Sistem Gerak pada Manusia
99
Dengan adanya asetabulum, tulang paha atau tulang anggota gerak bawah dapat melekat pada tulang pinggul. Tulang paha akan tersam-
bung dengan dua jenis tulang yakni tulang betis fi bula dan tulang kering tibia. Persambungan antar tulang ini dilakukan oleh suatu tu-
lang yang disebut tulang tempurung lutut patela. Kemudian, tulang betis dan tulang kering berhubungan dengan tujuh tulang pergelangan
kaki tarsal, lima tulang telapak kaki metatarsal, dan empat belas tulang jari-jari kaki falanges.
b. Tulang Penyusun Rangka
Setelah kalian memahami uraian tentang rangka, kemungkinan kalian bisa menghitung jumlah tulang penyusun rangka tersebut. Dari
kepala sampai jari kaki, orang dewasa mempunyai 206 tulang. Namun, rangka bayi justru memiliki jumlah lebih dari 340 tulang. Penyebab-
nya adalah saat tubuh bagi tumbuh, beberapa tulang yang terpisah me- nyatu membentuk satu tulang.
Tulang-tulang tersebut merupakan jaringan ikat yang tersusun dari matriks tulang. Matriks ini mengandung garam-garam organik
yang mengalami mineralisasi. Menurut para ahli, komponen tulang terdiri atas air sebanyak
25, zat organik berupa serabut sebanyak 30, dan 45 meliputi zat mineral kalsium fosfat dan garam magnesium. Saat terjadi infeksi atau
cidera, tulang akan segera mengalami pemulihan. Ini terjadi karena tu- lang memiliki daya regenerasi pemulihan diri yang sangat besar.
1 Bentuk Tulang Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi
empat jenis meliputi tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tak beraturan. Penjelasan berbagai bentuk tulang
tersebut dapat kalian simak pada uraian berikut.
a Tulang Pipa Tulang Panjang Disebut tulang pipa karena tulang tersebut ber-
bentuk seperti pipa dengan kedua ujungnya yang bulat. Ujung tulangnya yang berbentuk bulat dan tersusun atas
tulang rawan disebut epifi se. Sedangkan bagian tengah tulang pipa yang berbentuk silindris dan berongga dise-
but diafi se. Di antara epifi se dan dia fi se terdapat bagian yang disebut metafi se. Metafi se tersusun atas tulang rawan.
Bagian metafi se ini terdapat cakra epifi se, yang memiliki ke- mampuan memanjang.
Di dalam rongga tulang pipa, terdapat bagian yang
disebut sumsum tulang. Sumsum tulang tersusun dari pem- buluh darah dan pembuluh saraf. Tulang pipa memiliki dua
sumsum tulang yakni sumsum tulang merah dan kuning. Tempat sel-sel darah dibentuk berada di dalam sumsum
tulang merah. Adapun tempat pembentukan sel-sel lemak terdapat pada sumsum tulang kuning. Saat kita masih bayi,
Tulang pipa
Tulang tidak beraturan
Tulang sesamoid Tulang pipih
Gambar 4.9 Tulang berdasarkan bentuknya
Gambar 4.10 Tulang pipa Epifi se
Metafi se
Diafi se
Epifi se Gambar 4.8 Tulang anggota
gerak bawah kanan Tulang paha
Tulang tempurung
lutut Tulang betis
Tulang kering
Tulang pergelangan kaki
Tulang telapak kaki
Tulang jari-jari kaki
100
Biologi Kelas XI
hampir seluruh tulang mengan dung sumsum merah. Namun, saat mulai tumbuh, beberapa di antaranya berubah menjadi
sumsum tulang kuning.
Selain sumsum, pada tulang pipa juga terdapat bagian
lainnya, misalnya bagian luar yang keras disebut cangkang. Kemudian tulang pipa juga memiliki lapisan periostum yang
menyelimuti seluruh tulang. Bagian tubuh yang memiliki tu- lang pipa meliputi tulang paha, tulang hasta, tulang lengan
atas, tulang pengumpil, tulang betis, dan tulang kering.
b Tulang Pendek Tulang pendek memiliki bentuk mirip kubus, pendek
tak beraturan, atau bulat. Adanya tulang ini dimungkinkan goncangan yang keras dapat diredam dan gerakan tulang
yang bebas dapat dilakukan. Sebagai contoh, tulang telapak kaki dan telapak tangan.
c Tulang Pipih
Tulang pipih bentuk gepeng dan berupa lempengan- lempengan lebar. Tulang pipih ini tersusun atas dua lapisan
tulang kompak yaitu lamina eksterna dan interna ossis karnii. Di antara dua lapisan ini terdapat lapisan spongiosa yang dina-
makan diploe. Peran tulang pipih adalah melindungi struktur tubuh yang berada di bawahnya. Contoh tulang pipih adalah
tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang belikat.
d Tulang Tak Beraturan Dari namanya saja kita tentu tahu, bila tulang ini memi-
liki bentuk tidak beraturan. Contohnya dapat kita temukan pada tulang rahang dan ruas tulang belakang.
2 Jenis Tulang
Menurut zat penyusunnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan kartilago dan tulang keras osteon. Secara fi sik,
kedua tulang ini memiliki ciri yang berbeda. Tulang rawan bersifat lentur dan warnanya terang, sementara tulang keras atau tulang
sejati tidak lentur dan warnanya lebih keruh.
