Korelasi Produksi Kayu dengan Karakteristik Pertumbuhan

berpengaruh nyata terhadap hasil karet. Artinya bahwa apabila ada peningkatan komponen hasil lateks maka hasil lateks akan lebih tinggi.

11.2. Korelasi Produksi Kayu dengan Karakteristik Pertumbuhan

Hasil analisis korelasi antar karakter agronomis terhadap produksi kayu disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Korelasi Karakter Agronomis Terhadap Produksi Kayu Karakter Tinggi Tanaman Jumlah Cabang Tinggi Cabang Pertama Lilit Batang Produksi Kayu Tinggi Tanaman 1 -0.101 0.288 0.718 0.614 Jumlah Cabang 1 0.259 -0.087 0.102 Tinggi Cabang Pertama 1 0.018 0.607 Lilit Batang 1 0.718 Produksi Kayu 1 Korelasi Produksi Kayu dengan Karakteristik Pertumbuhan Produksi kayu dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah lilit batang, tinggi tanaman, jumlah cabang dan tinggi percabangan. Produksi Kayu dengan Lilit Batang Dari data studi korelasi antar karakteristik pertumbuhan pada tanaman F1 Tabel 13, dapat dilihat bahwa korelasi antara produksi kayu dengan lilit batang memiliki korelasi yang kuat yaitu sebesar 0,718. Dengan demikian lilit batang memberikan pengaruh sangat besar terhadap produksi kayu. Hal ini sesuai dengan Suhendry 2002 yang menyatakan bahwa lilit batang selain berhubungan dengan hasil lateks, juga mempengaruhi volume kayu yang akan dihasilkan, maka kondisi Universitas Sumatera Utara ideal tanaman penghasil kayu adalah yang memiliki batang besar dan percabangan yang tinggi. Produksi Kayu dengan Tinggi Tanaman, Jumlah Cabang dan Tinggi Cabang Pertama Dari data studi korelasi antar karakteristik pertumbuhan pada tanaman F1 Tabel 13, dapat dilihat bahwa korelasi antara produksi kayu dengan tinggi tanaman dan tinggi cabang pertamak, keduanya memiliki korelasi yang kuat terhadap produksi kayu yaitu masing-masing sebesar 0,614 dan 0,607. Pengukuran ini berguna untuk mengestimasi volume kayu log, karena kondisi ideal tanaman penghasil kayu adalah yang memiliki batang besar dan percabangan yang tinggi. Hal iniSiagian et.al 2005 yang menyatakan tinggi percabangan tanaman diukur guna untuk mengestimasi volume kayu log. Volume kayu log nantinya akan diestimasi dengan menggunakan formula yang dikembangkan oleh Wan Razali et al. 1983 dan salah satu variabel yang diukur untuk itu adalah tinggi batang bebas cabang. Universitas Sumatera Utara

13. Seleksi Genotipe Penghasil Lateks-Kayu

Dokumen yang terkait

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Eksplan Nodus Pada Media Ms Dengan Pemberian Benzil Amino Purin (Bap) Dan Naftalen Asam Asetat (Naa)

9 88 81

Peningkatan Mutu Kayu Karet (Hevea braziliensis MUELL Arg) dengan Bahan Pengawet Alami dari Beberapa Jenis Kulit Kayu

2 55 78

Respons Morfologi Benih Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Tanpa Cangkang terhadap Pemberian PEG 6000 dalam Penyimpanan pada Dua Masa Pengeringan

2 90 58

Uji Ketahanan Beberapa Genotipe Tanaman Karet Terhadap Penyakit Corynespora cassiicola dan Colletotrichum gloeosporioides di Kebun Entres Sei Putih

1 85 68

Respons Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Dengan Pemberian Air Kelapa Dan Pupuk Organik Cair.

15 91 108

Seleksi Dini Pohon Induk Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Dari Hasil Persilangan RRIM 600 X PN 1546 Berdasarkan Produksi Lateks Dan Kayu

0 23 84

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61

Seleksi Genotipe Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Dari Hasil Persilangan Tahun 2001-2003 Sebagai Penghasil Lateks dan Kayu

0 0 56

II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Botani Tanaman - Seleksi Genotipe Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Dari Hasil Persilangan Tahun 2001-2003 Sebagai Penghasil Lateks dan Kayu

0 1 17

Seleksi Genotipe Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Dari Hasil Persilangan Tahun 2001-2003 Sebagai Penghasil Lateks dan Kayu

0 0 13