Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
9
CEMAR BERAT dan di bagian hilir kisaran nilai skor – 71
CEMAR BERAT. Di bagian hulu terdapat tiga parameter yang
menjadi polutan atau melebihi baku mutu, yaitu BOD, Coliform dan E.Coli, di bagian tengah terdapat tiga parameter yang menjadi
polutan atau melebihi baku mutu yaitu BOD, Nitrit, dan Coliform, sedangkan di bagian hilir terdapat empat parameter yang menjadi
polutan atau melebihi baku mutu, yaitu BOD, Nitrit, Coliform dan E.Coli.
Sungai Paguyaman cemar RINGAN sampai cemar SEDANG, Sungai Bone masih tergolong cemar RINGAN, Sungai Taluduyunu cemar
SEDANG, Sungai Buladu cemar RINGAN sampai cemar SEDANG, dan Sungai Biongan masih tergolong cemar RINGAN
Diproyeksikan untuk 5 tahun ke depan jumlah sungai yang akan menurun kualitasnya akan meningkat 75.
4. Penurunan Kualitas Udara
Berdasarkan hasil pemantauan kualitas
udara di Provinsi Gorontalo pada tahun
2007-2011 menunjukkan bahwa
kualitas udara di Provinsi Gorontalo pada
umumnya masih dalam kategori baik, namun
mengalami penurunan kualitas dari tahun ketahun, kecuali beberapa lokasi yang sudah melebihi baku mutu seperti di depan hasrat Kota
Gorontalo dan hasrat di Kabupaten Pohuwato. Hal tersebut disebabkan karena laju pertumbuhan kendaraan beroda empat
maupun beroda dua dan pertumbuhan industri sangat cepat. Apabila hal tersebut tidak diantisipasi maka 5 lima tahun kedepan kualitas
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
10
udara ambient akan mengalami penurunan sampai dibawah baku mutu yang dipersyaratkan. Dalam mencapai kualitas udara yang
diinginkan, maka perlu dilakukan upaya-upaya pengendalian pencemaran udara. Salah satu kegiatan pengendalian pencemaran
udara adalah pengukuran dan pemantauan terhadap kualitas udara tersebut.
5. Kerusakan Mangrove dan Terumbu Karang
Salah satu potensi pesisir di Provinsi Gorontalo adalah terumbu karang dan
hutan mangrove. Sumberdaya pesisir ini diperkirakan telah berada dalam ambang
kerusakan. Tingkat kerusakan diperkirakan rata-rata mencapai 40-65.
Apabila tidak dilakukan tindakan konservasi secepatnya, maka 5 lima tahun ke depan kerusakan akan
semakin meluas hingga mencapai 60-75 .
6. Kerusakan DAS dan Banjir
Kejadian banjir di Provinsi Gorontalo terjadi hampir setiap
tahun dan mengakibatkan kerusakan dan kerugian
terhadap infrastruktur, seperti jalan, jembatan, sekolah,dan
lain-lain. Jumlah kerugian akibat banjir di Provinsi
Gorontalo, apabila di lakukan penanganan maka di proyeksikan untuk 5 tahun ke depan kerugian tersebut akan semakin meningkat
hingga mencapai 40.