2
OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2013
.2.3 Neraca LPG
Kebutuhan LPG diperkirakan akan terus meningkat dipengaruhi dengan program konversi minyak tanah
dengan LPG di rumah tangga dan pertumbuhan jumlah penduduk. Sesuai skenario dasar, kebutuhan LPG
diperkirakan akan meningkat hingga 9 juta ton pada tahun 2030 yang didominasi oleh penggunaan rumah tangga
90. Walaupun produksi LPG dari kilang domestik diperkirakan meningkat mencapai 3.8 juta ton per tahun
sejalan dengan penambahan kapasitas kilang, sumber LPG impor masih sangat diperlukan dan mencapai 58 pada
tahun 2030.
4.2.3 LPG Balance
LPG demand is expected to continue to increase, influenced by the growth of population and also Kerosene to LPG
conversion program in residential sector. On base scenario, the demand of LPG expected to rise to 9 million tons in
2030 which dominated by the residential sector demand 90. Although domestic production of LPG is expected to
increase to 3.8 million tons per year in line with the addition of refining capacity, LPG import source is still needed and
reached 58 in 2030.
Gambar .13 Proyeksi produksi, impor, ekspor dan konsumsi LPG Figure 4.13 Projection of LPG production, import, export and consumption
3
2013 INDONESIA ENERGY OUTLOOK
.3 Batubara
Coal
Batubara memiliki peran penting dalam pembangunan nasional Indonesia. Batubara tidak hanya sebagai sumber
energi, tetapi juga sebagai komoditi ekspor dan sumber penghasilan devisa nasional. Karena cadangan minyak
sebagai sumber energi utama akan terbatas, sementara permintaan energi terus meningkat, batubara diprediksi
akan menjadi sumber energi utama di Indonesia di masa depan.
.3.1 Neraca Batubara
Dalam kurun waktu sekitar 19 tahun mendatang, produksi batubara Indonesia diperkirakan akan meningkat terus
dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 4,27 per tahun, sehingga mencapai lebih dari dua kali lipat, yaitu dari 353
juta ton pada tahun 2011 menjadi 781 juta ton pada 2030. Dalam periode waktu tersebut, pangsa penggunaan
batubara untuk dalam negeri, meningkat lebih dua kali lipat dari 23 pada tahun 2011 menjadi 46 pada tahun
2030. Sebagian besar penggunaan batubara dalam negeri adalah untuk bahan bakar pembangkit listrik, sedangkan
sisanya untuk bahan bakar pada industri seperti semen, logam, serta pulp dan kertas.
Coal has an important role in the national Indonesian development. Coal is not only as an energy sources, but also
as an export commodity and the source of national devisa earning. Since the oil reserve as the main of energy source
is going to limited, while the demand energy continues to increase, coal is predicted to be the main energy sources in
Indonesia in the future.
.3.1 Coal Balance
In a period of about 19 years, the Indonesian coal production is expected to increase steadily with an average growth rate
of 4.27 per year, thus reaching more than double, from 353 million tonnes in 2011 to 781 million tons in 2030. In
the same period, the share of coal for domestic use is also increase from about 23 in 2011 to 46 in 2030. The most
of coal in Indonesia is used for power generation, while, the rests are for cement and ceramic, iron and steel, and pulp
and paper industries.
Gambar .1 Neraca batubara Figure 4.14 Coal balance