Budidaya dan Pembenihan Melon

commit to user 14 biaya, harga jual dan penerimaan sangat mempengaruhi kondisi laba perusahaan dan adanya perubahan terhadap salah satu atau lebih variabel tersebut juga akan merubah kondisi laba perusahaan. Dalam penelitian analisis break even point di CV. Multi Global Agrindo ini hendak menunjukkan dampak bagi perusahaan akibat kondisi variabel harga yang konstan sementara variabel lain yaitu biaya dan produksi berubah, dengan analisis sensitivitas akan terlihat dampak bagi perusahaan akibat kondisi variabel- variabel tersebut. Kondisi harga yang konstan dengan biaya produksi yang meningkat jarang dijumpai di sebuah perusahaan, sehingga diharapkan penelitian ini memberi wacana baru dan berbeda dengan kasus-kasus yang ada dalam penelitian sebelumnya.

B. Tinjauan Pustaka

1. Budidaya dan Pembenihan Melon

Melon merupakan salah satu tanaman buah-buahan yang pesat dikembangkan di Indonesia, baik dalam skala kecil maupun skala agribisnis. Daya pikat melon terletak pada rasanya yang enak dan manis, beraroma wangi menyegarkan, dan dapat dikonsumsi dalam bentuk buah segar maupun olahan seperti jus dan sirup. Usaha tani melon diminati petani karena cukup menguntungkan, umur panen pendek yaitu 55-65 hari dan harga buah melon relatif lebih tinggi dibandingkan dengan komoditas hortikultura pada umumnya. Melon Cucumis melo L. merupakan tanaman buah termasuk famili Cucurbitaceae atau labu-labuan, banyak yang menyebutkan buah melon berasal dari Lembah Panas Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika. Tanaman ini akhirnya tersebar luas ke Timur Tengah dan ke Eropa. Pada abad ke-14 melon dibawa ke Amerika oleh Colombus dan akhirnya ditanam luas di Colorado, California, dan Texas. Akhirnya melon tersebar keseluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Buah melon dimanfaatkan sebagai makanan buah segar dengan kandungan vitamin C yang cukup tinggi Prihatman, 2000. commit to user 15 Sebelum tahun 1980, buah melon hadir di Indonesia sebagai buah impor. Kemudian banyak perusahaan agribisnis yang mencoba menanam melon untuk dibudidayakan di daerah Cisarua Bogor dan Kalianda Lampung dengan varietas melon dari Amerika, Taiwan, Jepang, Cina, Perancis, Denmark, Belanda dan Jerman. Kemudian melon berkembang di daerah Ngawi, Madiun, Ponorogo sampai wilayah eks-keresidenan Surakarta Sragen, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar dan Klaten. Daerah- daerah tersebut merupakan pemasok buah melon terbesar dibandingkan dengan daerah asal melon pertama Setiadi, 1998. Benih adalah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan usaha tani. Benih juga dapat diartikan biji yang dikelola, diusahakan oleh manusia, khususnya para petani, Lembaga-Lembaga Pembenihan, Dinas Pertanian, untuk mengembangkan tanaman. Kuantitas dan kualitas produk yang diinginkan petani hanya dapat diperoleh apabila benihnya merupakan benih unggul atau benih yang memperoleh sertifikat. Benih bersertifikat adalah benih yang pada proses produksinya diterapkan cara dan persyaratan tertentu sesuai dengan sertifikat benih, dalam produksinya diawasi oleh Petugas Sertifikasi Benih dari Sub Direktorat Pembinaan Mutu Benih Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih BPSB yang berusaha dalam bidang pembenihan Kartasapoetra, 1989. Menurut Kartasapoetra 1989, bagi benih bersertifikat ditetapkan kelas-kelas benih sesuai dengan urutan keturunan dan mutunya, antara lain penetapannya sebagai berikut : 1. Benih Penjenis BS adalah benih yang diproduksi oleh dan dibawah pengawasan pemulia tanaman yang bersangkutan atau instansinya dan merupakan sumber untuk perbanyakan benih dasar. 