Musim penangkapan RA Studi kelayakan dan pengembangan KJT dan RL

Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap Kabupaten Natuna 52

d. Daerah Penangkapan

Sesuai dengan ukuran perahupompong dan alat tangkap ikan yang dimiliki, nelayan di lokasi studi ini maka umumnya para nelayan mengoperasikannya di perairan pantai. Pengoperasian alat tangkap ini tidak hanya di desa mereka, tetapi juga di pulau-pulau sekitarnya pulau bunguran. Adapun daerah penangkapan ikan fishing ground mereka meliputi Pulau Jantai, Pulau Kemudi, Tepi pantai daerah teluk, Tanjung Sagu, Pantai semitan, Karang Batu Dua, Karang Muar, Karang Batu Putih, Karang Bat Amai, Karang Batu Malai, dan sebagainya.

e. Pemasaran dan Pasca panen

Pada umumnya hasil tangkapan nelayan dijual dalam keadaan segar kepada masyarakat sekitar Cemaga dengan harga yang ditentukan oleh Nelayan pemancing, dan bila hail banyak ada yang dibawa langsung ke kota ranai. Untuk penyimpanan hasil tangkapan yang banyak mereka sangat kewalahan karena di desa ini tidak ada pabrik escoldstorek. Untuk hasil ikan bilis mereka keringkan atau dipermentasipedak bilis, sedangkan ikan lain habis terjual dan kadang dibuat ikan salaiasap.

4.5.3. Kondisi terumbu karang

Masyarakat Desa Cemaga khususnya nelayan mempunyai akses yang cukup besar terhadap terumbu karang di sekitarnya. Kawasan terumbu karang yang ada merupakan kawasan yang potensial untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan khususnya ikan-ikan karang. Jenis alat tangkap yang dominan dioperasikan di kawasan terumbu karang di lokasi studi ini adalah bubu dan pancing, namun karena daerah ini juga menjadi tumpuan bagi nelayan yang ada di sekitar pulau bunguran dan alat yang digunakan terutama yang mengancam terumbu karang masih ada nelayan yang menggunakan putasium dengan menggunakan kompresor maupun tampa kompresor, berenang mengitari daerah karang, untuk mencari ikan hidup yang harganya mahal seperti ikan kerapu, napolion dan sebagainya dengan menggunakan putasium ataupun akar bahar. Studi Kelayakan Untuk Pengembangan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Wilayah Coremap Kabupaten Natuna 53 Dari hasil pengamatan terhadap kondisi terumbu karang di desa Cemaga, hasilnya bahwa kondisi terumbu karang sangat memprihatinkan, dan lebih bayak yang rusak berkisar 20-25 saja yang masih baik, sedangkan 75 – 80 dalam keadan rusak.

4.6. Desa Sabang Mawang

4.6.1. Gambaran Umum

Desa Sabang Mawang secara geografis Desa ini terletak saling berhadapan dengan Desa Pulau Tiga maupun Desa Sededap. Dengan luas total wilayah Desa 120 km. Namun dalam rencana pengelolaan terumbu karang ini meliputi empat desa antara lain Desa Balai, Desa Sabang Mawang, Desa Tanjung Bantang dan Desa Serantas. Untuk sampai ke wilayah Desa Sabang Mawang tidak terlalu susah sebab bisa diakses dari Desa-desa tetangga yang berdekatan dan berada disekitar desa Sabang Mawang atau langsung dari pelabuhan utama Kabupaten Natuna yakni pelabuhan Selat Lampa. Alat transportasi utama untuk menuju Desa adalah Pompong, baik yang digunakan secara resmi sebagai sarana angkutan umum atau dengan sistem Carteran. Jarak untuk menuju ibu kota Kecamatan sekitar 30 KM yang berada di Desa Tanjung Kumbik Kec. Sabang Mawang dengan menggunakan pompong +1 jam, Sedangkan jarak menuju pusat kota Kabupaten adalah 110 KM dengan transit di pelabuhan Selat Lampa menggunakan mobil angkutan sepanjang 70 KM atau 1 jam perjalanan.