Penentuan Kriteria Kesesuaian Lokasi

Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap Kabupaten Natuna 9 • Salinitas • Pasar Surut • Biota Pengganggu • Pencemaran • Tenaga Kerja • Pemasaran • Ketersediaan Air Tawar • Suhu °C • Salinitas ppt Perihal yang membedakan criteria-kriteria tersebut adalah bobot dan skor yang diberikan oleh tenaga ahli yang kompeten dalam bidang KJT dan rumput laut.

B. Kuantifikasi Kriteria Kesesuaian

Kuantifikasi kriteria kesesuaian merupakan suatu metode yang memperhitungkan setiap criteria atau parameter dengan penilaian yang berbeda dengan memberikan bobot. Bobot yang digunakan tergantung dari percobaan dan pengalaman empiris yang telah dilakukan. Semakin banyak sudah diujicoba, maka semakin akurat metode ini digunakan Pusat Survei Sumberdaya Alam Laut, 2005. Dalam menentukan nilai bobot dan skor ini peneliti memberikan daftar quesioner kepada para responden. Pemilihan responden ini didasarkan pada bidang keahlian para responden yaitu menguasai bidang KJT dan rumput laut khususnya budidaya rumput laut dan keramba jaring tancap. Pemberian nilai pada masing-masing kriteria ini disebut pembobotan weighting, sedangkan pemberian nilai masing-masing sub kriteria kelas disebut skor. Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap Kabupaten Natuna 10

C. Analisis Data Spasial

Analisis data spasial merupakan bagian dalam pengolahan data dengan menggunakan SIG. Dalam melakukan analisis data spasial ada beberapa tahapan penelitian yang dilakukan, tahapan tersebut terdiri dari: C.1. Pengumpulan Data Spasial Langkah awal dalam pengumpulan dan pengukuran data spasial adalah menentukan batasan kawasan kegiatan. Batasan kawasan yang dimaksud adalah jarak terjauh kearah laut yang memungkinkan untuk melakukan aktifitas budidaya keramba jaring tancap dan rumput laut. Batasan tersebut adalah sejauh 1000 meter dari garis pantai. Batasan tersebut akan dilakukan dengan menggunakan teknik buffering. Selanjutnya dari batasan kawasan ditentukan stasiun-stasiun pengamatan dan pengukuran kualitas perairan yang menjadi criteria kesesuaian lokasi budidaya. Penentuan stasiun pengamatan dilakukan secara sengaja purposive sehingga dapat mewakili kawasan yang diamati. Setelah penentuan stasiun pengamatan dilakukan diperoleh nilai koordinat bumi dalam bentuk derajat yang kemudian diubah bentuknya menjadi bilangan decimal. Bilangan decimal tersebut akan di-upload ke perangkat global positioning system GPS. Melalui data yang telah di- upload tersebut akan membantu dalam pencarian stasiun pengamatan dilapangan nantinya. C.2. Operasi Spasial Untuk menentukkan pemetaan suatu kawasan yang sesuai dan tidak sesuai bagi pengembangan budidaya rumput laut di wilayah penelitian dilakukan operasi tumpang susun overlay dari setiap layer yang dipakai sebagai criteria. Untuk melakukan teknik overlay tersebut digunakan perangkat lunak ArcGIS 9.x. Tahapan tumpang susun dari masing-masing parameter terlihat pada Gambar 2. Gambar tersebut, memperlihatkan langkah-langkah pelaksanaan