LPG Balance Sektor Rumah Tangga
3
2013 INDONESIA ENERGY OUTLOOK
.3 Batubara
Coal
Batubara memiliki peran penting dalam pembangunan nasional Indonesia. Batubara tidak hanya sebagai sumber
energi, tetapi juga sebagai komoditi ekspor dan sumber penghasilan devisa nasional. Karena cadangan minyak
sebagai sumber energi utama akan terbatas, sementara permintaan energi terus meningkat, batubara diprediksi
akan menjadi sumber energi utama di Indonesia di masa depan.
.3.1 Neraca Batubara
Dalam kurun waktu sekitar 19 tahun mendatang, produksi batubara Indonesia diperkirakan akan meningkat terus
dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 4,27 per tahun, sehingga mencapai lebih dari dua kali lipat, yaitu dari 353
juta ton pada tahun 2011 menjadi 781 juta ton pada 2030. Dalam periode waktu tersebut, pangsa penggunaan
batubara untuk dalam negeri, meningkat lebih dua kali lipat dari 23 pada tahun 2011 menjadi 46 pada tahun
2030. Sebagian besar penggunaan batubara dalam negeri adalah untuk bahan bakar pembangkit listrik, sedangkan
sisanya untuk bahan bakar pada industri seperti semen, logam, serta pulp dan kertas.
Coal has an important role in the national Indonesian development. Coal is not only as an energy sources, but also
as an export commodity and the source of national devisa earning. Since the oil reserve as the main of energy source
is going to limited, while the demand energy continues to increase, coal is predicted to be the main energy sources in
Indonesia in the future.
.3.1 Coal Balance
In a period of about 19 years, the Indonesian coal production is expected to increase steadily with an average growth rate
of 4.27 per year, thus reaching more than double, from 353 million tonnes in 2011 to 781 million tons in 2030. In
the same period, the share of coal for domestic use is also increase from about 23 in 2011 to 46 in 2030. The most
of coal in Indonesia is used for power generation, while, the rests are for cement and ceramic, iron and steel, and pulp
and paper industries.
Gambar .1 Neraca batubara Figure 4.14 Coal balance
OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2013
.3.2 Kebutuhan Batubara
Dalam periode waktu 20 tahun yang akan datang, kebutuhan konsumsi batubara diproyeksikan akan
meningkat akan meningkat lebih empat kali lipat dengan pertumbuhan rata-rata 8,3 per tahun, atau peningkatan
dari 79,57 juta ton pada tahun 2011 menjadi 361,41 juta ton pada tahun 2030. Sebagian besar dari kebutuhan tersebut
dipergunakan untuk pembangkit listrik, disusul untuk sektor industri, sedangkan untuk gasifikasi dan batubara
cair, hanya sebagian kecil saja.
Pangsa penggunaan batubara terhadap kebutuhan bahan bakar pada pembangkit listrik diperkirakan akan meningkat
dari hampir 57 pada tahun 2011 menjadi lebih dari 70 pada tahun 2030. Kebutuhan batubara untuk pembangkit
listrik meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 9,5 per tahun dari 45 juta ton pada 2011 menjadi 254 juta ton
2030.