Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
17
6. Tata ruang, infrastruktur dan lingkungan hidup
Pengembangan Tata ruang, infrastruktur dan lingkungan hidup diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tata ruang, menjaga
kelangsungan lingkungan hidup dan mempertajam prioritas penelitian, pengembangan, dan rekayasa Iptek yang diprioritaskan pada
pencapaian kestabilan masing-masing ekosistem yang menopang kehidupan untuk mewujudkan kemandirian dalam penyediaan jasa-
jasa lingkungan.
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
18
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
1
4.1 Visi dan Misi OTK
A. Visi BLHRD
Visi BLHRD dalam mendukung tercapainya visi Pemerintah Provinsi Gorontalo adalah Terwujudnya Percepatan Pembangunan dibidang
Lingkungan Hidup dan Riset Daerah dalam rangka Peningkatan Ekonomi masyarakat
B. Misi BLHRD
Misi BLHRD dalam mendukung tercapainya Misi Pemerintah Provinsi Gorontalo yaitu:
1. Mendorong terwujudnya pembangunan yang berwawasan lingkungan melalui inovasi pengelolaan lingkungan hidup
2. Menghasilkan inovasi-inovasi pemerintahan dan pembangunan daerah melalui riset dan pengembangan spesifik
3. Meningkatkan kualitas manajemen tata pemerintahan yang baik melalui kualitas pelayanan kepada publik
C. Indikator Kunci OTK
Berdasarkan visi dan misi OTK, maka ditetapkan beberapa Indikator kunci yang akan dicapai sampai tahun 2017, yaitu:
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
2
1 Peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IKLH
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IKLH merupakan alat untuk mengukur kinerja setiap daerah dalam melakukan pengelolaan
lingkungan. Kriteria penilaian didasarkan pada 3 tiga bagian yaitu pemantauan kualitas air, udara, dan tutupan lahan.
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IKLH Provinsi Gorontalo sampai tahun 2011 sebesar 71 dan target capaian sampai tahun
2017 sebesar 90. Perhitungan indeks untuk indikator kualitas air sungai
dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan
Status Mutu Air. Pengukuran dilakukan dengan mengambil sampel air sungai pada masing-masing provinsi.
Penghitungan indeks untuk kualitas udara dihitung berdasarkan Keputusan Kepala Bapedal No. 107 Tahun 1997 tentang
Pedoman Perhitungan dan Pelaporan serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara ISPU. Pengukuran dilakukan di
ibukota masing-masing provinsi dengan memperhitungkan tingkat sulfur dioksida SO2, dan nitrogen dioksida NO2 di
udara. Pengukuran dilakukan setiap tahun dengan mengambil sampel pada 3 lokasi yang mewakili lokasi padat transportasi,
wilayah pemukiman, dan wilayah industri. Indeks tutupan hutan lahan dihitung berdasarkan jumlah
hutan primer dan sekunder dibagi luas kawasan hutan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan di provinsi tersebut.
2 Meningkatnya tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam
pelaksanaan dokumen lingkungan
Tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan data lingkungan masih rendah. Berdasarkan hasil pemantauan pada
tahun 2011 menunjukkan bahwa tingkat ketaatan pemrakarsa