commit to user unsur yang didefinisikan bahkan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan.
Unsur-unsur yang tidak didefinisikan dalam matematika dianggap ada dengan sendirinya dan diakui kebenarannya, misalkan titik, garis, bidang.
Matematika merupakan suatu pengetahuan yang diperoleh melalui belajar baik yang berkenaan dengan jumlah, ukuran-ukuran, perhitungan
dan sebagainya yang dinyatakan dengan angka-angka atau simbol- simbol tertentu Dirjen Binbaga Islam, 1982:31. Sedangkan tujuan pembelajaran
matematika yaitu terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan berpikir kritis, kreatif, logis, sistematis, dan
memiliki sifat obyektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupun dalam
kehidupan sehari-hari Rachmadi Widdiharto, 2004:2. Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas
dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang aksiomatis, yang dibangun dari konsep pangkal
pernyataan yang disepakati benar, konsep-konsep selain konsep pangkal dibangun melalui definisi dari
konsep pangkal, dan kesimpulan-kesimpulan ditari dari aksioma dan konsep-konsep yang sudah dibangun.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan merupakan uraian yang sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dan ada
commit to user hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun penelitian yang
pernah dilakukan antara lain: Penelitian I yang dilakukan Nadira Saab, et.al 2005, yaitu
Communication in Collaborative Discovery Learning. Hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang sangat erat antara cara
berkomunikasi pada pembelajaran penemuan yang berpengaruh terhadap keberhasilan pengajaran.
Penelitian II yang dilakukan Sutji Rochaminah 2006, Penelitian
eksperimen ini berfokus pada upaya untuk mengungkap perbandingan metode penemuan dan konvensional dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis
matematis mahasiswa calon guru matematika sekolah menengah. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa
pembelajaran penemuan lebih baik daripada pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa calon guru
pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK klasifikasi baik, LPTK klasifikasi cukup, dan LPTK klasifikasi rendah.
Penelitian III yang dilakukan Yamin Ismail 2006, melakukan penelitian yaitu Penerapan Metode Discovery Learning dalam Pembelajaran
Matematika pada Mahasiswa PGSD Universitas Negeri Gorontalo. Hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini yaitu: 1 Metode discovery learning lebih
baik daripada metode ceramah dalam meningkatkan hasil belajar matematika 2 Kemampuan awal siswa yang lebih tinggi lebih baik daripada kemampuan
commit to user siswa yang lebih rendah terhadap hasil belajar matematika, 3 Tidak ada
interaksi kedua metode pengajaran dan kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matematika.
Penelitian IV oleh Ding, et.al 2007 melakukan penelitian yaitu Teacher Interventions in Cooperative-Learning Mathematics Classes, hasil
penelitiannya yaitu menunjukkan perbedaan-perbedaan dari intervensi- intervensi guru untuk memperbaiki kinerja teori para siswa. Penelitian ini
menjelaskan bagaimana caranya menyeimbangkan sumber daya panutan dan pemikiran bebas para siswa dan bagaimana caranya menggunakan sumber daya
panutan untuk memperbaiki pemikiran para siswa. Akhirnya, penelitian ini menyarankan teknik-teknik yang terperinci untuk menunjuk pemikiran para
siswa, seperti mengidentifikasi, menganeka-ragamkan, dan memperdalam pemikiran mereka.
Penelitian V yang dilakukan Hwang, Lui, dan Tong 2008 yaitu Cooperative Learning in a Passive Learning Environment: A Replication and
Extension. Hasil dari penelitian ini adalah ”overall, this study finds that cooperative learning is more effective pedagogy than traditional lecture for
students who were raised and educated in passive learning environment”. Sehingga secara menyeluruh penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif lebih efektif daripada pembelajaran tradisional di kelas dengan lingkungan yang pasif.
Penelitian VI oleh Abdul Wahab Abdullah 2008, melakukan
commit to user penelitian tentang penerapan metode penemuan untuk meningkatkan
pengusaan siswa pada konsep luas jajar genjang dan layang-layang. Hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini model penemuan dapat meningkatkan
keaktifan siswa dan hasil belajar materi luas jajar genjang dan layang-layang. Penelitian VII oleh Cohen 2008 yang berjudul The Effect of Direct
Instruction versus Discovery Learning on the Understanding of Science Lessons by Second Grade Students. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
siswa dengan model pengajaran langsung lebih cepat dalam mengisi tes yang diadakan tetapi kurang teliti sehingga dalam penelitian ini disarankan untuk
menggunakan kedua-duanya yaitu model pengajaran langsung dan model penemuan.
