3
2013 INDONESIA ENERGY OUTLOOK
3.2 Sektor Transportasi
Transportation Sector
Gambar 3. Proyeksi kebutuhan energi final pada sektor transportasi Figure 3.6 The projection of final energy demand in transportation sector
Teknologi peralatan di sektor transportasi masih didominasi oleh peralatan berbahan bakar minyak. Oleh karena
itu penggunaan bahan bakar sektor transportasi masih dikuasai oleh bahan bakar minyak terutama bensin dan
minyak solar. Penggunaan mobil pribadi dan sepeda motor meningkat tajam. Perkembangannya melebihi kendaraan
umum dan kendaraan barang truk. Hal ini menyebabkan penggunaan premium lebih banyak mendominasi total
kebutuhan bahan bakar di sektor ini.
Dalam kurun waktu 2011 hingga 2030 diperkirakan sektor ini akan meningkat dengan laju pertumbuhan sebesar 6,3
per tahun. Pada tahun 2015 laju pertumbuhannya masih sangat rendah yaitu sebesar 0,5. Namun selanjutnya
dengan makin ditingkatkannya infrastruktur dan industri kendaraan diperkirakan perkembangannya akan terus
meningkat.
Dengan meningkatnya
kesejahteraan masyarakat diharapkan penggunaan pesawat akan terus
meningkat sehingga akan mendorong pemanfaatan avtur yang terus berkembang dengan laju pertumbuhan 12,7
per tahun. Penggunaan BBN B100 dan E100 akan terus didorong untuk mensubstitusi minyak solar dan bensin.
Transport sector is still dominated by fuels-base technology. Therefore energy usage in this sector is still dominated by
fossil fuels, especially gasoline and diesel oil. The number of private cars and motorcycles increased sharply. Their growth
exceeds the growth of public transport and freight vehicles trucks. This led to the dominance of gasoline in total energy
demand.
In the period 2011 to 2030 the sector is expected to increase at a growth of 6.3 per year. However until 2015 it is still
very low at 0.5. With the increase in infrastructure and vehicle industry development it is expected to be able to
boost the sector’s energy demand. The rise in public welfare is expected to continue to push the use of aircraft that would
drive avtur usage which continues to grow at rate of 12.7 per year. The use of biofuel B100 and E100 will still be
encouraged to substitute diesel oil and gasoline.
3
OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2013
3.3 Sektor Rumah Tangga
Household Sector
Gambar 3. Proyeksi kebutuhan energi final pada sektor rumah tangga Figure 3.7 The projection of final energy demand in the household sector
Penggunaan kayubakar masih diperhitungkan dalam kegiatan memasak pada sektor rumah tangga, namun
pemanfaatannya diperkirakan akan terus menurun karena teknologinya yang tidak efisien. Selanjutnya dengan
meningkatnya pendapatan masyarakat dan gaya hidup yang terus meningkat, kompor kayubakar akan digantikan
dengan peralatan yang lebih efisien seperti kompor berbahan bakar LPG, listrik dan gas bumi untuk beberapa
kota besar yang dilengkapi dengan infrastruktur gas kota. Selain itu peralatan listrik untuk rumah tangga akan terus
berkembang hingga pemanfaatannya pada tahun 2030 akan menjadi 4 kali kebutuhan listrik tahun 2011, atau
meningkat dengan laju pertumbuhan 7,8 per tahun.
Dengan adanya substitusi minyak tanah dengan LPG, maka penggunaan minyak tanah hanya diperuntukkan bagi
keperluan penerangan di wilayah pedesaan. Pada tahun 2025 pemakaian minyak tanah hanya sekitar 3.609 kilo liter
dan menjadi sekitar 494 kilo liter pada tahun 2030. Sebagai konsekuensinya kebutuhan LPG meningkat dengan laju
pertumbuhan 3,7 per tahun. Pada tahun 2015 secara total kebutuhan energi di sektor ini lebih kecil dari tahun 2011
karena penurunan kebutuhan kayubakar digantikan oleh kebutuhan LPG dan listrik yang teknologinya lebih efisien.
Firewood is still taken into account in residential sector though its use is expected to continue to decline due to inadequacy
in technology efficiency. Furthermore, by development in public incomes and lifestyle, firewood stoves will be replaced
with more efficient equipment such as LPG-fueled stoves, electricity and natural gas. In addition, electrical appliances
will continue to grow to be 4 times in 2030 compared to 2011 with growth rate of 7.8 per year.
Kerosene to LPG substitution program causes all kerosene usage is intended for lighting purposes in rural areas. In
2025 the use of kerosene reaches 3,609 kilo liter and drop to about 494 kilo liter in 2030. As a consequence LPG demand
for cooking is increased by 3.7 per year. By 2015 the total energy demand in this sector is smaller than 2011 due to
high efficiency of LPG and electricity based technology.