Kesesuaian Lokasi Usaha Rumput Laut
Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap
Kabupaten Natuna
79
tancap dan rumput laut di 9 desa Coremap Kabupaten Natuna. Akan tetapi untuk lokasi pengembangan budidaya rumput laut selain parameter fisika dan kimia
perairan, juga dibutuhkan beberapa parameter sosial dan parameter kunci untuk menentukan lokasi budidaya rumput laut.
.Melalui metode skor dengan pemberian bobot terhadap parameter yang telah ditetapkan sebelumnya akan didapatkan pengelompokkan lokasi
pengembangan usaha budidaya rumput laut di masing-masing desa. Berdasarkan wawancara dan pengamatan langsung dilapangan didapatkan scor
untuk beberapa parameter yang dinilai seperti disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14. Score beberapa parameter yang diamati
Parameter
Desa Bobot
Pengadah Kelanga Tanjung Sepempang Cemaga
S. Mawang
Sededap P.
Tiga Kelarik
Minat Masyarakat
3 2
2 3
3 3
3 3
3 20
Keterlindungan 1
1 2
2 2
3 3
3 2
15 Bahan Baku
1 1
1 1
1 3
2 2
3 20
HamaHewan Herbivora
2 2
2 2
1 2
1 2
3 15
Konflik kepentingan
2 2
1 2
1 3
3 3
2 10
Kemudahan 2 2
2 3
2 2
2 2
1 10
Keamanan 2
2 2
3 3
3 2
3 2
10
Score yang diberikan untuk kesembilan desa dikalikan dengan nilai bobot yang sebelumnya telah ditetapkan untuk parameter yang diamati. Dari hasil
perkalian ini didapatkan hasil pada Tabel 15.
Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap
Kabupaten Natuna
80
Tabel 15. Nilai bobot parameter yang diamati
Parameter Desa
Penga- dah
Kela -nga
Tanjung Sepem
-pang Cema
-ga S.
Mawang Sede-
dap P.
Tiga Kelarik
Minat Masyarakat
60 40 40 60 60 60 60 60 60
Keterlindungan 15 15 30 30 30 45 45 45 30
Bahan Baku 20
20 20
20 20 60 40 40 60
HamaHewan Herbivora
30 30 30 30 15 30 15 30 45
Konflik kepentingan
20 20 10 20 10 30 30 30 20
Kemudahan 20 20
20 30 20 20 20
20 10 Keamanan 20
20 20
30 30 30 20 30 20
Nilai 185 165
170 220 185 275 230
255 245
Dari total
nilai bobot
parameter untuk
masing-masing desa
diapatkan urutannya seperti disajikan pada Tabel 16.
Tabel 16. Urutan kesesuaian lokasi budidaya rumput laut
Desa Nilai
Kelas
S. Mawang 275
SS P. Tiga
255 SS
Kelarik 245
S Sededap
230 S
Sepempang 220
S Pengadah
185 TS
Cemaga 185
TS Tanjung
170 TS
Kelanga 165
TS 250 - 300
Sangat Sesuai 2 Desa Sabang Mawang, P.Tiga
200 -249 Sesuai
3 Desa Sepempang, Sededap, Kelarik 200
Tidak Sesuai 4 Desa Pengadah, Kelanga, Tanjung
dan Cemaga
Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap
Kabupaten Natuna
81
Secara grafik tingkatan kesesuaian lokasi ini disajikan dalam bentuk histogram pada Gambar 18.
Gambar 18. Histogram kesesuaian lokasi pengembangan budidaya rumput laut
Berpedoman kepada hasil analisa kesesuaian kawasan dan kesesuaian lokasi untuk pengembangan rumput laut di 9 desa Coremap Kabupaten Natuna,
maka dapat diketengahkan beberapa alternatif sebagai berikut ; • Untuk rencana pengembangan budidaya kedepan, lokasi yang sesuai
adalah perairan Desa Sabang Mawang dan Pulau Tiga. Kedua desa ini sudah siap untuk dilakukan usaha budidaya rumput laut. Dalam
perencanaannya kedua lokasi ini dikelompokkan dalam pengembangan Tahap I, yaitu dapat dijadikan sentra benih untuk menyuplai kebutuhan
bagi lokasi lainnya. •
Desa Sepempang, Sededap dan Kelarik dikelompokkan kedalam rencana pengembangan Tahap II. Di ketiga desa ini usaha budidaya rumput laut
bisa dilakukan dengan beberapa catatan, yaitu; 1 benih harus tersedia
Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap
Kabupaten Natuna
82
terlebih dahulu, 2 hanya dapat dilakukan selama 8 bulan khusus untuk Desa Sepempang dan Kelarik, karena pada musim Utara November
sampai dengan Februari usaha ini tidak memungkinkan untuk dilakukan disebabkan hantaman gelombang yang besar.
• Desa Pengadah, Kelanga, Tanjung dan Cemaga dikelompokkan kedalam rencana pengembangan Tahap III. Untuk kelompok desa ini jika akan
dilakukan usaha budidaya rumput laut harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu; konflik kepentingan, keterlindungan dan bahan baku.