Penelitian VIII yang dilakukan Dumitrascu 2009, melakukan penelitian yaitu Integration of Guided Discovery in the Teaching of Real
Analysis. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa guided discovery method can be turned into an effective and
enjoyable learning experience for most students in a Real Analysis class. Jadi penemuan terbimbing dapat menjadi satu pembelajaran menyenangkan dan
efektif untuk kebanyakan para siswa di suatu kelas analisis real. Perbedaan dan persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang
akan dilakukan peneliti dapat dituangkan pada Tabel 2.5 sebagai berikut:
commit to user Tabel 2.5 Perbedaan Variabel yang diteliti
No Variabel
Peneliti A
B C
D E
1 Saab, et.al 2005 ü
ü
2 Sutji Rochaminah 2006
ü ü
ü 3 Yamin Ismail 2006
ü ü
ü 4 Meixia Ding, et.al 2007
ü ü
5 Hwang, et.al 2008 ü
ü ü
6 Abdul W.Abdullah 2008 ü
ü 7 Marisa T. Cohen 2008
ü ü
ü 8 Dorin Dumitrascu 2009
ü ü
9 Peneliti 2010 ü
ü ü
ü ü
Keterangan: A = Model pembelajaran penemuan terbimbing guided discovery learning,
B = Model pembelajaran kooperatif cooperative learning, C = Model konvensional,
D = Kreativitas belajar, E = Hasil Belajar.
Penelitian-penelitian di atas mendukung penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Adapun persamaan dan perbedaan dari penelitian-penelitian di
atas dengan penelitian yang akan dilakukan: 1. Persamaan penelitian yang dilakukan Nadira Saab, et. al 2005 dengan
penelitian yang dilaksanakan penulis adalah sama-sama bagaimana menerapkan model pembelajaran yang efektif melalui model penemuan
yang diterapkan dalam pembelajaran untuk memperoleh hasil belajar yang
commit to user lebih baik. Perbedaan penelitian ini dengan yang dilaksanakan penulis yaitu
penelitian Nadira Saab, et.al hanya bagaimana pengaruh komunikasi terhadap pembelajaran penemuan untuk hasil pembelajaran yang lebih
efektif. Sedangkan penelitian yang dilaksanakan penulis membandingkan model pembelajaran dalam peningkatkan hasil belajar jika ditinjau dari
kreativitas siswa.
2. Persamaan penelitian Sutji Rochaminah 2006 dengan penelitian yang akan dilaksanakan penulis adalah adanya kesamaan mengenai adanya usaha
peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model penemuan. Perbedaan dari penelitian ini terletak pada efektivitas model pembelajaran
ditinjau dari kreativitas sedangkan pada penelitian Sutji Rochaminah menekankan pada peningkatan berpikir kritis matematis ditinjau dari
klasifikasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK. 3. Persamaan penelitian Yamin Ismail 2006 dengan penelitian yang
dilaksanakan penulis yaitu sama-sama membandingkan model pembelajaran dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa. Perbedaan dari penelitan
yang dilakukan oleh peneliti yaitu pada penelitian tersebut ditinjau dari
kemampuan awal siswa sedangkan pada penelitian yang diteliti penulis ditinjau dari kreativitas siswa.
4. Persamaan penelitian Meixia Ding 2007 dengan penelitian yang dilaksanakan penulis yaitu sama-sama menggunakan model pembelajaran
kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar, sedangkan perbedaannya
commit to user adalah peneliti membandingkan antara model penemuan, kooperatif, dan
konvensional sedangkan Meixia Ding bagaimana cara guru menerapkan
pembelajaran kooperatif dengan efisien dan efektif.
5. Persamaan penelitian Nen-Chen Richard Hwang, Gladie Lui, dan Marian Yew Jen Wu Tong 2008 dengan penelitian yang dilaksanakan penulis
yaitu sama-sama menerapkan pembelajaran kooperatif untuk dibandingkan dengan pembelajaran yang biasanya dilakukan oleh pendidik. Sedangkan
perbedaannya adalah peneliti ingin mengetahui tiga model pembelajaran sedangkan Hwang, et.al hanya satu model pembelajaran yaitu pembelajaran
kooperatif. 6. Persamaan penelitian Abdul Wahab Abdullah 2008 dengan penelitian
yang dilaksanakan penulis yaitu sama-sama menerapkan model penemuan dengan tujuan hasil belajar yang lebih baik, sedangkan perbedaan ini dengan
penelitian yang dilaksanakan penulis terletak pada perbandingan model pembelajaran untuk mengetahui model yang baik didasarkan pada tingkat
kreativitas siswa sedangkan pada penelitian Abdul Wahab Abdullah hanya terpusat bagaimana cara dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa.
7. Persamaan penelitian Marisa T. Cohen 2008 dengan penelitian yang dilaksanakan penulis sama-sama membandingkan model pembelajaran
untuk mengetahui manakah yang efektif. Sedangkan perbedaannya adalah peneliti membandingkan tiga model pembelajaran ditinjau oleh kreativitas
commit to user sedangkan Cohen membandingkan manakah yang lebih efektif antara model
penemuan terbimbing dan pengajaran langsung.
8. Persamaan penelitian Dorin Dumitrascu 2009 dengan penelitian yang dilaksanakan penulis adalah adanya kesamaan dalam usaha peningkatan
hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran penemuan. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan Dorin Dumitrascu yaitu
penelitian Dorin Dumitrascu terfokus bagaimana meningkatkan pemahaman konsep siswa serta menyenangkan dengan model pembelajaran yang cocok
untuk kuliah analisis real. Sedangkan penelitian yang diambil penulis terletak pada membandingkan model pembelajaran yang efektif.
B. Kerangka Pemikiran