Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
13
Kurangnya komitmen pemerintah kabupaten dalam pengelolaan lingkungan umumnya dan dalam mewujudkan kebersihan dan
kehijauan kota yang tercermin dari kesiapan institusi lingkungan hidup dan dana yang dialokasikan untuk pengelolaan lingkungan
hidup. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.
10. Partisipasi Masyarakat
Hasil penelitian terdapat partisipasi masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hidup
menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
Pemahaman dan wawasan masyarakat
pedesaan, pesisir laut, dan perkotaan terhadap
pengelolaan lingkungan perumahan dan
sekitarnya cukup baik. Namun demikian, penggunaan zat sintetis yang berpotensi untuk pencemaran lingkungan sebagian besar
masyarakat beranggapan tidak berbahaya. Sekitar 39 masyarakat menggunakan sungai sebagai tempat buang air besar,
31 masyarakat pesisir buang air besar di pantai dan 19 masyarakat pesisir buang air di sungai.
Hampir 40 laki-laki dan 48 perempuan di pedesaan menyadari akan bahaya penggunaan pestisida terhadap lingkungan.
Sebagian besar masyarakat pedesaan 40 belum menyadari bahaya erosi dan banjir jika berkebun di lahan miring tanpa teras.
Lebih dari 25 responden menyatakan setuju untuk membuka lahan baru bagi usaha pertanian.
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
14
Sekitar 30 masyarakat laki-laki dan perempuan menyatakan setuju pemanfaatan kayu hutan untuk pembangunan rumah dan
diperdagangkan. Sebagian besar responden laki-laki 57.4 dan perempuan 78.1
menyatakan setuju memanfaatkan kayu mangrove untuk kepentingan ekonomi tambak dan kayu bakar.
Keterlibatan masyarakat pesisir laut dalam memanfaatkan terumbu karang untuk hiasan, pondasi rumah dan kepentingan
lainnya cukup tinggi. Sebanyak 78.6 laki-laki dan 53.3 perempuan terlibat dalam pengambilan terumbu karang.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup baru berkisar 25-30,
dan apabila tidak dilakukan upaya peningkatan partisipasi masyarakat maka diproyeksikan untuk 5 tahun ke depan partisipasi
masyarakat tidak akan meningkat secara signifikan.
11. Nilai tambah produk pertanian, perikanan, perkebunan dan
peternakan rendah
Potensi perikanan di Provinsi Gorontalo relatif besar yaitu potensi perikanan darat, payau dan perikanan laut. Potensi perikanan
Gorontalo berada di Perairan Teluk Tomini dan Laut Sulawesi. Potensi perikanan di Teluk Tomini sebesar 595.620 ton dan yang
dimanfaatkan 33.2 , sedangkan di Laut Sulawesi sebesar 630.470 ton tetapi yang dimanfaatkan sebesar 37.6 .
B. Bidang Riset
Di Provinsi Gorontalo program pembangunan penelitian di sesuaikan dengan program unggulan pemerintah daerah yakni 1 pertanian dan
ketahanan pangan; 2. perikanan dan kelautan ; 3. pendidikan dan kesehatan; 4 ekonomi, social dan budaya dan 5. tata ruang,
infrastruktur dan lingkungan hidup