105
6.8. Pembinaan Karier Pejabat Perekayasa
Untuk menjamin adanya persamaan persepsi, pola pikir dan tindakan dalam melaksanakan pembinaan Perekayasa, maka
BPPT selaku Instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa melaksanakan sosialisasi dan fasilitasi kepada pejabat Fungsional
Perekayasa. Untuk meningkatkan kemampuan Perekayasa secara profesional
sesuai kompetensi jabatan,
BPPT selaku
instansi pembina
melakukan antara lain: 6.8.1.
Pengembangan dan penyusunan metodologi, standar dan pedoman teknis kerekayasaan;
6.8.2. Penyusunan pedoman formasi Jabatan Fungsional Perekayasa;
6.8.3. Pengembangan dan penyusunan standar kompetensi Jabatan
Fungsional Perekayasa; 6.8.4.
Fasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik Jabatan Fungsional Perekayasa;
6.8.5. Penetapan
kebijakanpembinaan diklat
Jabatan Fungsional
Perekayasa meliputi penyusunan pedoman diklat, pengembangan kurikulum diklat, bimbingan dan koordinasi penyelenggaraan serta
evaluasi diklat Perekayasa;
6.8.6. Penyelenggaraan sertifikasi Perekayasa;
6.8.7. Pengembangan sistem informasi Jabatan Fungsional Perekayasa;
6.8.8. Fasilitasi pembentukan dan pengembangan organisasi profesi
Perekayasa; 6.8.9.
Fasilitasi penerbitan buletinmajalah profesi yang bergerak di bidang kerekayasaan;
6.8.10. Evaluasi dan fasilitasi pengusulan tunjangan Jabatan Fungsional
Perekayasa; 6.8.11.
Evaluasi dan
monitoring penerapan
standar dan
kode etik
Perekayasa, pedoman teknis kerekayasaan dan administrasi jabatan Perekayasa;
6.8.12. Sosialisasi dan bimbingan penerapan metodologi, standar, pedoman
teknis kerekayasaan, kode etik dan organisasi profesi Perekayasa.
106
BAB VII DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DUPAK
DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT PAK
7.1. Angka Kredit
7.1.1. Pengertian
Dalam Peraturan MenPAN Nomor: PER219M.PAN72008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan angka kreditnya, dinyatakan
bahwa Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan danatau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh
pejabat Fungsional Perekayasa dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan. Jadi, angka kredit jumlah angka kredit yang
dapat dikumpulkan merupakan faktor yang menentukan status kepangkatan dan jabatan Perekayasa.
Angka kredit diperoleh berdasar hasil penilaian atas prestasi dari pelaksanaan setiap butir rincian kegiatan sebagaimana disebutkan
pada Lampiran V Sesuai dengan Lampiran I Peraturan MenPAN Nomor: PER219M.PAN72008 dan Peraturan Bersama Kepala
BPPT dan Kepala BKN Nomor: 267KpBPPTVIII2009 – 15 tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perekayasa
dan Angka Kreditnya. Setiap Perekayasa perlu memahami dengan benar rincian butir kegiatan dalam Lampiran tersebut, sehingga
setiap prestasi yang dicapai atas pelaksanaan kegiatannya dapat memperoleh nilaiangka kredit.
7.1.2. Perhitungan Angka Kredit
Dalam pengusulan dan penilaian angka kredit, para Perekayasa diharapkan mengisi dan mengusulkan DUPAK Daftar Usulan
Penetapan Angka Kredit sebagaimana tertulis dalam Lampiran VI beserta surat-surat pernyataan sebagaimana tertulis dalam lampiran
VII, VIII, IX, dan X dilampiri bukti- buktinya.
Usulan DUPAK dapat dilakukan sekali dalam setahun, walaupun jumlah angka kredit yang diusulkan belum memenuhi jumlah yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat atau jenjang. Untuk hal tersebut akan dikeluarkan PAK sesuai aturan yang berlaku.
Pengisian dan pengajuan DUPAK dilakukan pada akhir bulan Oktober untuk periode kenaikan pangkat bulan April dan pada akhir
bulan April untuk periode kenaikan pangkat bulan Oktober atau pada waktu yang ditentukan oleh masing-masing instansi.
Contoh : Seorang Perekayasa Ahli Madya IVa dapat mengajukan DUPAK
setiap tahun walaupun pada waktu pengajuan DUPAK angka