Usus Halus Proses Pencernaan pada Manusia

194 Biologi Kelas XI

d. Usus Halus

Setelah melewati lambung, kim atau bubur makanan menuju usus halus secara bertahap. Usus halus atau intestinum merupakan saluran pencernaan yang paling panjang dalam tubuh yakni sekitar 6-8 meter. Proses pencernaan di dalamnya berlangsung secara kimiawi. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian, meliputi usus dua belas jari duodenum, usus kosong jejenum, dan usus penyerapan ileum. Usus dua belas jari ialah bagian usus halus yang bersambung se- cara langsung dengan lambung. Panjangnya sekitar 25 cm. Bila kita ukur dengan jari manusia ada sekitar 12 jari. Pada dinding ususnya bermuara dua saluran yang berasal dari kantung empedu dan pankreas. Kantung empedu menyimpan cairan berwarna kehijauan dengan rasa pahit. Cairan itu dinamakan empedu, yakni zat hasil ekskresi organ hati. Fungsi empedu adalah mencerna makanan berlemak. Cairan ini mengandung beberapa zat seperti garam mineral, pigmen bilirubin dan biliverdin, kolesterol, fosfolopid, dan air. Garam mineral akan mempermudah dalam proses pengemulsian penurunan kadar lemak. Sementara, bilirubin dan biliverdin akan dioksidasi sehingga berfungsi untuk mewarnai feses dan urine agar berwarna kuning kecoklatan. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung zat- zat semacam enzim amilase, lipase, dan tripsinogen yang belum aktif. Amilase berperan mengubah zat tepung menjadi gula. Lipase ber- fungsi mengubah lemak menjadi asam lemak. Sedangkan tripsinogen diaktifkan terlebih dahulu oleh enzim enterokinase yang berasal dari sekresi usus halus. Tripsinogen aktif menjadi tripsin dan tripsin segera meng ubah protein menjadi peptida dan asam amino. Dari usus dua belas jari, bubur makanan akan menuju ke usus kosong jejenum. Panjangnya sekitar 1,5 m hingga 1,75 m. Pada usus kosong, kim yang belum dicerna dengan sempurna akan dicerna kem- bali. Berbagai zat yang dicerna yakni karbohidrat, lemak, dan protein. Namun, vitamin dan mineral tidak dicerna alias langsung diserap. Galeri Enzim Usus Halus Banyak enzim yang berperan saat proses pencernaan di dalam usus halus. Misalnya, laktase berfungsi mengubah laktosa enjadi glukosa. Erepsin atau peptidase berfungsi mengubah peptida atau pepton menjadi asam amino. Maltase berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa. Disakarase berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida. Peptidase berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino. Sukrase berfungsi mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Dari pelbagai sumber Kapiler darah Lakteal Sel-sel epitelium Vena yang membawa darah ke pembuluh portal hati Lumen Lipatan sirkuler besar Lapisan otot Gambar 6.17 Struktur usus halus Sistem Pencernaan Makanan 195 Hasil pencernaannya ialah sari-sari makanan yang berupa asam amino, glukosa, asam lemak, dan gliserol. Selanjutnya, sari-sari makanan diserap oleh usus penyerapan ile um. Panjang usus penyerapan sekitar 0,75 hingga 3,5 m. Proses penyerapannya dilakukan oleh jonjot-jonjot usus atau vili yang berada pada dinding usus halus. Adanya vili menjadikan per- mukaan penyerapan usus halus menjadi luas. Vili tersusun oleh pembuluh darah, pembuluh kil atau lakteal limfa, dan sel epite- lium. Perhatikan Gambar 6.18. Zat-zat semisal asam amino, glukosa, vitamin, dan mineral diserap pembuluh darah yang berada pada vili. Darah yang men- gandung sari-sari makanan ini diedarkan menuju hati untuk di- simpan dan yang lainnya diedarkan ke seluruh tubuh. Adapun asam lemak bereaksi dengan garam mineral garam karbonat dan bikarbonat membentuk sabun. Bersamaan dengan sabun, gliserol akan diserap vili dan dibawa oleh pembuluh kil.

e. Usus Besar