Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
6
Meningkatnya kualitas air laut diwilayah Teluk Tomini dan laut sulawesi
Meningkatnya status mutu Udara Meningkatnya kualitas air limbah yang dihasilkan oleh industri
Meningkatnya kualitas data dan informasi lingkungan hidup
sebagai bagian dari sistem pelaporan publik serta sebagai bentuk dari akuntabilitas publik
Meningkatnya kapasitas aparatur dalam pengendalian pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan
Meningkatnya sekolah yang berbudaya lingkungan Meningkatnya kualitas penilaian AMDAL di Provinsi Gorontalo
Meningkatnya kualitas penilaian dan penyusunan AMDAL di
Provinsi Gorontalo Meningkatnya kualitas pengawasan dan pengendalian pencemaran
lingkungan Meningkatnya kualitas riset dan diseminasi untuk menunjang
percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo Meningkatnya kapasitas SDM aparatur dalam melakukan
penelitian Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan di Provinsi Gorontalo
Meningkatnya kerjasama penelitian dengan lembaga terkait Meningkatnya peran DRD dalam melakukan evaluasi dan
rekomendasi kegiatan pembangunan kepada pemerintah Meningkatnya kualitas pengelolaan UMKM berbasis Teknologi
tepat guna Meningkatnya kualitas pelaksanaan penelitian dibidang
pendidikan, kesehatan, pertanian dan ketahanan pangan, perikanan dan kelautan dan ekomomi kerakyatan.
Meningkatnya kualitas perencanaan, monitoring dan evaluasi Meningkatnya pelayanan administrasi dan saranaprasarana
perkantoran
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
7
4.3 Strategi dan Kebijakan OTK A. Strategi
1. Bidang Pengkajian dan Penaatan Lingkungan Hidup
2. Bidang Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan
3. Bidang Pengendalian dan Konservasi SDA
Strategi pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan di Provinsi Gorontalo, adalah:
Mengembangkan program kelembagaan dan peningkatan kapasitas dalam pembinaan sistem manajemen kegiatan
pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan hidup Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
lingkungan hidup Melaksanakan pembinaan teknis dalam sistem manajemen
kegiatan pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan hidup
Melakukan pemantauan pengawasan kegiatan Pengelolaan dan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup
Menyusun laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Tahunan di Bidang Pengelolaan dan Pengendalian Dampak Lingkungan
Hidup berdasarkan hasil yang telah dicapai, sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
Menyusun, melaksanakan, menyebarluaskan dan mengevaluasi regulasi pengelolaan lingkungan hidup
4. Bidang Pengembangan Riset
Strategi pengembangan riset di Provinsi Gorontalo adalah: Meningkatkan peran litbang dan aplikasi teknologi melalui
pengembangan Pusat Inovasi Teknologi Tepat Guna serta
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
8
membangun jejaring kerja dengan institusi litbang lainnya, perguruan tinggi, dan masyarakat
Penyediaan sarana dan prasarana penelitian Meningkatkan penerapan hasil-hasil penelitian
Meningkatkan koordinasi dan jejaring kerja dengan seluruh
stakeholders dalam rangka merumuskan kebijakan yang berkualitas
Meningkatkan pengembangan SDM litbang
B. .
Kebijakan
Sesuai Undang-Undang Nomor 22 dan Nomor 25 tahun 1999 serta Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, kewenangan
pemerintah selama ini dilaksanakan secara sentralik dilimpahkan ke Pemerintah Daerah Provinsi, KabupatenKota. Perubahan paradigma
manajemen publik pada dasarnya tidak hanya berupa pengalihan wewenang dari Pemerintah ke Pemerintah Daerah tetapi dari
pemerintah ke masyarakat. Dalam hal ini BLHRD berperan dalam mengimplementasikan perubahan paradigma tersebut dalam
pelaksanaan pembangunan daerah. Ditetapkannya beberapa aturan diatas tentang kewenangan Pemerintah Provinsi sebagai daerah
otonom merupakan peluang mengoptimalkan manajemen pemerintahan Provinsi melalui alokasi kegiatan dan dana termasuk
dalam hal pengkajian dan penataan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dan konservasi SDA dan
pengembangan penelitian didaerah sesuai kebijaksanaan daerah yang dilakukan melalui pendekatan kemandirian sosial. Namun tantangan
yang dihadapi adalah perbedaan penafsiran yang berbeda-beda terhadap Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah berkaitan
dengan otonomi daerah ditambah ketidaksiapan daerah dari segi kelembagaan yang dapat mengakibatkan pelayanan kepada
masyarakat tidak efisien dan tidak efektif. Akibatnya pembangunan wilayah khususnya dalam pengkajian dan penataan lingkungan,