42
i. Membuat perencanaan kontrak kerjasama teknis;
j. Mengusulkan pengadaan barang dan spesifikasinya kepada PM;
k. Mempersiapkan dokumen Program Manual; l.
Menyetujui laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan kegiatan PCM;
m. Menyetujui TN; n. Memeriksa TRTM;
o. Mempersiapkan TD; p. Mempersiapkan PD.
43
BAB IV JENJANG, PERAN, DAN TUGAS
4.1. Jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa
Jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa terbagi menjadi 4 empat jenjang, yaitu:
1. Perekayasa Ahli Pertama Engineer 2. Perekayasa Ahli Muda Senior Engineer
3. Perekayasa Ahli Madya Specialist Engineer 4. Perekayasa Ahli Utama Principal Engineer
Untuk setiap jenjang jabatan diberikan padanan istilah bahasa Inggris sebagaimana tercantum dalam tanda kurung di atas, agar
lebih komunikatif dalam kancah forum internasional.
Penjenjangan karier Perekayasa umumnya didasarkan pada: 1. Pengalaman, yang diperoleh mulai dari tingkat kesulitan rendah
sampai tingkat kesulitan tinggi dalam memecahkan persoalan kegiatan kerekayasaan;
2. Peran, yang diperoleh mulai dari peran anggota program sebagai ES sampai ke tingkat pimpinan kelompok sebagai L,
GL dan akhirnya ke tingkat pimpinan program sebagai PM, CE dan KP.
Tingkatan kemampuan
yang diharapkan
dalam penjenjangan
Perekayasa adalah: a. Perekayasa Ahli Pertama Engineer
Mampu berperan sebagai ES dalam kegiatanprogram. Setelah dua kali berperan sebagai ES, diharapkan mampu berperan
sebagai L.
b. Perekayasa Ahli Muda Senior Engineer Mampu berperan sebaga ES dan L dalam kegiatanprogram.
Setelah sedikitnya dua kali berperan sebagai L diharapkan mampu berperan sebagai GL atau PM.
c. Perekayasa Ahli Madya Specialist Engineer Mampu berperan sebagai GL atau PM dalam kegiatanprogram.
Setelah sedikitnya dua kali berperan sebagai GL atau PM diharapkan mampu berperan sebagai CE atau KP.
d. Perekayasa Ahli Utama Principal Engineer Mampu berperan sebagai CE atau KP dalam kegiatanprogram.
44
4.2. Jenjang dan Peran Perekayasa
Sesuai dengan
bunyi pasal 4
Peraturan Menpan
Nomor: PER219M.PAN72008 tugas pokok Perekayasa adalah melakukan
kegiatan kerekayasaan. Tugas pokok tersebut dibagi sesuai dengan jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa.
Pejabat Perekayasa dengan jenjang jabatan yang lebih tinggi, apabila diperlukan dapat mengerjakan kegiatan kerekayasaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawab pejabat Perekayasa satu jenjang dibawahnya, begitu juga sebaliknya. Dengan mengetahui peran
setiap
jenjang Perekayasa
pada OFK
maka tugas setiap
Perekayasa pada jenjangnya dapat segera diketahui. Kegiatan kerekayasaan dilaksanakan dalam bentuk team work,
dengan demikian
peran Perekayasa
dalam suatu
program ditentukan oleh kedudukannya dalam OFK. Melalui peran tersebut
Perekayasa dapat meningkatkan kariernya untuk naik pada jenjang Jabatan dari yang terendah ke jenjang yang lebih tinggi. Semakin
tinggi jenjang jabatan yang dipegang, diharapkan semakin tinggi pula perannya dalam OFK.
Setiap peran dalam organisasi Fungsional program dapat diisi oleh jenjang
jabatan Perekayasa
yang sesuai
kualifikasi atau
kemampuan yang harus dipenuhi oleh masing- masing Perekayasa, yaitu:
a. Perekayasa Ahli Pertama Engineer: dapat mengisi peran ES atau naik setingkat lebih tinggi sebagai L.
b. Perekayasa Ahli Muda Senior Engineer: dapat mengisi peran L, atau setingkat lebih rendah sebagai ES atau naik setingkat lebih
tinggi sebagai GL, atau PM. c. Perekayasa Ahli Madya Specialist Engineer: dapat mengisi
peran GL atau PM, atau naik setingkat lebih tinggi sebagai CE atau KP.
d. Perekayasa Ahli Utama Principal Engineer dapat mengis peran KP atau CE atau setingkat lebih rendah sebagai GL atau PM.
Penilaian Angka Kredit untuk satu tingkat di atas jenjang : 80 x AK, sedangkan penilaian untuk satu tingkat di bawah jenjang : 100 x
AK. lihat Gambar 4.1.