commit to user 31
untuk menilai dampak atau impact berbagai perubahan dalam masing- masing variabel penting terhadap hasil yang mungkin terjadi. Variabel
penting yang dimaksud adalah variabel harga, biaya dan jumlah produksi. Analisis sensitivitas adalah suatu analisis simulasi dimana nilai variabel-
variabel penyebab diubah-ubah untuk mengetahui bagaimana dampaknya terhadap hasil yang diharapkan Riyanto, 1995.
Para manajer secara berkala memutuskan apakah akan mengubah harga jual produk atau tidak. Kalangan konsumen cenderung menolak
kenaikan harga dengan cara membeli lebih sedikit produk. Hal ini dapat mengurangi dampak kenaikan harga. Kenaikan harga jual per unit akan
menurunkan titik impas penjualan, sedangkan penurunan harga jual per unit akan menaikkan titik impas penjualan. Sementara produk-produk
dalam beberapa lingkungan bisnis sedemikian kompetitifnya sehingga manajer tidak dapat mengubah harga jual. Dalam kondisi seperti ini,
manajer biasanya lebih memilih memangkas biaya produk. Perubahan biaya pun mempengaruhi titik impas penjualan. Kenaikan biaya variabel
akan menaikkan titik impas, sedangkan penurunan biaya variabel akan menurunkan titik impas penjualan. Kenaikan biaya tetap akan menaikkan
titik impas, sedangkan penurunan biaya tetap juga akan menurunkan titik impas penjualan Simamora, 1999.
C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
Kemampuan untuk menghasilkan laba yang maksimum merupakan tujuan yang paling penting bagi perusahaan. Berbagai upaya dilakukan oleh
pihak manajemen perusahaan untuk meningkatkan kemampuannya dalam meraih laba usaha. Cara yang bisa ditempuh oleh perusahaan adalah dengan
menyusun sebuah perencanaan laba usaha. Hal penting dalam penyusunan perencanaan laba usaha adalah menentukan titik impas break even point.
Titik impas ini memberikan informasi dimana perusahaan didalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian. Melalui titik
impas ini dapat diketahui berapa tingkat penjualan yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar perusahaan tidak mengalami kerugian, dan berapa
commit to user 32
tingkat penjualan yang mesti dicapai guna menjamin adanya laba, maka, untuk untuk mengetahui hal tersebut, dilakukan analisa break even point.
Analisa break even point di CV. Multi Global Agrindo menggunakan biaya tetap antara lain biaya sewa tanah untuk tanam, biaya sewa bangunan,
gaji staf kantor, biaya pajak, biaya sosial, biaya promosi, biaya pemeliharaan alat, biaya tunjangan pelaksanaan tugas karyawan, tunjangan sosial karyawan,
tunjangan kesejahteraan karyawan dan biaya pembelian benih pembanding. Sedangkan biaya variabel yang digunakan adalah biaya tenaga kerja harian,
biaya pengolahan tanah, biaya persemaian, biaya tanam, biaya pemeliharaan, biaya saprodi, biaya panen, biaya oshu, biaya bahan bakar dan biaya
pengemasan. Permasalahan dalam penelitian ini dapat didekati dengan perhitungan
analisis break even point dengan rumus aljabar menurut Riyanto 1995. Perhitungan Break Even Point BEP dengan menggunakan rumus aljabar
adalah sebagai berikut : a. Break Even Point BEP atas dasar unit
BEP Q =
VC -
P FC
Keterangan : BEP Q = volume penjualan pada BEP dalam unit Kg
FC = biaya tetap antara lain pajak, biaya sewa dan lain sebagainya
Rp P
= harga jual produk per unit dalam kg Rp VC
= biaya variable per unit antara lain biaya saprodi, biaya pemasaran dan lain sebagainya Rp
P – VC = marjin kontribusi contribution marjin
b. Break Even Point BEP atas dasar penjualan dalam rupiah BEP Q
T
= S
VC FC
- 1
Keterangan :
commit to user 33
BEP Q
T
= volume penjualan pada BEP dalam rupiah FC
= biaya tetap antara lain pajak, biaya sewa dan lain sebagainya Rp
VC = total biaya variabel antara lain biaya saprodi, biaya
pemasaran dan lain sebagainya Rp S
= volume penjualan x harga jual per unit Rp
S VC
- 1
= rasio marjin kontribusicontribution marjin ratio Analisis sensitivitas menunjukkan kepekaan dari sebuah perusahaan
terkait dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Analisis sensitivitas dilakukan dengan menaikkan dan menurunkan biaya produksi dan jumlah
produksi sesuai dengan kenaikan minimum yang pernah terjadi di CV. Multi Global Agrindo untuk melihat pengaruhnya terhadap keuntungan dan BEP
yang dicapai oleh perusahaan. Serta menaikkan dan menurunkan harga jual berdasarkan trend dari perusahaan pesaing yaitu perusahaan Sakata dengan
benih melon merk Glamor. Data dari perusahaan pesaing ini diasumsikan sebagai perubahan di CV. Multi Global Agrindo.
Berdasarkan analisis yang dilakukan akan dapat diketahui kondisi perusahaan pada saat mencapai break even point baik pada satuan unit
maupun dalam rupiah serta sensitivitasnya terhadap perubahan beberapa variabel yang nantinya berpengaruh terhadap besarnya keuntungan yang
didapat perusahan. Dengan demikian, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan tersebut dapat mengambil keputusan berkaitan dengan
kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan, terutama menyangkut kebijakan produksi. Adapun kerangka teori pendekatan masalah yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
commit to user 34
Gambar 5. Kerangka Teori Pendekatan Masalah Break Even Point BEP Usaha.
Pembenihan Benih Melon di CV. Multi Global Agrindo Kabupaten Karanganyar
Buah melon Proses produksi benih
Proses Pengemasan
OUTPUT Benih Melon
PENERIMAAN BIAYA
Biaya Tetap
biaya sewa pajak,
Biaya Variabel
TK, saprodi,
ANALISIS BEP BEP atas dasar
penjualan dalam Rupiah
ANALISIS SENSITIVITAS BEP atas dasar
Unit
KONDISI PERUSAHAAN BERKEMBANGTIDAK PERUBAHAN
PERUBAHAN CV. Multi Global Agrindo sebagai
pengusaha benih hortikultura
commit to user 35
D. Hipotesis