Sumsum
Saraf dan pembuluh darah
“Kulit” tulang periosteum
Tulang spons Tulang padat
keras
Ujung atau kepala tulang
Gambar 4.11 Struktur tulang pipa
Sistem Gerak pada Manusia
101
a Tulang Rawan Kartilago Tanpa tulang rawan, tentu tubuh kita akan terasa sakit bila
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. Saat kita sedang tidur miring misalnya, bila tulang telinga kaku, kemungkinan besar bisa
patah dan kenyamanan saat tidur tidak bisa kita rasakan. Selain pada telinga, tulang rawan juga terdapat pada daerah
antartulang belakang dan ujung hidung. Tulang rawan ini meru- pakan kumpulan jaringan tulang rawan yang disusun oleh sel-sel
tulang. Sel tulang yang dimaksud yakni kondrosit. Kondrosit dibentuk oleh sel-sel tulang rawan yang masih muda dan disebut
dengan kondroblas. Kemudian, tulang tersebut dibungkus oleh sebuah lapisan yang dinamakan perikondrium.
Sel kondrosit penyusun tulang rawan berbentuk bulat besar dengan inti satu buah atau dua buah. Sel kondrosit ini berada
dalam ruang-ruang yang disebut lakuna. Di dalam satu lakuna biasanya terdapat dua sel kondrosit.
Khusus pada anak, tulang rawan mengandung banyak sel tulang yang berasal dari mesenkim. Sedangkan pada orang dewasa,
tulang rawan berasal dari perikondrium. Tulang rawan memiliki beberapa jenis tulang, meliputi tulang
rawan hialin, tulang rawan serat fi brosa, dan tulang rawan elastis. Tulang rawan hialin berwarna putih kebiruan dan bening. Tulang
hialin dapat ditemukan pada semua rangka janin sebelum menjadi tulang keras, tulang rawan iga, dan saluran pernafasan.
Adapun tulang rawan fi brosa, merupakan jenis tulang rawan yang berwarna buram keputihan dan strukturnya keras. Kita dapat
menjumpai jenis tulang ini pada ruas-ruas tulang belakang. Semen- tara itu, tulang rawan elastin memiliki warna buram kekuning an
dan strukturnya elastis. Tulang rawan elastin ini bisa kita temukan pada teli nga luar, dan epiglotis.
b Tulang Sejati Tulang Keras atau Osteon Tidak seperti tulang rawan, tulang sejati selanjutnya disebut
tulang saja memiliki sifat lebih keras, kuat, dan kaku, walaupun mampu sedikit tertekuk bila ada tekanan. Ini terjadi, sebab struk-
turnya tersusun dari jaringan tulang yang mengan dung sel tulang osteosit dan matriks.
Osteosit dibentuk oleh osteoblas sel pembentuk tulang. Se- lain osteoblas, pada jaringan tulang terdapat osteoklas yaitu sel-sel
tulang yang berukuran besar dan intinya banyak. Fungsi osteoklas adalah memindahkan matriks dari tulang lama, dan selanjutnya
menyediakan ruang untuk tulang baru.
Matriks yang menyusun tulang tersusun atas beberapa zat, seperti semen, kolagen dan mineral. Semen merupakan zat pe-
nyusun tulang yang mengandung karbohidrat. Sementara serabut kolagen merupakan zat yang menjadikan tulang tidak mudah
Gambar 4.12 Perbedaan tulang rawan pada anak dan pada orang dewasa
Pembuluh darah
janin bayi
dewasa anak
Sumsum Tulang
keras Tulang spons
Cakra epifi sis
Sum-sum Tulang
spons Kartilago
102
Biologi Kelas XI
rapuh. Adapun kerasnya tulang karena berisi mineral keras seperti kalsium fosfat CaPO
4 2
dan kalsium karbonat CaCo
3
. Apabila matriks tulang tersusun padat dan rapat, maka ter-
bentuklah tulang kompak. Namun, apabila susunan matriks membentuk rongga, maka terbentuklah tulang spons. Karena itu,
tulang keras dibedakan menjadi dua, yaitu tulang kompak dan tulang spons tulang berongga. Perhatikan Gambar 4.13.
Saat masih anak-anak, tulang yang kita miliki banyak mengan- dung zat perekat. Sedangkan beranjak dewasa, tulang tersebut memi-
liki kandungan zat kapur yang sangat tinggi. Sehingga sangat wajar bila patah tulang yang dialami anak-anak lebih cepat pulih dibandingkan
patang tulang yang dialami orang dewasa.
Nah, untuk memantapkan pemahaman kalian tentang tulang, coba ikuti rubrik
Telisik berikut.
Perhatikan gambar rangka tubuh manusia di samping. Kalian telah menyimak penjelasan tentang ciri-ciri tulang rawan dan tulang keras. Seka-
rang, identifikasikan letak kedua jenis tulang tersebut dalam susunan rangka tubuh ma- nusia. Salin dan lengkapilah tabel perbandingan tulang keras dan tulang rawan berikut
secara kelompok. Tabel Perbandingan Tulang Keras dan Tulang Rawan
Kumpulkan hasil yang kalian peroleh sebagai portofolio.
T e l i s i k
Tulang keras Tulang rawan
Hialin Fibrosa
Elastis Ciri-ciri
… …
… …
Contoh …
… …
…
Gambar 4.13 Tulang spons dan tulang kompak Tulang
kompak Tulang
spons Trabekula
Periosteum Pembuluh
darah Saluran Havers
Lamela konsentrik
Periosteum Tulang kompak
Tulang spons Lakuna
Osteosit Kanalikuli
Lakuna Ost
uli
Sistem Gerak pada Manusia
103
c. Proses Pembentukan Tulang Osifi kasi