commit to user 35
D. Hipotesis
1. Jumlah produksi dan penerimaan dari usaha benih melon pada CV. Multi Global Agrindo masih mampu melampaui titik break even point dan
menghasilkan laba meskipun diterapkan strategi pemasaran harga benih konstan.
2. CV. Multi Global Agrindo masih mampu melampaui titik break even point dan menghasilkan laba setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan
perubahan minimum yang terjadi selama tahun 2006-2009.
E. Asumsi-asumsi
Analisis break even point berguna apabila beberapa asumsi dasar dipenuhui. Asumsi-asumsi tersebut adalah :
1. Biaya dipisahkan atau diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
2. Proporsi besarnya biaya untuk varietas MAI 119 diasumsikan sesuai dengan luas area produksi benih melon varietas MAI 119 dibanding
dengan luasan produksi benih di CV. Multi Global Agrindo secara keseluruhan.
F. Pembatasan Masalah
1. Penelitian ini merupakan studi kasus pada CV. Multi Global Agrindo MGA Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar terkhusus pada
usaha pembenihan melon varietas MAI 119 karena paling diterima pasar. 2. Data yang dianalisis adalah data produksi dan data biaya dari
CV. Multi Global Agrindo MGA Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar pada tahun 2006-2009.
commit to user 36
G. Definisi dan Pengukuran Variabel
1. Produk yang diteliti sebagai objek penelitian yang dihasilkan oleh CV. Multi Global Agrindo MGA Kecamatan Karangpandan Kabupaten
Karanganyar berupa benih melon varietas MAI 119. 2. Biaya adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh pihak CV. Multi Global
Agrindo MGA Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar baik untuk kegiatan budidaya, pengolahan, maupun pemasaran benih melon
varietas MAI 119 yang dinyatakan satuan rupiah Rp. a. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap atau tidak berubah dan
tidak dipengaruhi besarnya volume produksi atau penjualan, meliputi biaya sewa bangunan yang dibayarkan untuk melakukan aktivitas
produksi di CV. Multi Global Agrindo, dan biaya pajak yaitu pajak perusahaan dan pajak kendaraan yang dipakai untuk aktivitas usaha
dan lain sebagainya. b. Biaya variabel adalah biaya yang besarnya dipengaruhi oleh volume
produksi, meliputi biaya bahan baku yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli semua bahan-bahan untuk memproduksi benih melon
meliputi di dalamnya biaya saprodi, biaya bahan bakar. Selain itu biaya pengemasan dan pemasaran selama satu tahun dan lain
sebagainya. c. Biaya total adalah penjumlahan antara total biaya tetap dan biaya
variabel. 3. Penerimaan adalah keseluruhan hasil yang diterima oleh perusahaan dari
hasil penjualan benih melon varietas MAI 119 yang dinyatakan dalam rupiah Rp. Penerimaan diperoleh dari pengalian jumlah produksi dengan
harga produk. 4. Keuntunganlaba adalah selisih antara penerimaan dengan biaya produksi
dan dinyatakan dalam rupiah Rp.
commit to user 37
5. Break Even Point dicapai pada saat jumlah penerimaan sama dengan jumlah biaya sehingga CV. Multi Global Agrindo MGA tidak
memperoleh keuntungan namun juga tidak mengalami kerugian dari usaha memproduksi benih melon varietas MAI 119, dan dinyatakan dalam
satuan kilogram Kg dan rupiah Rp. 6. Contribution Marginmarjin kontribusi merupakan biaya tambahan untuk
memproduksi satu unit tambahan output. Biaya marjinal didapatkan dengan mengurangkan total biayatotal cost TC awal dengan TC saat
mengalami perubahan. Contribution margin dapat pula diperoleh dengan mengurangkan antara harga dengan biaya variabel per unit.
7. Analisis sensitivitas adalah analisis yang digunakan untuk melihat perubahan keuntungan yang akan terjadi dengan hasil analisis jika ada
suatu perubahan dari volumejumlah produksi, harga jual, dan biaya total produksi.
commit to user
28
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada
pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data itu. Metode deskriptif analitis mempunyai ciri-ciri yaitu
memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang actual. Data yang dikumpulkan mula-
mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa Surakhmad, 1994. Teknik pelaksanaan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut
Surakhmad 1994, studi kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Subyek yang diselidiki terdiri dari satu unit atau satu
kesatuan unit yang dipandang sebagai kasus. Studi kasus umumnya menghasilkan gambaran yang longitudinal, yakni hasil pengumpulan dan
analisa data kasus dalam satu jangka waktu. Kasus dapat terbatas pada satu orang, satu keluarga, satu lembaga, satu peristiwa, satu daerah, ataupun satu
kelompok manusia dan kelompok objek lain yang cukup terbatas yang dianggap sebagai satu kesatuan. Penelitian analisis break even point ini
memusatkan perhatian pada kasus yang terjadi dalam usaha pembenihan benih melon varietas MAI 119 di CV. Multi Global Agrindo Kabupaten
Karanganyar. Dengan studi kasus maka dapat memfokuskan pada masalah yang ada di suatu lembaga yaitu dalam penelitian ini di CV. Multi Global
Agrindo Kabupaten Karanganyar.
B. Metode Pengambilan Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan- pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu dipilih usaha
pembenihan di CV. Multi Global Agrindo, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, dengan alasan pertama, CV. Multi Global Agrindo
merupakan perusahaan pertama yang bergerak di bidang pembenihan melon di