Realisasi Pelaksanaan PNPM Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Klaten

commit to user

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Klaten

1. Realisasi Pelaksanaan PNPM

Sebagai wujud langkah penyempurnaan program dan pengintegrasian program serta komitmen Pemerintah, maka tahun 2007 mulai dilaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM melalui Program Pengembangan Kecamatan PPK. Tujuan utama dari PNPM – PPK adalah penanggulangan kemiskinan dan pengurangan pengangguran perluasan kesempatan kerja dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada khususnya masyarakat miskin untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan sehingga mereka mendapatkan dampak peningkatan pendapatan secara langsung. Namun demikian pendekatan pemberdayaan tetap menjadi pedoman utama dalam operasionalnya. PNPM – PPK di Kabupaten Klaten telah dimulai sejak Juni 2007 dengan alokasi dana sebesar Rp 19,75 milyar untuk wilayah sasaran program di 24 Kecamatan, yaitu Kecamatan Wedi, Prambanan, Jogonalan, Manisrenggo, Kemalang, Gantiwarno, Karangnongko, Kebonarum, Jatinom, Karanganom, Klaten selatan, Klaten tengah, Klaten Utara, Kalikotes, Trucuk, Bayat, Cawas, Pedan, Karangdowo, Ceper , Delanggu, Polanharjo, Juwiring dan Wonosari. commit to user Untuk kelanjutan PNPM – PPK, maka sejak Februari 2008 di Kabupaten Klaten mulai melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan yang dialokasikan untuk 11 sebelas Kecamatan, yaitu Kecamatan Wedi, Bayat, Cawas, Jatinom, Karangdowo, Karangnongko, Kemalang, Manisrenggo, Prambanan, Tulung dan Wonosari. Sedangkan besarnya alokasi dana sebesar Rp 19,75 milyar Adapun realisasi progress hasil kegiatan baik fisik maupun administrasi telah 100. Dengan terbitnya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA tahun 2009 maka PNPM Mandiri Perdesaan untuk Tahun Anggaran 2009 telah bergulir kembali, yang dialokasikan kepada 11 Kecamatan yang sama dengan alokasi dana sebesar Rp 19,9 milyar yang terdiri dari sumber dana APBN sebesar Rp 15,92 milyar dan sumber dana APBD sebesar Rp 3,98 milyar Adapun realisasi progress kegiatan secara fisik yang ada di lapangan dan administrasi telah mencapai 100. Selanjutnya dengan terbitnya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA tahun 2010 di Kabupaten Klaten, telah bergulir dana PNPM Mandiri Perdesaan yang lokasinya sama dengan 11 Kecamatan pada tahun 2009. Adapun alokasi dana yang tersedia sebesar Rp 19 milyar terdiri dari sumber dana APBN sebesar Rp 15,2 milyar dan sumber dana APBD sebesar Rp 3,8 milyar Kegiatan ini dimulai sejak Januari 2010 dengan pola Optimalisasi sekaligus persiapan proses integrasi sebagai pintu masuk Program tahun 2011. commit to user Untuk memperlancar kegiatan program PNPM maka diadakan pendampingan oleh fasilitator, baik fasilitator teknik maupun fasilitator keuangan, yang pelaksanaannya diatur sesuai tahapan-tahapan yang disusun berdasarkan rencana kegiatan fasilitator. Adapun tahapan-tahapan tersebut sebagai berikut : a. Pendampingan rutin kepada FK, UPK dan PI b. Pendampingan rutin BKAD, BP dan UPK c. Rapat koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Klaten d. Rapat koordinasi forum UPK e. Pendampingan pelaksanaan Optimalisasi f. Rapat koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Propinsi g. Monitoring pelaksaan kegiatan program PNPM h. Koordinasi informal dengan TK PNPM Selama akhir tahun 2010 sampai awal tahun 2011, kegiatan-kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh fasilitator tehnik dan fasilitator keuangan Kabupaten dalam memfasilitasi program, antara lain : a. Melakukan pembekalan dan bimbingan rutin kepada FK dan PI secara langsung di lapangan maupun pada waktu rapat koordinasi menyangkut pemahaman tentang kegiatan Teknik dan Pemberdayaan Masyarakat. Sedangkan UPK setiap awal bulan dilaksanakan pertemuan rutin forum UPK sekaligus memberikan pendampingan dan pembekalan berkaitan dengan masalah keuangan dan memfasilitasi pelatihan-pelatihan, juga commit to user teknik fasilitasi penguatan kelembagaan, kelompok dan penanganan tunggakan. b. Memberikan panduan dan bimbingan kepada fasilitator teknik dan fasilitator keuangan Kecamatan, berkaitan dengan : 1 Sertifikasi 2 Meningkatkan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan 3 Melakukan tahapan kegiatan, diantaranya proses penyusunan RPJMDes. 4 Pendampingan kegiatan program PNPM 5 Pelaksanaan Audit Internal c. Memberikan panduan dan bimbingan kepada UPK, berkaitan dengan : 1 Pelaksanaan pembukuan yang baik dan pembinaan yang akurat sesuai dengan panduan terbaru. 2 Pembuatan laporan Micro Finance termasuk laporan arus dana 3 Mengikuti aturan dan prosedur program 4 Kepemilikan ADART BKAD dan SOP 5 Pengelolaan dana masyarakat dengan tidak meninggalkan pola pemberdayaan masyarakat dan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku. 6 Melakukan pelatihan kelompok d. Rapat koordinasi kabupaten dilakukan 2 kali dalam sebulan. Rakor yang pertama dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2010, yang diikuti oleh commit to user fasilitator teknik dan fasilitator keuangan tingkat Kecamatan maupun Kabupaten. Pada rakor ini agenda yang dibahas antara lain : evaluasi progress hasil tahapan kegiatan yang telah dicapai sekaligus pembinaan dan rekomendasi strategi penanganan. e. Sedangkan Rakor yang kedua diselenggarakan pada tanggal 11 Januari 2011 bertempat di Sekretariat PNPM Kabupaten Klaten. Rakor ini diikuti oleh Fasilitator Kecamatan, Fasilitator Kabupaten, PJOK Kecamatan dan TK PNPM Kabupaten Klaten. Adapun dalam rakor ini membahas : 1 Pencairan dana PNPM 2 Pelaksanaan kegiatan PNPM 3 Progres kegiatan RPJMDes 4 Rencana mengoptimalkan MDST. Untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya maka fasilitator secara periodik mengadakan kunjungan lapangan. Adapun hal-hal yang ditemukan antara lain : a. Masih didapatkan adanya UPK yang kurang taat mengikuti prosedur perguliran dana. b. UPK yang terlambat mengerjakan Buku Kas dan masih ditulis dengan pensil karena khawatir salah dan tidak ditanda tangani oleh Ketua UPK dan Bendahara, sudah tidak ada lagi. commit to user c. Proses tahapan kegiatan PNPM disebagian besar Kecamatan sudah berjalan sesuai mekanisme yang berlaku dan memasuki tahapan penyelesaian kegiatan. d. Tidak ada masalah dengan dana PNPM, seluruh kecamatan hingga ke desa sudah melaksanakan pencairan dana. e. Perlu pembenahan terhadap kelengkapan dan kebenaran administrasi TPK. f. Perlu dilakukan pengecekan terhadap laporan purna laksana karena masih banyak TPK di dalam membuat asal-asalan sekedar formalitas.

2. Letak Geografis

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Analisis Pengaruh Pembiayaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Stabat

3 40 135

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Analisis Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengembangan Kecamatan Terhadap pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Deli Serdang

2 51 121

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BATANG.

0 0 1