Jaringan Epidermis Transpor Aktif

34 Biologi Kelas XI Sebenarnya pertumbuhan primer dan sekunder tumbuhan terjadi pada waktu yang bersamaan, hanya saja letak pertumbuhannya berbeda. Oleh karena itu, tumbuhan kayu dapat mengalami pertumbuhan baik secara apikal maupun lateral secara bersamaan. Untuk selanjutnya, kalian dapat menyelesaikan diskusi dengan teman sebangku dari rubrik berikut. 2. Jaringan Permanen Berdasarkan kemam puan membelahnya, tum- buhan memiliki jaringan permanen. nama lain jaringan permanen adalah jaringan dewasa. Sifat jaringan permanen yakni non meristematik. Artinya, sel jaringan permanen tidak mampu tumbuh dan berkembang lagi. Hanya membentuk struktur tubuh tumbuhan dengan fungsi tertentu saja. Menurut asalnya, jaringan permanen dihasilkan dari diferensiasi dan spesialisasi sel-sel pada jaringan meristem. Diferensiasi adalah perubahan bentuk tubuh tumbuhan yang disesuaikan dengan fungsinya. Sementara, spesialisasi adalah pengkhususan sel tum- buhan guna menyokong fungsi sel tertentu. Seperti halnya jaringan meristem, jaringan permanen tersusun dari pelbagai jenis jaringan. Penyusun jaringan permanen meliputi jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus. Simak uraiannya sebagai berikut.

a. Jaringan Epidermis

Asal kata “epidermis” adalah epi artinya di atas dan derma artinya kulit yang berasal dari Yunani. Sesuai namanya, jaringan epidermis dalam tubuh tumbuhan berfungsi sebagai penutup dan pelindung jaringan lainnya, terutama pada jaringan muda yang masih memungkinkan mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Karena itu, jaringan epidermis terletak pada lapisan terluar akar, batang, dan daun. Ciri jaringan epidermis antara lain selnya hidup dan tersusun rapat, tidak memiliki klorofi l dan berbentuk balok. Amati Gambar 2.4. Di kelas X kalian telah mempelajari bahasan dunia tumbuhan atau kingdom Plantae. Pada bab tersebut tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan lumut, tumbuhan paku-pakuan, dan tumbuhan berbiji. Menurut kalian, adakah jaringan epidermis pada tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji? Berikan argumen dari jawaban yang kalian berikan. Presentasikan hasil yang diperoleh di depan teman dan guru kalian. Selanjutnya, kumpulkan hasilnya kepada guru. D i s k u s i Gambar 2.4 Struktur jaringan epidermis Gambar 2.3 Jaringan permanen banyak terdapat pada tubuh tumbuhan yang tua Whitten Whitten, Tetumbuhan, 2002 Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan 35 Jaringan epidermis juga mampu melakukan diferensiasi epidermis. Karena itu, jaringan epidermis pada tumbuhan tertentu memiliki stomata, sel kipas, sel gabus, sel kersik, trikomata, spina, dan velamen. Derivat- derivat ini dapat ditemukan baik pada akar, batang, maupun daun. Stomata tunggal disebut stoma atau mulut daun merupakan pori kecil yang diapit oleh dua sel penjaga. Di dalam sel penjaga terdapat kloroplas. Kloroplas merupakan bagian epidermis yang berisi klorofi l dengan peran sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Agar kalian mengetahui bentuk stomata dengan tepat, cermatilah Gambar 2.5. Fungsi stomata adalah sebagai tempat terjadinya respirasi pertukaran gas dan juga transpirasi proses penguapan air. Salah satu bentuk diferensiasi epidermis yang lain adalah sel kipas. Sel kipas terdapat pada epidermis atas daun rumput-rumputan Gramineae atau Cyperaceae. Sebagai contoh, sel kipas pada rumput teki dan daun bambu. Sel kipas bentuknya lebih besar dibanding sel epidermis, dinding sel tipis dan bisa mengempis. Daun rumput teki, bambu, dan sejenisnya dapat menggulung untuk mengurangi penguapan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 2.6. Sel epidermis daun atas juga mengalami diferensiasi. Lapisan kutikula senyawa lemak, misalnya, merupakan zat kutin yang mengalami penebalan, Contohnya daun pohon nangka. Semen-tara lapisan lilin dapat ditemukan pada epidermis bawah daun. Misalnya saja, lapisan lilin pada daun pisang. Bentuk diferensiasi epidermis lainnya adalah trikoma jamak disebut trikomata. Trikoma ialah bentuk modifi kasi sel epidermis yang berupa rambut-rambut. Trikoma biasanya terletak pada akar, daun, batang, bunga, buah, maupun biji. Pada sel epidermis, trikoma muncul dari epidermis atas. Jumlah selnya bisa tunggal atau banyak. Ada trikoma yang mempunyai kelenjar sekretori dan ada juga yang tidak. Adapun bentuk trikoma pada batang dapat kalian cermati pada Gambar 2.7 berikut. Trikoma memiliki beragam fungsi, antara lain mengurangi peng- uapan, mengurangi gangguan hewan, dan membantu penyerbukan Gambar 2.6 a Daun bambu, b Daun rumput teki a b Gambar 2.7 Trikoma pada batang Trikoma Trikoma Sel-sel penjaga Sel epidermal Stoma Gambar 2.5 Stomata yang diapit sel penjaga pada lapisan epidermis G lenn, S usan Toole, U nderstanding B iolog y, 1999, hlm. 451 D ok. P IM 36 Biologi Kelas XI bunga. Trikoma juga berfungsi menyerap air dan garam mineral dari tanah, misalnya trikoma pada akar. Selain itu, trikoma mampu meneruskan rangsang dari luar dan membantu penyebaran biji. Kemudian, bentuk diferensiasi epidermis yang lain adalah duri pada batang atau cabang tumbuhan. Duri spina merupakan modifi kasi sel epidermis yang terdapat pada tumbuhan tertentu. Duri tumbuhan terbagi dalam dua jenis, yakni duri asli dan duri palsu. Duri asli dibentuk oleh jaringan di dalam stele batang. Misalnya, duri pada tanaman bunga kertas Bougainvillea. Sedangkan duri palsu dibentuk oleh jaringan di bawah epidermis yaitu jaringan korteks batang. Contohnya, duri pada batang tumbuhan mawar. Perhatikan Gambar 2.8. Bila kalian melihat tanaman anggrek, maka kalian akan menemukan velamen. Velamen merupakan modifi kasi sel epidermis yang terdapat pada akar udara tanaman anggrek. Epidermis dan akar anggrek disebut epidermis ganda atau multipel epidermis. Velamen berfungsi sebagai tempat menyimpan air. Velamen pada tanaman anggrek dapat kalian cermati pada Gambar 2.9. Berikutnya adalah sel kersik. Sel kersik merupakan hasil modifi kasi sel epidermis pada batang Graminae. Sel kersik mengandung zat kersik atau silika SiO 2 . Batang tebu adalah tanaman yang banyak mengandung sel ini. Karenanya, permukaan batang tebu menjadi keras.

b. Jaringan Parenkim