Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 7 Anggota keluarga umur 10 – 60 tahun bias baca tulis latin. 8 Anak umur 7 – 15 tahun bersekolah. 9 PUS dengan anak hidup 2 atau lebih saat ini memakai alat kontrasepsi. c. Keluarga Sejahter Tahap III, meliputi: 1 Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama. 2 Sebagian penghasilan keluarga ditabung. 3 Keluarga makan bersama paling kurang sekali sehari untuk berkomunikasi. 4 Keluarga sering ikut dalam kegiatan masyarakat dilingkungan tempat tinggal. 5 Keluarga rekreasi bersama paling kurang sekali dalam enam bulan. 6 Keluarga memperoleh berita dari surat kabar majalah TV radio. 7 Anggota keluarga menggunakan sarana transportasi setempat. d. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus, meliputi: 1 Keluarga secara teratur memberikan sumbangan. 2 Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus yayasan institusi masyarakat.

B. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Horrison 1996 yang mengkaji masalah perkembangan kegiatan promosi di Inggris dengan bantuan modal usaha. Saat ini perdebetan telah ditandai dengan peningkatan penjaman pembiayaan bantuan untuk modal usaha dalam mendukung pengembangan sektor UKM yang kuat dan potensial commit to user dimanfaatkan. Pemberdayaan dan dampak sejumlah pemberdayaan sektor swasta dan publik untuk mendorong aliran bantuan modal venture untuk usaha informal modal venture di Inggris. Ketidaklengkapan informasi merupakan penyebab in- efisiensi di pasar modal venture informal dan pengembangan dimulai dari sektor bawah, penyediaan jasa pengenalan usaha berupa biaya efektif. Mekanisme untuk meningkatkan penyediaan modal usaha informal berdampak pada memobilisasi sejumlah daerah kota besar dalam usaha informal modal dan memfasilitasi usaha investasi, serta menghasilkan nomor efek tidak langsung. Menurut Andriyanto, 2003, yang menganalisis permasalahan pemanfaatan dana pinjaman program pengembangan kecamatan dalam upaya meningkatk pendapatan keluarga. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan PKK, khususnya pada kegiatan pemberian pinjaman modal usaha ekonomi produktif dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga, maka perlu diadakan suatu penelitian untuk menilai pelaksanaan PKK. Dalam pemberian dana pinjaman PKK sebagai modal usaha ekonomi kepada masyarakat ternyata belum dimanfaatkan dengan maksimal sebagai modal pengembangan usaha sehingga upaya peningkatan pendapatan masyarakat tidak berjalan dengan baik seperti yang kita harapkan. Klonowski 2006 yang membahas tentang modal venture sebagai metode pengembangan usaha pembiayaan di Eropa Tengah dan Timur. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan tiga kesimpulan. Pertama, pembiayaan modal venture terus menjadi besar untuk perusahaan yang berkembang di daerah. commit to user Kedua, Polandia sebagai pemimpin pasar di wilayah dalam kegiatan modal venture seperti yang dijelaskan secara statistik. Ketiga, Negara-negara CEF tidak dapat diperlakukan sebagai blok homogen. Penelitian ini penting karena ada dua alas an. Pertama, studi longitudinal berfokus pada data antara 1998 dan 2003, periode yang paling penting dalam pengembangan industri. Pergeseran tren dalam statistik kunci ini hanya dapat diamati dengan menganalisa data jangka panjang seri. Kedua, evolusi dari industry modal venture di Negara-negara yang dianalisa dapat digunakan sebagai cetak baru untuk modal venture pembangunan di Negara-negara lain. Ullah, and Jayant K. 2007, yang mengkaji situasi kemiskinan dan upaya pengentasan kemiskinan dari LSM di Bangladesh dengan menekankan pada dua dampak program LSM di dua desa di distrik Barisal, menemukan bahwa kondisi ekonomi masyarakat miskin di wilayah studi belum membaik banyak dilihat dari beberapa indikator yang dipilih, yaitu pendapatan, makanan dan pengeluaran non pangan, produktif dan non aset produktif, ketahanan pangan, dan penciptaan lapangan kerja. The Foster Greer Thorbecke indeks menunjukkan bahwa sebagian besar LSM penerima manfaat tetap di bawah garis kemiskinan dari segi pendapatan dan mayoritas dari mereka tetap di bawah garis setengah pengangguran kurang dari 260 hari kerja dalam satu tahun. Analisis regresi menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga ditentukan oleh ukuran kepemilikan tanah, tenaga kerja keluarga, jumlah pinjaman yang diambil dan kesempatan kerja yang mampu diciptakan. commit to user

C. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Asahan

4 55 137

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Analisis Pengaruh Pembiayaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Stabat

3 40 135

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Analisis Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengembangan Kecamatan Terhadap pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Deli Serdang

2 51 121

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BATANG.

0 0 1