Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap
Kabupaten Natuna
7
Tabel 1. Jenis dan metoda pengumpulan data
No Komponen
Variabel Jenis Data
MetodaAlat 1
Kondisi umum
wilayah Geografis, administrasi,
topografi, iklim, kependudukan,
pendidikan, kesehatan dan perikanan
Data sekunder Pencatatan BPS,
Bappeda, Dinas Perikanan Kabupaten Bintan, Kantor
Camat dan Kepala Desa setempat
2 Kondisi sosial
ekonomi masyarakat
Pendidikan, jumlah tanggungan, mata
pencaharian, pendapatan,
kepemilikan aset produksi, kesehatan,
kondisi perumahan dan persepsi terhadap
budidaya rumput laut Data sekunder
dan atau primer
Menngunakan data Coremap LIPI dan atau
wawancara menggunakan kuisioner terstruktur
terhadap responden
3 Kondisi
Perairan a. Kecepatan arus
Data primer Current meter
b. Kedalaman Data sekunder
Peta Bathimetri c. Salinitas
Data primer Refraktometer
d. Kecerahan Data primer
Pinggan Shecci e. Dasar perairan
Data primer Observasi
f. Pencemaran Data primer
Observasi dan wawancara g. Keterlindungan
Data primer Observasi dan wawancara
h. Keamanan Data primer
Observasi dan wawancara i. Konflik kepentingan
Data primer Observasi dan wawancara
j. Kemudahan Data
primer Observasi
dan wawancara
k. Hamahewan herbivora
Data primer Observasi dan wawancara
4 Kelayakan
ekonomi Ketersediaan bahan
bakubibit, tenaga kerja, pasar dan minat
masyarakat Data primer
Observasi dan wawancara
5
Kelayakan finansial
Harga bahan dan peralatan budidaya
serta harga rumput laut basah dan kering
Data primer Observasi dan wawancara
6
Laju pertumbuhan
rumput laut hasil uji coba
Bobot rata-rata awal, bobot rata-rata akhir
dan waktu pengukuran Data primer
Sampel diukur dengan menggunakan timbangan.
Pengukuran dilakukan setiap 10 hari sekali dengan jumlah
sampel sebanyak 10 rumpunikat
Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap
Kabupaten Natuna
8
2.2. Pendekatan Studi
Untuk menyelesaikan pekerjaan ini dilakukan beberapa pendekatan sesuai dengan tujuan penelitian serta luaran yang diharapkan. Berdasarkan
tujuan penelitian yang terdiri dari empat point, maka dalam pelaksanaan
penelitian ini digunakan 4 cara pendekatan studi, yaitu;
• Analisa spasial dengan pemanfaatan aplikasi sistem informasi geografis guna menentukan lokasi yang cocok untuk keramba jaring
tancap dan budidaya rumput laut.
• Analisis parameter lingkungan guna mengetahui daya dukung lingkungan perairan terhadap keberlanjutan usaha KJT dan Budidaya
rumput Laut.
• Uji coba experimental method pembudidayaan rumput laut pada
lokasi terpilih guna mengetahui laju pertumbuhan.
• Pendekatan ekonomi guna mengetahui kelayakan usaha KJT dan
Budidaya rumput laut.
2.2.1. Pendekatan Spasial
A. Penentuan Kriteria Kesesuaian Lokasi
Penentuan kriteria merupakan salah langkah awal dalam melakukan analisa spasial. Penentuan ini berdasarkan criteria biologi, fisik perairan yang
akan diamati di lapangan nantinya. Adapun criteria untuk kegiatan budidaya rumput laut dan keramba jarring tancap adalah sebagai berikut:
• Keterlindungan • Dasar
Perairan • Kedalaman
• Kecerahan cm
• Arus cmdet
Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap
Kabupaten Natuna
9
• Salinitas • Pasar
Surut • Biota
Pengganggu • Pencemaran
• Tenaga Kerja
• Pemasaran • Ketersediaan
Air Tawar
• Suhu °C
• Salinitas ppt
Perihal yang membedakan criteria-kriteria tersebut adalah bobot dan skor yang diberikan oleh tenaga ahli yang kompeten dalam bidang KJT dan
rumput laut.
B. Kuantifikasi Kriteria Kesesuaian
Kuantifikasi kriteria kesesuaian merupakan suatu metode yang memperhitungkan setiap criteria atau parameter dengan penilaian yang
berbeda dengan memberikan bobot. Bobot yang digunakan tergantung dari percobaan dan pengalaman empiris yang telah dilakukan. Semakin banyak
sudah diujicoba, maka semakin akurat metode ini digunakan Pusat Survei Sumberdaya Alam Laut, 2005.
Dalam menentukan nilai bobot dan skor ini peneliti memberikan daftar quesioner kepada para responden. Pemilihan responden ini didasarkan pada
bidang keahlian para responden yaitu menguasai bidang KJT dan rumput laut khususnya budidaya rumput laut dan keramba jaring tancap. Pemberian nilai
pada masing-masing kriteria ini disebut pembobotan weighting, sedangkan pemberian nilai masing-masing sub kriteria kelas disebut skor.