28 184
308 260
139 58
21 8
6 1
50 100
150 200
250 300
350
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
F RE
K W
E NSI
KELAS
15401A, 61101A, 53001A, 6602B, 74701A, 1502B, 42002B, 1302B, 50901A, 13301A, 45601A, 42801A, dan 48402BLampiran 13. Dengan
produksi kayu tertinggi sebesar 0,7116 m
3
p pada genotipe 42301A dan terendah sebesar 0,4054 m
3
p pada genotipe 48402B.Dan sebagian besar dari genotipe tersebut berasal dari persilangan alami, dan salah satu genotipe yang berasal dari
persilangan buatan adalah genotipe 2101A yang merupakan hasil dari kombinasi IAN 873 x AVROS 427.
9. Jumlah Pembuluh Lateks
Pola penyebaran genotipe berdasarkan jumlah pembuluh lateks dapat dilihat dari nilai koefesien kemiringannya yaitu sebesar0,963 yang artinya bahwa
sebagian besar genotipe memiliki jumlah pembuluh yang sedikit Gambar 12. Distribusi kelas dan data pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 11 dan 13.
Gambar 12. Pola penyebaran genotipe hasil persilangan tahun 2001 - 2003 berdasarkan jumlah pembuluh lateks.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 13. Jumlah pembuluh lateks yang diamati dibawah mikroskop
perbesaran 10 x 10. Dari data pengamatan dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah pembuluh
lateks adalah 5,40 pembuluh dengan kisaran 2 – 12,5 pembuluh. Sedangkan nilai koefesien keragamannya sebesar 25,27 yang berarti populasi semaian
mempunyai keragaman tinggi. Pengamatan pada pembuluh lateks berfungsi untuk mengetahui potensi produksi lateks. Hal ini sesuai dengan Woelan, et.al. 2001
yang menyatakan pengamatan anatomi kulit dilakukan terhadap jumlah pembuluh lateks dan diameter pembuluh lateks baik terhadap kulit murni maupun kulit
pulihan.Diharapkan dengan banyaknya jumlah pembuluh lateks, produksi akan semakin tinggi.
Jumlah genotipe terseleksi berdasarkan jumlah pembuluh lateks disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Jumlah genotipe terseleksi berdasarkan jumlah pembuluh lateks. Seleksi
Jumlah Genotipe Batas
10 94
7,15 - 13 pembuluh 1
22 8,57 - 13 pembuluh
Genotipe terbaik 1 tersebut diantaranya adalah genotipe bernomor registrasi 73601A, 3301A, 1001A, 3701A, 2601A, 64801A, 52101A,
Universitas Sumatera Utara
14 171
411
203 162
29 50
100 150
200 250
300 350
400 450
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
F RE
K UE
NSI
64901A, 12101A, 6801A, 7101A, 4101A, 7301A, 66401A, 39202B, 71201A, 69401A, 2801A, 53501A, 35501A, 25302B, dan
41402BLampiran 13,dengan jumlah pembuluh lateks maksimum 13 pembuluh pada 73601A dan minimum 9 pembuluh pada 41402B. Dan sebagian besar dari
genotipe tersebut berasal dari persilangan alami, dan salah satu genotipe yang berasal dari persilangan buatan adalah genotipe 3301A yang merupakan hasil
dari kombinasi BPM 24 x AVROS 427. Dimana Klon BPM 24 induk betina merupakan klon penghasil lateks, dengan pertumbuhan lilit batang 42,6 cm4th
pada masa TBM, dan 3,8 cmth pada masa TM, dan memiliki produksi 2 tonhath. Sedangkan klon AVROS 427 induk jantan memiliki pertumbuhan
yang baik pada masa TBM maupun TM. Dengan produksi lateks yang cukup baik.
10. Diameter Pembuluh Lateks