2. Benih Dasar BD merupakan keturunan pertama dari benih penjenis yang diproduksi di bawah bimbingan yang intensif dan pengawasan ketat, sehingga kemurnian varietas yang tinggi dapat dipelihara. Benih dasar diproduksi oleh instansi atau badan yang ditetapkan oleh Ketua commit to user 16 Badan Benih Nasional dan harus disertifikasi oleh Sub Direktorat Pembinaan Mutu Benih BPSB. 3. Benih Pokok BP merupakan keturunan dari benih penjenis atau benih dasar yang diproduksi dan dipelihara sedemikian rupa sehingga identitas maupun tingkat kemurnian varietas memenuhi standar mutu yang ditetapkan serta telah disertifikasi sebagai benih pokok oleh Sub Direktorat Pembinaan Mutu Benih BPSB. 4. Benih Sebar BR merupakan keturunan dari benih penjenis, benih dasar atau benih pokok yang diproduksi dan dipelihara sedemikian rupa sehingga identitas maupun tingkat kemurnian varietas dapat dipelihara dan memenuhi standar mutu yang ditetapkan serta telah disertifikasi sebagai benih sebar oleh Sub Direktorat Pembinaan Mutu Benih BPSB. Benih melon tidak dianjurkan untuk langsung ditanam dilapangan karena resikonya besar. Disamping tingkat kematian benih sulit di kontrol, kematian bibit muda yang baru tumbuh sulit dikendalikan karena pengaruh kondisi lingkungan serta intensitas pemeliharaan. Dengan penyisipan benih baru memang dapat diatasi, akan tetapi akan menghasilkan ukuran dan kualitas bibit muda yang tidak seragam akibat umur panen tidak serentak. Sebelum menanam tanaman melon langsung dilapangan, sebaiknya benih dikecambahkan terlebih dahulu, kemudian dibibitkan dalam polibag serta ditempatkan pada ruang yang beratap plastik. Tempat pembibitan dianjurkan dibangun di sekitar kebun dekat lahan penanaman, untuk mempermudah transportasi dan memperkecil resiko kerusakan serta kematian bibit akibat pengangkutan. Bersamaan dengan waktu penyiapan benih dan pembibitan melon, disiapkan lahan penanaman, sehingga saat bibit sudah siap dipindahkan, lahan sudah siap ditanami, selanjutnya dilakukan penanaman. Kebutuhan benih melon untuk 1 hektar sekitar 200 - 500 gram bila populasi tanaman sekitar 12.000 atau tergantung varietasjenis melonnya Anonim, 2009. commit to user 17 Tanaman melon yang sehat dan berproduksi optimal berasal dari bibit tanaman yang sehat, kuat dan terawat baik. Menurut Setiadi 1998, pada awalnya benih direndam kedalam larutan Furadam dan Atonik selama 2 dua jam. Benih yang baik berada di dasar air, dan benih yang kurang baik akan mengapung di atas permukaan air. Oleh sebab itu pembibitan merupakan kunci keberhasilan suatu agribisnis melon. Penyiapan benih dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. a Pengadaan benih secara generatif Fase generatif ditandai dengan keluarnya bunga. Pada fase ini tanaman memerlukan banyak unsur fosfor untuk memperkuat akar dan membentuk biji pada buah. Pada fase ini apabila tanaman dalam kondisi sehat maka jaring-jaring pada buah diharapkan muncul secara merata. Untuk mendukung pertumbuhan generatif, tanaman disemprot dengan pupuk daun complesal super tonic merah dengan konsentrasi 2 gramliter seminggu sekali. b Pengadaan benih secara vegetatif Kultur Jaringan Dengan metoda kultur jaringan, pemilihan media tanam dan sumber eksplan yang digunakan haruslah tepat agar memberikan hasil yang maksimal. Media dasar yang dipakai tersusun dari garam-garam berdasarkan susunan dengan penambahan thiamin 0,04 mgliter, myoinositol 100 mgliter, surkosa 30 gramliter, berbagai kombinasi hormon tanaman yang ditambahkan sesuai dengan perlakuan. Media dibuat dalam bentuk padat dengan penambahan agar bacto 8 gramliter, pH media dibuat 5,7 dengan penambahan NaOH atau HCl 0,1 N. Sterilisasi media dilakukan dengan autoklaf bertekanan 17,5 psi, suhu 120 derajat C selama 30 menit. Tanaman yang didapat dari kultur jaringan membentuk bunga jantan dan bunga betina separti halnya tanaman yang didapat dari biji. commit to user 18 Untuk mengetahui keuntungan dari budidaya melon perlu sebuah analisis. Salah satu analisis yang dapat digunakan adalah Analisis break even point didalamnya tercakup komponen biaya dan penerimaan.

2. Analisis Break Even Point BEP