Indikator Kunci OTK Visi dan Misi OTK

Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017 2 1 Peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IKLH Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IKLH merupakan alat untuk mengukur kinerja setiap daerah dalam melakukan pengelolaan lingkungan. Kriteria penilaian didasarkan pada 3 tiga bagian yaitu pemantauan kualitas air, udara, dan tutupan lahan. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IKLH Provinsi Gorontalo sampai tahun 2011 sebesar 71 dan target capaian sampai tahun 2017 sebesar 90. Perhitungan indeks untuk indikator kualitas air sungai dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Pengukuran dilakukan dengan mengambil sampel air sungai pada masing-masing provinsi. Penghitungan indeks untuk kualitas udara dihitung berdasarkan Keputusan Kepala Bapedal No. 107 Tahun 1997 tentang Pedoman Perhitungan dan Pelaporan serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara ISPU. Pengukuran dilakukan di ibukota masing-masing provinsi dengan memperhitungkan tingkat sulfur dioksida SO2, dan nitrogen dioksida NO2 di udara. Pengukuran dilakukan setiap tahun dengan mengambil sampel pada 3 lokasi yang mewakili lokasi padat transportasi, wilayah pemukiman, dan wilayah industri. Indeks tutupan hutan lahan dihitung berdasarkan jumlah hutan primer dan sekunder dibagi luas kawasan hutan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan di provinsi tersebut. 2 Meningkatnya tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pelaksanaan dokumen lingkungan Tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan data lingkungan masih rendah. Berdasarkan hasil pemantauan pada tahun 2011 menunjukkan bahwa tingkat ketaatan pemrakarsa Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017 3 kegiatan dalam pengelolaan lingkungan baru mencapai 35. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap perubahan kualitas lingkungan seperti perubahan kualitas air permukaan, perubahan kualitas udara, dan pencemaran tanah. Peningkatan tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan akan terus ditingkatkan melalui sosialisasi, pelatihan maupun kegiatan monitoring dan evaluasi. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan terhadap dokumen lingkungan antara lain, sebagai berikut:  Kurangnya tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatanusaha baik di sektor swasta maupun pemerintah untuk menyusun dokumen AMDAL dan UKL-UPL .  Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pelaksanaan AMDAL dan UKL-UPL  Belum terbentuknya Komisi AMDAL yang berlisensi di kabupatenkota dan Provinsi Gorontalo.  Rendahnya kuantitas dan kompetensi Komisi Penilai AMDAL KabupatenKota dalam melakukan penilaian dokumen AMDAL yang menjadi kewenangannya.  Rendahnya kuantitas dan kompetensi kelembagaan yang mempunyai kewenangan menangani AMDAL di KabupatenKota dan Provinsi. Berdasarkan tersebut, maka akan dilakukan beberapa upaya dan akan direkomendasikan sampai ditingkat pemerintahan yang ada di KabupatenKota, yaitu sebagai berikut:  Dalam pemberian izin kegiatan danusaha, Gubernur dan BupatiWalikota sesuai dengan kewenangannya wajib memasukkan persyaratan izin lingkungan hidup. Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017 4  Pemberian izin lingkungan diterbitkan berdasarkan keputusan kelayakan lingkungan hidup dan rekomendasi UKL-UPL.  Bagi kegiatan danatau usaha yang sudah lebih dulu dilaksanakan tanpa dilengkapi dokumen lingkungan, maka terhadap kegiatan tersebut akan dikenakan Audit Lingkungan.  Pelaksanaan pembangunan di daerah wajib dilengkapi dengan kajian kelayakan lingkungan sebagai bentuk kriteria pemerintahan yang baik dan berwawasan lingkungan Good Environmental Governance. 3 Terjadinya peningkatan kualitas pembangunan di Provinsi Gorontalo berbasis penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan oleh BLHRD Provinsi Gorontalo untuk 5 lima tahun kedepan akan diarahkan kepada penelitian yang bersifat terapan dalam menunjang program unggulan provinsi Gorontalo. Program pembangunan penelitian disesuaikan dengan program unggulan pemerintah daerah yakni:  Pertanian dan ketahanan pangan  Perikanan dan kelautan  Pendidikan dan kesehatan  Ekonomi, sosial dan budaya  Tata ruang, infrastruktur dan lingkungan hidup

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah OTK A. Tujuan

 Meningkatnya upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup di Provinsi Gorontalo  Peningkatan pengelolaan lingkungan bagi usahakegiatan Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017 5  Percepatan Pembangunan Daerah dengan melaksanakan kegiatan penelitian  Peningkatan kualitas perencanaan, monitoring dan evaluasi  Peningkatan kualitas pelayanan administrasi perkantoran dan peningkatan sarana dan prasarana perkantoran

B. .

Sasaran Memperhatikan adanya permasalahan mendasar, potensi, peluang, kebutuhan akan partisipasi semua pihak dan teknologi yang tersedia maka sasaran dalam pengkajian dan penataan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah Provinsi Gorontalo adalah sebagai berikut:  Meningkatnya ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan  Terjadinya peningkatan kapasitas pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan  Terbangunnya ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan limbah B3  Meningkatnya indeks kualitas lingkungan  Meningkatnya kontrol terhadap pengelolaan air sungai  Meningkatnya upaya pengelolaan limbah oleh kegiatan PETI  Meningkatnya partisipasi mastyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan LH  Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pelestarian wilayah pesisir dan laut  Meningkatnya kapasitas masyarakat diwilayah pesisir Danau Limboto dalam pelestarian lingkungan  Peningkatan akses informasi status mutu air dan ISPU dan indeks lingkungan hidup  Meningkatnya kualitas air sungai  Meningkatnya kualitas air danau limboto