Anemia Kelainan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah

148 Biologi Kelas XI Peredaran darah besar peredaran darah pulmonari adalah per- edaran darah dari atrium kiri jantung ke seluruh tubuh, kemudian kembali ke atrium kanan jantung lagi. Cermati Gambar 5.15. Sedangkan peredaran darah kecil peredaran darah sistemik ada lah peredaran darah yang dimulai dari jantung, tepatnya atrium kanan menuju paru-paru, kemudian kembali ke jantung tepatnya ventrikel kiri. Simaklah Gambar 5.16. Nah, untuk memantapkan pemahaman kalian mengenai sistem peredaran darah besar dan kecil pada manusia, coba lakukan tugas di rubrik Telisik berikut.

4. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah

Dalam kehidupan sehari-hari, tubuh kita yang selalu bekerja tiada henti dapat mengalami kelainan atau penyakit. Misalnya saja, kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah tubuh. Di bawah ini dapat kalian simak beberapa contoh kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia.

a. Anemia

Anemia merupakan suatu keadaan dari penderita yang kekurang- an eritrosit terutama unsur hemoglobin. Oleh karena itu, ada yang menyebutnya penyakit kurang darah. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan pemenuhan kebutuhan oksigen O 2 menuju jaringan menurun, sehingga mengganggu fungsi kerja sel. Gambar 5.15 Skema peredaran darah besar Jantung atrium kiri Seluruh jaringan tubuh Jantung atrium kanan aorta Vena cava superior dan inferior Gambar 5.16 Skema peredaran darah kecil Jantung Bilik kanan Paru-paru pulmo Jantung serambi kiri Vena pulmonalis Arteri pulmonalis Bersama kelompok kalian, buatlah skema peredaran darah manusia dari kertas karton. Setiap organ yang dilewati darah saat beredar ditulis pada kertas karton. Jangan lupa, tuliskan judul skemanya pada bagian atas. Setelah itu, kalian dapat mempresentasikan hasilnya di dalam kelas. Kumpulkan hasil tersebut pada BapakIbu Guru. T e l i s i k Sistem Peredaran Darah 149 Gejala anemia antara lain ditandai dengan muka penderita pucat, cepat lelah, sakit kepala, timbulnya bintik-bintik hitam pada mata, jan- tung berdebar, dan denyut nadi meningkat. Anemia dapat terjadi juga apabila kita terluka dan kehilangan ba nyak darah. Sehingga cara yang bisa dilakukan adalah transfusi darah. Kurangnya zat seperti zat besi Fe dan vitamin B 12 juga bisa menyebabkan anemia. Selain itu, ada pula anemia yang terjadi secara genetis. Misal- nya thalasemia dan anemia bulan sabit siclema. h alasemia merupakan suatu kelainan pada eritrosit, sehingga selnya mudah rapuh dan cepat rusak. Ini terjadi karena sel-selnya tidak mam- pu mensintesis rantai polipeptida alfa dan rantai polipeptida beta dengan cukup, sehingga hemoglobin tidak terbentuk. Sementara, anemia bulan sabit cicle cell anemia merupakan anemia yang sel-selnya mengandung tipe hemoglobin abnormal, yang disebut hemoglobin S. Perhatikan Gambar 5.18. Apabila hemoglobin S ini berikatan dengan oksigen O 2 yang berkonsentrasi rendah, maka akan mengendap menjadi kristal-kristal yang panjang di dalam eritrosit. Kristal-kristal tersebut berbentuk seperti bulan sabit. Hemoglobin yang mengendap ini juga akan merusak membran sel, sehingga sel tersebut menjadi lebih rapuh.

b. Polisetemia