Perkembangan Kredit Lokasi Proyek

54 Grafik 3.10. Pangsa Kredit UMKM Berdasarkan Sektor Ekonomi 57,15 31,13 3,78 3,65 2,19 Lain Lain Perdagangan Jasa Dunia Konstruksi Pertanian Sumber: LBU perkembangan jumlah rekening UMKM pada perbankan Sulawesi Tenggara table 3.4. Jumlah rekening UMKM pada triwulan I-2009 mencapai 107.820 rekening, secara triwulan meningkat sebesar 7,89, atau bertambah sebanyak 7.884 rekening, sementara dibandingkan posisi yang sama tahun 2008 bertambah sebanyak 16.505 rekening. Tabel 3.4. Perkembangan KUKM menurut Jumlah Rekening Tujuan 2009 Penggunaan Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I y-t-d q-t-q y-o-y Mikro 74.342 79.628 83.048 84954 91.696 7,94 7,94 23,34 Kecil 8.889 10.939 12.914 14192 15.307 7,86 7,86 72,20 Menengah 694 748 779 790 817 3,42 3,42 17,72 Jumlah 83.925 91.315 96.741 99.936 107.820 7,89 7,89 28,47 2008 Growth Sumber : LBU Secara sektoral, kredit UMKM yang disalurkan perbankan di Sulawesi Tenggara selain terserap oleh sektor lainnya yang umumnya digunakan untuk konsumsi dengan pangsa sebesar 57,15, juga terserap oleh sektor PHR dengan pangsa 31,13, sektor jasa dunia usaha 3,78, sektor konstruksi 3,65, dan sektor pertanian 2,19 yang digunakan untuk kegiatan produktif grafik 3.10.

3.2.5 Perkembangan Kredit Lokasi Proyek

Seiring dengan kondusifnya situasi sosial, politik dan keamanan serta semakin terbukanya arus informasi mengenai perkembangan ekonomi Sulawesi Tenggara termasuk potensi ekonomi yang dimiliki, telah mengundang pelaku usaha luar daerah untuk berinvestasi di Sulawesi Tenggara. Hal ini terlihat pada meningkatnya kredit berdasarkan lokasi proyek, terutama di sektor pertambangan, konstruksi dan pertanian. Kredit berdasarkan lokasi proyek ini adalah kredit yang disalurkan oleh perbankan di seluruh Indonesia untuk membiayai proyek-proyek yang ada di Sulawesi Tenggara. 55 Posisi kredit berdasarkan lokasi proyek di Sulawesi Tenggara pada triwulan I-2009 tercatat sebesar Rp4.760,27 miliar, dimana sebesar Rp3.815,42 miliar 80,15 disalurkan oleh perbankan Sulawesi Tenggara. Sementara dari perbankan DKI Jakarta sebesar Rp767,98 miliar 16,13, perbankan Sulawesi Selatan sebesar Rp131,99 miliar 2,77 dan 0,94 nya dari perbankan daerah lainnya. Kredit yang disalurkan oleh perbankan di luar Sulawesi Tenggara sebagian besar dipergunakan untuk investasi dan modal kerja pada sektor pertambangan dan pertanian tabel 3.5. Tabel 3.5. Penyaluran Kredit Berdasarkan Lokasi Proyek Dalam Jutaan Rp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Sulawesi Tenggara 76.789 12.344 54.589 49 196.755 1.167.000 17.295 150.096 21.937 2.118.569 3.815.423 DKI Jakarta 59.933 531.113 12.628 1.611 5.009 2.942 11.992 142.749 767.977 Sulawesi Selatan 1.285 2.137 34.256 6.218 22.636 43 65.419 131.994 Lampung 19.282 1 19.283 Jawa Timur 923 3.328 8.978 449 13.678 Sulawesi Utara 61 5.924 5.985 Lainya 40 256 6 5623 5.925 Total 138.047 543.457 76.008 49 243.639 1.176.069 25.632 184.652 33.978 2.338.734 4.760.265 Sektor Ekonomi 1. Pertanian 4 Gas, Listrik, Air 7 Angkutan 10 Lainnya 2. Pertambangan 5 Konstruksi 8 Jasa Dunia Usaha 3. Industri 6 Perdagangan 9 Jasa Sosial DATI Lokasi Bank Penyalur Sektor Ekonomi Dari data kredit lokasi proyek tersebut, terlihat bahwa sebenarnya terdapat peluang bagi perbankan di Sulawesi Tenggara untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor yang masih dibiayai oleh perbankan di luar Sulawesi Tenggara. Namun hal ini nampaknya masih terkendala, antara lain terbatasnya kewenangan memutus kredit pimpinan bank serta adanya perusahaan yang berkantor pusat di luar Sulawesi Tenggara khususnya Jakarta, dimana proses pengajuan kredit umumnya dilakukan melalui kantor pusatnya.

3.2.6 Perkembangan Non Performing Loans NPLs Bank Umum