52 Suawesi Tenggara pada triwulan ini yang menujukkan pertumbuhan cukup tinggi terjadi pada
sektor-sektor tersebut, dimana masing-masing tumbuh sebesar 10,48, 23,02 dan 4,67 q-t-q.
Sementara itu untuk kredit baru, selama triwulan I-2009 Januari-Maret
bank umum Sulawesi Tenggara telah merealisasikan pemberian kredit baru
sebesar Rp460,31 miliar, meningkat 9,35 dibandingkan dengan periode triwulan IV-
2008 Oktober-Desember yang sebesar Rp420,95 miliar. Pangsa terbesar realisasi
kredit baru pada triwulan laporan masih didominasi oleh kredit konsumsi, yakni
sebesar Rp307,66
miliar 66,84,
sedangkan untuk modal kerja Rp78,15 miliar 16,98 dan investasi Rp74,51 miliar 16,19. grafik 3.9.
3.2.4 Perkembangan Kredit UMKM
Meskipun imbas krisis ekonomi global diperkirakan masih akan berpengaruh pada perekonomian nasional tahun 2009, namun demikian pertumbuhan ekonomi Sulawesi
Tenggara pada triwulan I-2009 diperkirakan masih tumbuh positif. Terjaganya pertumbuhan ini tidak terlepas dari struktur sektor usaha di Sulawesi Tenggara yang didominasi sektor
UMKM dengan populasi di atas 90 dari seluruh jumlah sektor usaha yang ada di Sulawesi Tenggara yang tetap eksis ditengah krisis ekonomi yang terjadi.
Namun demikian dalam kerangka pengembangan usahanya, terutama dalam melakukan akses kepada perbankan dan sumber pembiayaan formal lainnya, sektor UMKM
umumnya masih dihadapkan pada berbagai kendala antara lain rendahnya kemampuan manajemen, rendahnya aksesbilitas pada bank, jaminan kredit yang tidak mencukupi dan
adanya gap suplai kredit. Mencermati kendala tersebut, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemangku kebijakan di daerah untuk mengatasi kendala tersebut.
Permasalahan yang dihadapi UMKM terutama dari aspek pembiayaan, karena sebagian besar UMKM yang feasible namun belum bankable, lemahnya aspek produksi dan
pemasaran yang antara lain disiasati dengan pemberian bantuan teknis, pelatihan, magang,
Grafik 3.9. Realisasi Kredit Baru
16,98 16,19
66,84 Modal Kerja
Investasi Konsumsi
Sumber: LBU
53 pameran serta meningkatkan peran Konsultan Keuangan Mitra Bank KKMB, ditambah
dengan adanya skim kredit pembiayaan yang diluncurkan pemerintah pusat berupa Kredit Usaha Rakyat KUR maupun skim program lainnya, nampaknya semakin membuahkan hasil,
terutama dalam hal meningkatkan akses pembiayaan UMKM ke sektor perbankan sebagaimana terlihat pada meningkatnya kredit yang disalurkan dan jumlah UMKM yang
memperoleh pembiayaan. Posisi kreditpembiayaan bank umum kepada UMKM
1
pada triwulan I-2009 telah mencapai Rp3.743,77 miliar, meningkat 4,80 dibandingkan posisi triwulan IV-2008 yang
sebesar Rp3.578,69 miliar q-t-q. Jumlah kredit UMKM tersebut mencapai 95,00 dari total kredit yang disalurkan oleh bank umum di Sulawesi Tenggara yang sebesar Rp3.940,95 miliar
tabel 3.3. Pertumbuhan kredit untuk sektor UMKM tersebut tentunya akan semakin mendorong peningkatan kegiatan perekonomian sektor riil di Sulawesi Tenggara.
Tabel 3.3. Perkembangan KMKM Perbankan Sulawesi Tenggara Juta Rupiah
Tujuan 2009
Penggunaan Tw I
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
y-t-d q-t-q
y-o-y
Modal Kerja 1.025.104 1.121.124 1.256.791 1.254.254 1.322.289
5,42 5,42
28,99 Investasi
221.283 288.744
267.303 272.205
285.283 4,80
4,80 28,92
Konsumsi 1.538.345 1.753.059 1.954.013 2.052.236 2.136.202
4,09 4,09
38,86 Total KUMKM
2.784.732 3.162.927 3.478.107 3.578.695 3.743.774 4,61
4,61 34,44
NPL Nominal 79.345
87.887 79.104
63.240 88.950
NPL 2,85
2,78 2,27
1,77 2,38
Total Kredit 2.977.109 3.363.730 3.710.907 3.787.686 3.940.947
Pangsa KUMKM Thd Total Kredit
93,54 94,03
93,73 94,48
95,00
Growth 2008
Sumber: LBU
Dari sisi risko, kredit kepada sektor UMKM di Sulawesi Tenggara relatif aman sebagaimana tercermin pada rasio NPLs yang cukup rendah. NPLs gross kredit UMKM pada
triwulan I-2009 tercatat sebesar 2,38, lebih rendah dari NPLs kredit perbankan Sulawesi Tenggara yang tercatat sebesar 3,29 gross. Rendahnya NPLs tersebut memperlihatkan
bahwa tangung jawab dan kemampuan membayar kembali repayment capacity pelaku UMKM terhadap kewajiban pengembalian pokok dan bunga pinjaman relatif baik, dan hal ini
tentunya menjadi pertimbangan bagi perbankan dalam menyalurkan kreditpembiayaannya kepada sektor UMKM.
Peningkatan kreditpembiayaan perbankan ke sektor UMKM, nampaknya tidak hanya terlihat pada meningkatnya nominal kredit yang disalurkan, akan tetapi juga pada
meningkatnya jumlah pelaku UMKM yang memperoleh kredit, sebagaimana terlihat pada
1
Kredit MKM adalah kredit dengan plafon s.d Rp5 Miliar
54
Grafik 3.10. Pangsa Kredit UMKM Berdasarkan Sektor Ekonomi
57,15 31,13
3,78 3,65 2,19
Lain Lain Perdagangan
Jasa Dunia Konstruksi
Pertanian
Sumber: LBU
perkembangan jumlah rekening UMKM pada perbankan Sulawesi Tenggara table 3.4. Jumlah rekening UMKM pada triwulan I-2009 mencapai 107.820 rekening, secara triwulan
meningkat sebesar 7,89, atau bertambah sebanyak 7.884 rekening, sementara dibandingkan posisi yang sama tahun 2008 bertambah sebanyak 16.505 rekening.
Tabel 3.4. Perkembangan KUKM menurut Jumlah Rekening
Tujuan 2009
Penggunaan Tw I
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
y-t-d q-t-q
y-o-y
Mikro 74.342
79.628 83.048
84954 91.696
7,94 7,94
23,34 Kecil
8.889 10.939
12.914 14192
15.307 7,86
7,86 72,20
Menengah 694
748 779
790 817
3,42 3,42
17,72
Jumlah 83.925
91.315 96.741
99.936 107.820
7,89 7,89
28,47 2008
Growth
Sumber : LBU
Secara sektoral, kredit UMKM yang disalurkan perbankan di Sulawesi Tenggara
selain terserap oleh sektor lainnya yang umumnya digunakan untuk konsumsi dengan
pangsa sebesar 57,15, juga terserap oleh sektor PHR dengan pangsa 31,13, sektor
jasa dunia usaha 3,78, sektor konstruksi 3,65, dan sektor pertanian 2,19 yang
digunakan untuk kegiatan produktif grafik 3.10.
3.2.5 Perkembangan Kredit Lokasi Proyek