commit to user sedangkan Cohen membandingkan manakah yang lebih efektif antara model
penemuan terbimbing dan pengajaran langsung.
8. Persamaan penelitian Dorin Dumitrascu 2009 dengan penelitian yang dilaksanakan penulis adalah adanya kesamaan dalam usaha peningkatan
hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran penemuan. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan Dorin Dumitrascu yaitu
penelitian Dorin Dumitrascu terfokus bagaimana meningkatkan pemahaman konsep siswa serta menyenangkan dengan model pembelajaran yang cocok
untuk kuliah analisis real. Sedangkan penelitian yang diambil penulis terletak pada membandingkan model pembelajaran yang efektif.
B. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas dapat disusun suatu kerangka berpikir guna memperoleh jawaban sementara atas
permasalahan yang timbul.
1. Keterkaitan Model Pembelajaran dengan Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa pada saat proses maupun setelah proses belajar mengajar yang dapat berupa angka maupun
huruf. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, faktor-faktor tersebut diantaranya model pembelajaran, karakteristik belajar siswa,
lingkungan dan sebagainya. Konsep matematika merupakan relasi, sehingga langsung maupun
commit to user tidak langsung model pembelajaran sangat memberikan pengaruh, sehingga
jika model pembelajaran tersebut cocok untuk karakteristik siswa dan materi yang dipelajari maka dimungkinkan hasil belajar juga akan meningkat.
Mengacu pada cognitive contructivism yang menjelaskan tentang pentingnya pembentukan pengetahuan dalam diri siswa melalui pengalaman
dan informasi yang mereka dapat. Kecuali itu, social contructivism menyatakan pengetahuan siswa dapat terbentuk dengan interaksi dengan
lingkungan di luar mereka. Sehingga jika model pembelajaran yang merupakan aplikasi dari paham tersebut digunakan akan berpengaruh positif
terhadap hasil belajar siswa dibandingkan hanya menerapkan penyampaian informasi atau materi dari otak guru ke otak siswanya.
Matematika merupakan suatu ilmu yang mempelajari objek - objek kajian diantaranya fakta, relasi, himpunan, konsep, operasi, dan prinsip.
Sehingga dalam mempelajarinya dibutuhkan bagaimana mengaitkan pengalaman yang telah diterimanya, proses pembimbingan, dan menemukan
discovery dengan proses trial and error sehingga anak terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan ikut menemukan konsep yang dipelajari. Model
pembelajaran ini memungkinkan kemampuan anak tidak terpasung hanya mendengarkan, menyimak dan menghafal karena hal tersebut hanya berhasil
dalam mengingat konsep materi dalam waktu yang pendek. Hal ini tidak sesuai dengan materi yang dipelajari siswa yang komplek, sehingga semakin
banyak materi yang disampaikan kepada murid semakin mengurangi daya
commit to user ingat mereka tentang materi yang dipelajari.
Proses interaksi dengan teman, guru, dan lingkungan sekitarnya juga dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar. Sehingga dengan
pembelajaran model ini siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda dapat bertukar pendapat, saling membantu, dan menutupi kekurangan yang
ada pada kelompoknya. Guru sebagai fasilitator membimbing perkelompok dengan dilanjutkan siswa yang lebih paham membimbing teman dalam
kelompoknya yang masih mengalami kesulitan. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran kooperatif dimana kemampuan siswa yang heterogen
dapat saling mengisi kekurangan temannya. Siswa yang berkemampuan lebih dalam pembelajaran penemuan
terbimbing akan lebih lancar dalam menemukan konsep sedangkan siswa berkemampuan sedang dan rendah akan membutuhkan waktu daripada
siswa dengan kemampuan lebih hal ini guru harus lebih jeli terhadap siswa didiknya. Kecuali itu, pada pembelajaran kooperatif dimungkinkan siswa
yang memiliki kemampuan lebih akan membantu teman mereka yang mengalami kesulitan. Mengacu dari pemaparan di atas dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran penemuan dan kooperatif lebih baik hasil belajarnya
daripada pembelajaran
yang hanya
didominasi guru
konvensional sedangkan hasil belajar model pembelajaran penemuan dan pembelajaran kooperatif dimungkinkan sama hasil belajarnya meskipun
terdapat perbedaan dalam kuantitas akan tetapi secara keseluruhan hal
commit to user tersebut tidak signifikan.
2. Keterkaitan Kreativitas Belajar dengan Hasil Belajar Siswa