA 747,160 5,276,716 385,651 6,409,528 3,324,668 3,641,538 6,966,206 556,679 - Tabel 4.2 APBD TA 2009 Berdasarkan KabupatenKota di Sulawesi Tenggara Pendapatan Daerah pada APBD TA 2009 Kabupaten Buton mengalami penurunan -1,63 atau sebesar 437,09 milliar. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh menurunnya dana perimbangan Kabuaten Buton TA 2009 sebesar -3,54. Pada sisi lain, belanja daerah Kabupaten Buton TA 2009 mengalami peningkatan sebesar 5,63 yang didorong oleh peningkatan belanja tidak langsung sebesar 14,28. Secara umum, belanja Kabupaten Buton TA 2009 didominasi oleh belanja pegawai Rp265,21miliar atau 58,16 dari total belanja. Sementara itu, belanja modal tercatat sebesar Rp111,64 miliar atau 23,73 dari total belanja Kabupaten Buton. Pendapatan daerah Kabupaten Konawe sebagaimana tercantum dalam APBD TA 2009 sebesar Rp437,08 milliar atau meningkat 13,47 dibandingkan dengan APBD-P TA 2008. Sementara itu, belanja daerah Kabupaten Konawe juga mengalami peningkatan 19,95 menjadi Rp588,16 milliar. Belanja pegawai dan Belanja modal menjadi komponen Belanja Daerah yang mendapat alokasi paling besar yaitu masing-masing sebesar Rp342,07 milliar atau 58,93 dan Rp96,40 milliar atau 16,61 dari total Belanja Daerah. Namun jumlah Belanja modal ini mengalami penurunan 11,82 dibangding Belanja modal pada APBD TA 2008. Berdasarkan APBD TA 2009, Pendapatan Daerah Kabupaten Muna mengalami peningkatan sebesar 14,88 menjadi Rp602,98 milliar. Peningkatan ini juga diiringi dengan peningkatan Belanja Daerah sebesar 22,54 menjadi Rp634,68milliar. Alokasi terbesar Belanja Daerah TA 2009 terdiri dari komponen Belanja pegawai dan Belanja modal yang masing-masing memiliki porsi 59,85 atau Rp346,37 milliar dan 29,41 atau Rp186,68 milliar. Sumber : Data http:www.djpk.depkeu.go.id diolah 71 Kota Kendari pada APBD TA 2009 memproyeksikan Pendapatan Daerah sebesar Rp468,60 milliar atau meningkat 7,35 dibandingkan APBD TA 2008. Sementara itu Belanja Daerah juga mengalami peningkatan 13,99 menjadi sebesar Rp538,99 milliar. Alokasi Belanja Daerah Kota Kendari paling besar adalah untuk belanja pegawai yaitu sebesar Rp337,65 milliar atau 62,65 dan belanja modal yaitu sebesar Rp98,37 milliar atau 18,25 dari total belanja daerah. Kabupaten Konawe Selatan pada APBD TA 2009 mentargetkan pencapaian Pendapatan Daerah sebesar Rp443,96 milliar atau meningkat sebesar 3,79. Belanja Daerah Kabupaten Konawe Selatan pada TA 2009 meningkat 1,76 menjadi Rp467,63 milliar. Belanja pegawai dan Belanja modal memiliki porsi terbesar pada Belanja Daerah yaitu Rp203,42 milliar atau 43,50 dan Rp127,65 milliar atau 27,30 dari total Belanja Daerah. Pendapatan Daerah Kabupaten Konawe Utara berdasarkan APBD Tahun Anggaran 2009 adalah sebesar Rp356,37 milliar atau meningkat 91,63 dari APBD TA 2008. Peningkatan ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya dana perimbangan yang diterima. Sementara itu, belanja daerah Kabupaten Konawe Utara pada APBD TA 2009 juga mengalami peningkatan 83,94 atau menjadi Rp365,24 milliar. Belanja modal mendapatkan alokasi dana paling besar yaitu sebesar Rp124,91 milliar atau 34,20 dari total Belanja Daerah, diikuti dengan Belanja pegawai yaitu sebesar Rp99,34 milliar atau 27,20 dari total Belanja Daerah. Kolaka Utara memiliki target pendapatan daerah sebesar Rp343,88 milliar atau meningkat 11,12 dibandingkan dengan APBD TA 2008. Sementara itu Belanja Daerah Kolaka Utara pada APBD TA 2009 juga mengalami peningkatan 19,78 atau menjadi sebesar Rp380,01 milliar. Belanja daerah tersebut sebagian besar dialokasikan pada peningkatan Belanja modal sebesar 39,61 dan Belanja pegawai sebesar 27,35 dari total Belanja Daerah. Pada APBD TA 2009 target pencapaian Pendapatan Daerah Wakatobi adalah Rp351,14 milliar atau turun -5,03 dari APBD-P TA 2008. Penurunan pendapatan tersebut antara lain dipengaruhi oleh menurunnya dana perimbangan Kabupaten Wakatobi untuk TA 2009. Penurunan Pendapatan Daerah tersebut juga diikuti dengan penurunan Belanja Daerah -5,85. Penurunan Belanja Daerah tersebut dipengaruhi oleh turunnya alokasi anggaran belanja modal TA 2009 sebesar -32,59. Pada sisi lain, belanja pegawai mengalami peningkatan 39,00 atau sebesar Rp33,31 milliar. 72 Halaman Ini Sengaja Dikosongkan BAB BAB BAB BAB V V V V Perkembangan Sistem Pembayaran Perkembangan Sistem Pembayaran Perkembangan Sistem Pembayaran Perkembangan Sistem Pembayaran

5.1. Kondisi Umum