Jenis Kelamin U m u r

commit to user

B. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini, data demografi sampel yang diukur adalah jenis kelamin, usia, jumlah tanggungan, pendidikan terakhir, jenis usah, dan besarnya dana yang diterima. Di samping data demografi, data yang didiskripsikan adalah jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah adanya PNPM.

1. Jenis Kelamin

Dari hasil pengumpulan kuesioner sebanyak 36 orang di Kabupaten Sragen, distribusi frekuensi responden untuk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 10 27,8 responden dan untuk perempuan sebanyak 26 72,2 responden. Sedangkan di Kabupaten Klaten distribusi frekuensi responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 5 13,9 responden dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 31 86,1 responden. Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten SRAGEN dan Kabupaten KLATEN Jenis Kelamin Kabupaten Sragen Kabupaten Klaten Frekuensi Persen Frekuensi Persen Perempuan Laki-laki 10 26 27,8 72,2 5 31 13,9 86,1 Jumlah 36 100,0 36 100,0 Sumber : data primer diolah 2011 Berdasarkan data distribusi frekuensi responden menurut jenis kelamin di Kabupaten Sragen dan Kabupaten Klaten menunjukkan bahwa responden commit to user berjenis kelamin perempuan di Kabupaten Klaten lebih banyak daripada di Kabupaten Sragen, yang berarti laki-lakinya lebih sedikit.

2. U m u r

Distribusi responden berdasarkan umur di Kabupaten Sragen dibagi dalam klasifikasi dengan range 5 lima yang umur minimal responden adalah 25 tahun, maksimal 45 tahun dan rata-rata umur responden adalah 33 tahun. Pada Tabel 4.3. dapat diketahui bahwa sampel dalam penelitian yang memiliki umur 25 – 29 tahun sebanyak 11 30,5 responden, umur 30 – 34 tahun sebanyak 9 25 responden, umur 35 – 39 tahun sebanyak 9 25 responden, umur 40 – 44 tahun sebanyak 5 13,9 dan umur di atas atau sama dengan 45 tahun hanya 2 5,6 responden. Hal ini berarti para anggota UPPKS rata-rata berusia produktif dan diharapkan dana PNPM dapat berkembang dan bergulir dengan baik ke masyarakat yang membutuhkan. Untuk di Kabupaten Klaten, distribusi responden berdasarkan umur juga dibagi dalam klasifikasi dengan range 5 lima yang umur minimal responden adalah 26 tahun, maksimal 57 tahun dan umur rata-rata responden adalah 39 tahun. Berdasarkan Tabel 4.3. juga dapat diketahui bahwa sampel dalam penelitian yang memiliki umur 26 – 30 tahun sebanyak 4 11,1 responden, umur 31 – 35 tahun sebanyak 6 16,7 responden, umur 36 – 40 tahun sebanyak 11 30,5 responden, umur 41 – 45 tahun sebanyak 9 25,0 responden, dan sama dengan atau di atas umur 46 tahun commit to user sebanyak 6 16,7 responden. Dengan memperhatikan gambaran umur anggota kelompok UPPKS tersebut di atas menunjukkan bahwa rata-rata penerima dana PNPM masih termasuk umur produktif 15 – 64 tahun sehingga hal ini cenderung memberi harapan ke depan yang menjanjikan sebab dalam melakukan kegiatan usaha relatif lebih bersemangat dan ada kolaborasi diantara anggota kelompok UPPKS. Berdasarkan data distribusi frekuensi responden menurut umur yang terdapat di Kabupaten Sragen dan Kabupaten Klaten menunjukkan anggota kelompok UPPKS rata-rata masih dalam umur produktif. Tabel 4.2. Distribusi responden berdasarkan umur di Kabupaten SRAGEN dan Kabupaten KLATEN U m u r tahun Kabupaten Sragen U m u r tahun Kabupaten Klaten Frehuensi Persen Frekuensi Persen 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 ≥ 45 11 9 9 5 2 30,5 25,0 25,0 13,9 5,6 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 ≥ 46 4 6 11 9 6 11,1 16,7 30,5 25,0 16,7 Jumlah 36 100,0 Jumlah 36 100,0 Sumber : data primer diolah 2011

3. Jumlah Tanggungan

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Analisis Pengaruh Pembiayaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Stabat

3 40 135

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Analisis Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengembangan Kecamatan Terhadap pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Deli Serdang

2 51 121

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BATANG.

0 0 1