Daya Dukung RA Studi kelayakan dan pengembangan KJT dan RL
Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap
Kabupaten Natuna
83
Berdasarkan hasil overlay maka diperoleh luas lahan yang digunakan sangat sesuai untuk kegiatan budidaya rumput laut atau areal budidaya adalah
48.193,92 ha. Dalam pengembangan usaha budidaya perlu mempertimbangkan areal pemanfaatannya seperti arus lalu lintas pelayaran, jarak antar rakit dan
perlindungan ekosistem lainnya seluas 19.277,57 ha 40 dari luas sangat sesuai. Oleh karena itu berdasarkan pertimbangan tersebut maka ditentukan
luas efektif lahan perairan untuk digunakan dalam kegiatan budidaya rumput laut adalah luas lahan sangat sesuai akan dikurangi dengan pemanfaatan lainnya
19.277,57 ha dengan demikian maka luas lahan yang efektif untuk pengembangan budidaya rumput laut sebesar 28.916 ha 60 dari luas sangat
sesuai.
Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap
Kabupaten Natuna
84
ari hasil uji coba budidaya rumput laut metoda keramba di desa Sepempang dan metoda rakit di desa Klarik Utara
tergambar bahwa pertumbuhan biomassa rumput laut Euchema cottoni menunjukkan trend yang baik. Dengan
berat awal W 100 grrumpun, pertumbuhan berat periode
10 hari dari 23 Oktober sd 3 November 2008 berkisar 140 - 180 gr, yang menunjukkan penambahan perolehan berat
mencapai 60 , berat rata-rata rumpun 160 gr. Pada periode pemeliharaan 20 hari dari 3
November sd 13 November 2008 berkisar 180 - 240 gr, yang menunjukkan penambahan perolehan berat
mencapai 29 , dengan berat rata-rata rumpun 218 gr. Menjelang panen Laju Pertumbuhan Harian akan mencapai
puncak yang menurut hasil perhitungan pada pemeliharaan 30 hari pengukuran tanggal 23 November 2008 berkisar
280 - 340 gr, yang menunjukkan penambahan perolehan berat mencapai 31 . Laju pertumbuhan harian
LPH Daily Gorowth Rate selama pemeliharaan adalah 4,58, dengan berat rata-rata rumpun 485 gr. Hal inilah
yang akan dijadikan dasar perhitungan rentabilitas Usaha. Secara rinci data pertumbuhan demplot rumput laut
disajikan pada Tabel berikut.
Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap
Kabupaten Natuna
85
Tabel 17. Data perkembangan rumput laut di demplot Sepempang
Lokasi Sepempang Wo
W10 W20
W30 W40
Berat rata-rata gr 100 160 218 312 485
Rerata Penambahan Berat gr 0 60 58 94 173
Rerata LPH 4,81 3.97 3,83 4,026
Pada tabel terlihat bahwa pada 10 hari dari mulai penanaman terjadi peningkatan jumlah berat yang signifikan. Nilai tersebut disajikan dalam bentuk
grafik sebagai berikut.
Gambar 19. Grafik pertumbuhan rumput laut demplot Sepempang
Secara umum diketahui dari ujicoba yang dilakukan diketahui bahwa terjadi peningkatan berat rumput laut selama masa pemeliharan. Peningkatan
pertumbuhan terlihat linear. Untuk demplot Desa Kelarik dengan berat awal W
berkisar 100 - 180 grrumpun, pertumbuhan berat periode 10 hari dari 25 Oktober sd 5
November 2008 berkisar 120 - 210 gr, yang menunjukkan penambahan perolehan berat rata-rata mencapai 28 , dengan berat rata-rata rumpun 169,5
Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap
Kabupaten Natuna
86
gr. Pada periode pemeliharaan 20 hari dari 5 November sd 15 November 2008 berkisar 140 - 290 gr, yang menunjukkan penambahan perolehan berat
mencapai 29,5 , dengan berat rata-rata rumpun 199 gr. Laju pertumbuhan harian LPH Daily Gorowth Rate selama pemeliharaan hanya mencapai
2,61 untuk berat akhir, W
40
= 280 gr.
Tabel 18. Data perkembangan rumput laut di demplot Kelarik
Lokasi Kelarik Wo
W10 W20
W30 W40
Berat rata-rata gr 141.5 169.5 199 192 186
Rerata Penambahan Berat gr 28
29.5 -7 -6
Rerata LPH
1,81 1,72 1,02 0,68
Pada beberapa rumpun diketahui bahwa terjadi penurunan berat dari berat sebelumnya, hal ini diketahui karena adanya gangguan dari hewan
pemangsa, yaitu dari jenis ikan dingkis dan predator lainnya. Nilai pertumbuhan untuk Desa Kelarik disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut.
Gambar 20. Grafik pertumbuhan rumput laut demplot Kelarik
141.5 169.5
199 192
186
50 100
150 200
250
Wo W10
W20 W30
W40
Berat gr
Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap
Kabupaten Natuna
87
Berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rumput laut yang terutama adalah hidrodinamika pantai arus, pasang surut, kekeruhan, terang
tembus cahaya, kedalaman, substrat dasar, ancaman tingkat keterlidungan dari gelombang musim tertentu, perawatan. Sehingga dalam penempatan awal akan
mempengaruhi keberhasilan usaha. Faktor gelombang musim Utara yang menjadi kendala di Natuna mempengaruhi masa tanam yang aman. Pada bulan
Desember sampai Maret usaha budidaya rumput laut sebaiknya dihindari.
Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap
Kabupaten Natuna
88