14 171
411
203 162
29 50
100 150
200 250
300 350
400 450
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
F RE
K UE
NSI
64901A, 12101A, 6801A, 7101A, 4101A, 7301A, 66401A, 39202B, 71201A, 69401A, 2801A, 53501A, 35501A, 25302B, dan
41402BLampiran 13,dengan jumlah pembuluh lateks maksimum 13 pembuluh pada 73601A dan minimum 9 pembuluh pada 41402B. Dan sebagian besar dari
genotipe tersebut berasal dari persilangan alami, dan salah satu genotipe yang berasal dari persilangan buatan adalah genotipe 3301A yang merupakan hasil
dari kombinasi BPM 24 x AVROS 427. Dimana Klon BPM 24 induk betina merupakan klon penghasil lateks, dengan pertumbuhan lilit batang 42,6 cm4th
pada masa TBM, dan 3,8 cmth pada masa TM, dan memiliki produksi 2 tonhath. Sedangkan klon AVROS 427 induk jantan memiliki pertumbuhan
yang baik pada masa TBM maupun TM. Dengan produksi lateks yang cukup baik.
10. Diameter Pembuluh Lateks
Pola penyebaran genotipe berdasarkan diameter pembuluh lateks dapat dilihat dari nilai koefesien kemiringannya yaitu sebesar 0,561 yang artinya
bahwapenyebaran diameter pembuluh lateks masih normal Gambar 14. Distribusi kelas dan data pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 12 dan 13.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 14. Pola penyebaran genotipe hasil persilangan tahun 2001 - 2003 berdasarkan diameter pembuluh lateks.
Gambar 15. Diameter pembuluh lateks yang diamati dibawah mikroskop
perbesaran 10 x 40.
Dari data pengamatan dapat diketahui bahwa rata-rata diameter pembuluh lateks adalah 27,57 mµ dengan kisaran 14,375 – 41,25 mµ. Sedangkan nilai
koefesien keragamannya sebesar 11,84 yang berarti populasi semaian mempunyai keragaman rendah.
Jumlah genotipe terseleksi berdasarkan diameter pembuluh lateks disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Jumlah genotipe terseleksi berdasarkan diameter pembuluh lateks.
Universitas Sumatera Utara
Seleksi Jumlah Genotipe
Batas 10
132 31,75 - 41,25 mµ
1 17
35,15 - 41,25 mµ Genotipe terbaik 1 tersebut diantaranya adalah genotipe bernomor
registrasi 54502B, 38102B, 46802B, 43901A, 44802B, 48202B, 53002B, 47501A, 5802B, 32102B, 34502B, 39202B, 18002B,
51602B, 16301A, 2402B, dan 14102B Lampiran 13, dengan diameter pembuluh terbesar dengan 41,25 mµ pada genotipe 54502B dan terkecil pada
genotipe 14102B dengan 35,63 mµ. Dan sebagian besar dari genotipe tersebut berasal dari persilangan alami, dan salah satu genotipe yang berasal dari
persilangan buatan adalah genotipe 5802B yang merupakan hasil dari kombinasi RRIM 600 x PB 260. Dimana klon RRIM 600 induk betina memiliki
pertumbuhan lilit batang yang jagur pada masa TBM maupun pada masa TM, dan memiliki produksi 1,3 tonhath. Sedangkan klon PB 260 induk jantan memiliki
pertumbuhan yang jagur pada masa TBM yaitu sebesar 12,5 cmth dan pada masa TM 4,3 cmth, dengan ketebalan kulit murni 6,3 mm dan mempunyai produksi 2,1
tonhath dengan sifat-sifat sekunder tertentu yang juga baik, diantaranya resisten
terhadap penyakit daun Corynespora, jamur upas dan Oidium.
Universitas Sumatera Utara
11. Studi Korelasi 11.1. Korelasi Produksi Karet Kering dengan Karakteristik Pertumbuhan