Skenario Dasar Model dan Pemutakhiran Data

OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2013 Pembahasan kasus PNTM hanya difokuskan pada analisis kebutuhan energi dalam mendukung industri pengolahan mineral yang mencakup tembaga, bauksit, nikel, besi, dan mangan. Pembahasan akan mencakup evaluasi dan analisis kebutuhan dan penyediaan energi dalam mendukung pengembangan industri pengolahan mineral sesuai dengan pelaksanaan amanat UU No. 4 Tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara yang menegaskan bahwa pada tahun 2014 setidaknya sebagian hasil tambang nasional sudah harus diproses secara lokal. Discussions on PNTM case are only focused on the analysis of energy demand for supporting the mineral processing industry that includes copper, bauxite, nickel, iron, and manganese. The discussions will include the evaluation and analysis of the energy demand and supply in supporting the development of the mineral processing industry in accordance with the implementation of the mandate of Law No. 4 of 2009 on mineral and coal mining which emphasizes that in 2014 most of mining products should be processed locally.

1.3.2 Kasus Alternatif

Ada dua kasus alternatif yang dibahas dalam OEI 2013 ini, yaitu kasus optimalisasi energi alternatif untuk sektor transportasi kasus OEAT dan kasus peningkatan nilai tambah mineral kasus PNTM. Pembahasan kasus OEAT dibagi menjadi dua alternatif, yaitu substitusi BBM di sektor transportasi dengan menggunakan BBN dan dengan menggunakan CNG. Beberapa asumsi untuk kasus OEAT adalah sebagai berikut.

1.3.2 Energy Supply Model

There are two alternative cases discussed in the OEI 2013, i.e. the case of optimization alternative energy for transportion sector OEAT case and the case of advancement of mineral value added PNTM case. The discussion of OEAT case is divided into two alternatives, namely the substitution of oil fuel in the transportation sector using biofuel and CNG. Some assumptions for OEAT case is as follows. • • • • Ketersediaan lahan untuk kelapa sawit optimal sebesar 30 juta hektar dengan kemampuan produksi 3.5 ton per hektar. Komposisi optimal campuran biosolar dan minyak solar tanpa memodifikasi mesin kendaraan hingga akhir studi adalah sebesar 40 : 60. Penggunaan compressed natural gas CNG pada sektor transportasi ditujukan untuk mensubstitusi penggunaan premium pada kendaraan umum dan kendaraan dinas yang sudah mulai dilakukan saat ini. CNG juga digunakan untuk bis besar yang sudah “dedicated” berbahan bakar gas. • • • • The availability of land for palm oil is 30 million hectares with an optimum production levels of 3.5 tons per hectare. The composition of the optimal mix of biodiesel and petroleum diesel without modifying the vehicle’s is 40 : 60. The use of compressed natural gas CNG in transportion sector is intended to substitute gasoline on public transport and service vehicles which is already done today. CNG is also used for large buses that have dedicated gas engine.