Natural Gas Sektor Rumah Tangga
OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2013
Pada tahun 2015, hampir seluruh kebutuhan gas untuk memenuhi permintaan domestik dipenuhi dari produksi
dalam negeri, sementara kebutuhan gas pada tahun 2030 dipenuhi oleh gas hasil produksi dalam negeri, impor
gas, serta CBM. Gas impor akan mencapai 640 juta SBM atau 25 dari total pasokan gas bumi. sumber gas non
konvensional yang dapat diharapkan selain dari gas bumi adalah CBM dengan pangsa 10-11. Gas sintetik dari
gasifikasi batubara yang dipergunakan untuk pembangkit listrik masih sangat kecil sekitar 1 dari total pasokan gas.
Gas sintetik dari batubara berpotensi memasok kebutuhan gas di sektor industri dan pembangkit listrik.
By 2015, almost all the gas needs to meet domestic demand supplied by domestic production, while gas needs by 2030
supplied by domestic gas production, gas imports, as well as CBM. Gas imports will reach 640 million BOE, or 25 of the
total supply of natural gas. Non-conventional gas resources that can be expected other than natural gas is CBM with a
share of 10-11. Synthetic gas from coal gasification is used for power generation in a small amount about 1 of the
total gas supply. Synthetic gas from coal has the potential to meet the demand in industry sector and power plant.
Gambar .10 Proyeksi produksi, konsumsi, ekspor dan impor gas Figure 4.10 Projection of gas production, consumption, export and import
Gambar .11 Pangsa penyediaan gas 201 dan 2030 Figure 4.11 Projection of gas supply 2015 and 2030
1
2013 INDONESIA ENERGY OUTLOOK
.2.2 Neraca LNG
Konsumsi LNG dari sumber domestik dimulai tahun 2012 sejalan dengan beroperasinya terminal penerimaan LNG
terapung FSRU. Konsumsi LNG dari sumber domestik akan meningkat sesuai penambahan kapasitas terminal
penerimaan LNG terapung. Sesuai skenario dasar, LNG impor akan mulai diperlukan mulai tahun 2020 untuk
mengisi kebutuhan gas domestik. Jika produksi LNG domestik tidak ditingkatkan maka mulai tahun 2024
produksi gas domestik sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan domestik dan komitmen untuk kontrak ekspor.
Pada tahun 2030 diperkirakan defisit gas akan mencapai 14,3 juta ton dengan kebutuhan impor LNG mencapai 46
dari total pasokan gas.